25 Mei 2015

ANAK-ANAK BOS GOOGLE DAN APPLE TAK MENGINGINKAN ANAKNYA MENGENAL PERANGKAT DIGITAL DI USIA DINI

Orangtua di zaman sekarang, mungkin bakal merasa malu jika anak-anaknya gaptek atau belum memiliki dan bisa mengoperasikan segala perangkat digital semisal telepon seluler pintar maupun komputer.

Sebabnya, kehidupan pada era kekinian kental dengan nuansa komputerisasi. Bahkan, ada anekdot awam yang mengatakan manusia kini tak bakal bisa hidup tanpa seperangkat gadget untuk mengakses dunia maya.

Namun, fakta yang mengejutkan adalah, mayoritas petinggi maupun karyawan perusahaan gadget maupun portal raksasa dunia maya semisal E-bay, Google, Apple, Yahoo, dan Hewlett-Packard, justu tak menginginkan anaknya mengenal semua perangkat digital itu pada usia dini.

Bahkan, mereka mengirim anak-anaknya ke sekolah prestisius yang dikenal tak mau memakai perangkat digital maupun komputer dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Sekolah itu, bernama "Waldorf School of the Peninsula", Amerika Serikat.

"Saya secara fundamental menolak gagasan bahwa anda membutuhkan bantuan teknologi digital di sekolah dasar," tegas Alan Eagle, Executive Communications Google.

Karena alasan itu pula, ia menyekolahkan putrinya, Andie, di Waldorf School yang mengandalkan filosofi pendidikan itu harus "memanusiakan manusia".


Seperti dikutip dari The New York Times, kelas-kelas belajar di Waldorf tampak seperti kelas klasik. Tak ada perangkat elektronik, komputer, maupun "tablet" untuk membuka buku elektronik.

Kelas-kelasnya justru berdinding kayu. Mereka juga menggunakan papan dan kapur tulis, buku-buku eksiklopedia, dan buku tulis biasa serta pensil. Para siswa juga secara rutin belajar dan bermain di tanah lapang maupun lahan bercocok tanam milik sekolah.

Andie, putri Eagle yang duduk di kelas V, masih mendapat pelajaran kerajinantangan, yakni membuat kaos kaki. Merajut, menurut guru Waldorf, mampu membantu anak-anak belajar memahami pola dan matematika.

Menggunakan jarum dan benang, dapat mengasah kemampuan siswa memecahkan masalah dan belajar koordinasi.

Cathy Waheed, guru kelas Andie, mengajarkan matematika kepada anak-anak dengan cara sederhana. Ia menggunakan buah-buahan, kue atau roti yang dipotong-potong.

“Saya yakin, dengan cara ini, mereka bisa secara mudah menguasai matematika," tutur Waheed.

Ia mengatakan, mengajarkan siswa menggunakan komputer tak akan membuat mereka lebih pintar.

"Tak ada satu pun penelitian ilmiah yang membuktikan komputer bisa membuat anak-anak pintar. Pendidikan, harus ditujukan sebagai proses anak-anak mengenal diri maupun dunianya secara bebas melalui metode-metode ilmiah," tandasnya.





Penulis Reza Gunadha
Wartawan Tribunnews.com
 

STRATEGI PENELUSURAN ILMIAH ONLINE (TRIK PRAKTIS MENGUNAKAN GOOGLE)

 (TRIK PRAKTIS MENGUNAKAN GOOGLE)

A.    Definition Searching: Mencari definisi;
B.    Site Searching: Mencari pada situs tertentu;
C.    Filetype Searching: Mencari tipe file tertentu (DOC, PDF, PPT, PPTX, XLS, dsb.)
D.    URL Searching: Mencari pada URL
E.    Title Searching: Mencari judul web tertentu;
F.    Mencari Frase (gabungan kata).
G.    Menggunakan Boolean Logic (AND, OR, NOT)


A. Mencari Definisi
  1. Google menyediakan fasilitas untuk mencari definisi dari konsep atau istilah tertentu
  2. Sintaks yang digunakan adalah: Ketik “define” diikuti dengan SPASI, kemudian istilah, kata atau konsep yang ingin kita cari definisinya
  3. Contoh: define sufism (jika kita ingin mencari definisi tentang sufism

B. Mencari Pada Situs/Host Tertentu
  1. Untuk mencari dokumen pada situs tertentu ketikkan query diikuti dengan: site:nama-situs;
  2. Contoh: Mencari dokumen  yang mengandung frase “partai politik Islam” di situs www.kompas.com, query: “partai politik islam” site:www.kompas.com
  3. Contoh: mencari dokumen hanya dari situs .ac.id, query: Istilah carian site:ac.id


C. Mencari Format File Tertentu
  1. Mencari dokumen dalam format file tertentu (DOC, RTF, PDF, XLS, PPT, dsb.), ketikkan query diikuti dengan: filetype:tipe file yang dicari;
  2. Contoh: Mencari dokumen yang mengandung istilah “sejarah pondok pesantren di Indonesia” dalam format PDF, query: “sejarah pondok pesantren di Indonesia” filetype:pdf.
  3. Maka Google akan menampilkan hasil di layar dengan memberi tanda PDF di sebelah kiri temuan.

D. URL Searching
  1. Mencari kata yang muncul pada URL (Uniform Resource Locator). Kata pada URL biasanya menggambarkan isi sebuah situs atau halaman web;
  2. Cara: ketik: inurl:kata/istilah atau allinurl:kata/istilah (lebih dari satu kata)
  3. Contoh: inurl:psikologi atau allinurl:psikologi pendidikan islam

E. Title Searching
  1. Mencari halaman web yang di dalam judulnya mengandung kata atau istilah tertentu (judul yang dimaksud adalah kata yang muncul atau tampil di title bar browser)
  2. Caranya: ketik intitle: kata/istilah atau allintitle: kata/istilah (lebih dari satu kata)
  3. Contoh: intitle: pidana atau allintitle:hukum pidana islam

F. Mencari Frase
  1. Yaitu mencari dokumen yang mengandung frase atau gabungan kata dengan urutan persis seperti yang dimaksud.
  2. Fungsi: Membatasi penelusuran
  3. Cara: Masukkan query dalam tanda kutip atau quote (“ … “)
  4. Contoh: Anda ingin mencari dokumen yang mengandung frase: “Sejarah Hukum Islam di Indonesia”, maka pada form query, Anda ketik: “Sejarah Hukum Islam di Indonesia”.

G. Boolean Logic
     1. AND
  • AND (irisan) berarti mencari dokumen yang mengandung istilah-istilah yang digabungkan tersebut;
  • Google secara otomatis menganggap istilah yang dipisahkan dengan SPASI berarti menggunakan operator AND. Sehingga Anda tidak perlu lagi menuliskan kata AND untuk membatasi carian;
  • Contoh: Anda ingin mencari dokumen yang mengandung kata fatwa, majelis, ulama, Indonesia, bunga, bank, maka Anda cukup mengetikkan kempat kata tersebut di form, urutan bebas.
  • Semakin banyak kata yang dimasukkan, maka penelusuran akan semakin sempit.

       2. OR
  • OR (gabungan) berarti mencari dokumen yang mengandung salah satu dari istilah yang digabungkan atau mengandung semua istilah tersebut;
  • Contoh: query “Bunga Bank” OR Riba berarti mencari dokumen yang mengandung kata/istilah “Bunga Bank” atau “Riba” atau yang mengandung kedua kata/istilah tersebut;
  • Operator OR dapat digunakan beberapa kali dalam satu carian: pendidikan OR pengajaran OR bimbingan OR education OR training OR Course

       3. NOT
  • NOT (pengecualian): Berarti mencari dokumen yang ada istilah tertentu tetapi tidak ada istilah lain yang dikecualikan.
  • Google menggunakan tanda minus (-) untuk mengecualikan istilah yang tidak dicari. Jangan lupa untuk memberi spasi sebelum tanda minus, dan tanpa spasi setelah tanda minus.
  • Contoh: Anda mencari dokumen yang mengandung kata “Partai” dan kata “politik” tetapi tidak menagndung kata “Islam”, maka ketikkan: Partai Politik -Islam

12 Mei 2015

RASA LELAH KALAH DENGAN SENYUM, SENANG DAN KEPUASAN

Minggu ini meskipun tubuh terasa remuk redam, akibat banyak hal yang harus dilakukan, tetapi ada senyum mewarnai hatiku, ada rasa senang, ada rasa kepuasan yang bersemayam dalam jiwa, karena bisa melakukan kewajiban sebagai seorang manusia.
Pertama bisa memenuhi kewajiban sebagai seorang pendidik, dimulai dari hari minggu dimana adalah waktu untuk keluarga, karena ada acara maka harus dipending terlebih dahulu untuk memenuhi kewajiban yang lain. Bisa mengajar dari hari Senin sampai Sabtu.
Kedua bisa menjalankan tugas sebagai anggota keluarga, dimana saat hampir bersamaan istri dari adik kandung melahirkan dan bisa mengunjunginya ke Kertosono, kemudian adik yang satunya tunangan dan menentukan tanggal pernikahannya, setelah itu bisa menghadiri aqiqohan anak dari masnya istriku.
Ketiga adalah menjalankan fungsi sebagai anggota masyarakat dengan menghadiri undangan 2 tetangga untuk acara tahlilan.
Keempat bisa melakukan hobi yakni badminton, mengikuti turnamen kecil, walaupun hanya sampai babak ke 2, bukan menjadi masalah, karena yang terpenting tubuh ini bisa mengeluarkan keringat  dan demi menjaga kesehatan.
Kelima adalah tugas sebagai individu yang terus harus belajar, meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan kemampuan, bisa ke Surabaya bersama Bpk Ketua untuk menghadiri sidang ujian Terbuka Desertasi S3 di Unesa Surabaya.
Keenam masih menunggu hari kamis nanti ya sayang, saat tanggal merah untuk menjalankan fungsi sebagai Kepala Rumah Tangga. Untuk memberikan sepenuhnya waktu untuk anak dan istri.

Durenan
12 Mei 2014  




06 Mei 2015

BELAJAR DENGAN TARGET

Belajar adalah sesuatu yang sulit dilakukan secara kontinyu, rasa bosan sering melanda kita, rasa malas sering menyapa kita, jika itu dilakukan secara terus menerus dan kita tidak mempunyai goal atau tujuan yang hendak kita capai maka kita akan apatis dengan apa-apa yang disajikan dan rasa cuekpun akan muncul.
Mengapa kita harus belajar, buat apa harus belajar, toh hasilnya nanti sama saja dengan yang belajar, kalau ini muncul yang muncul dalam pikiranmu. Tentu ini adalah sesuatu yang salah. Karena belajar itu adalah proses berpikir yang mengolah dan mengasah otak.   
Ada salah satu hal mungkin yang bisa dijadikan solusi agar belajar itu bisa nikmat,  belajar itu bisa menjadi sebuah kebutuhan, kita bisa menciptakan tantangan atau target dari apa yang kita pelajari. Ataupun juga kita bisa memberi hadiah terhadap diri kita sendiri jika apa yang kita lakukan berhasil dan sukses. Misal saja, kita belajar dengan target, contoh sederhana untuk para murid atau mahasiswa adalah, dalam menyajikan makalah atau tugas di depan kelas, mulai dari mencari bahan, baik melalui buku diperpustakaan ataupun browsing diinternet, kemudian mengetik, memilah-milah bahan yang didapat sesuai dengan tema, lalu menyusunya menjadi sebuah makalah dan menyajikannya, hal itu kan bisa kita lakukan, hasilnya tentu saja sesuai dengan apa yang sudah kita lakukan.
Contoh yang lain, kita ingin berjualan pentol atau roti bakar, kita belum tahu apa-apa tentang proses untuk membuatnya, maka disini kita akan mencari orang yang bisa membuatnya dan mau mengajarkannya kepada kita, mulai dari bahan, alat-alat dan sebagainya, lalu kita belajar mengenai seluk beluknya dari A sampai Z, jika sudah bisa dan yakin kita bisa berjualan.
Yang lain lagi, kita belajar Bahasa Inggris, target kita 3 bulan kedepan kita akan bertemu dengan turis di Bali, misalnya, tentunya, kita harus membiasakan untuk menggunakan Bahasa Inggris untuk komunikasi, kita harus menghafal vocab-vocab yang sekiranya diperlukan, mempelajari tata bahasa, melatih menangkap kalimat-kalimat yang diucapkan orang lain, dan berlatih mengucapkan kalimat-kalimat dalam Bahasa Inggris.
Dan memang semuanya butuh proses untuk menguasai suatu ketrampilan, butuh pengorbanan, butuh waktu, butuh tenaga, butuh kesabaran dan jika diperlukan harus mengenyampingkan hal lain terlebih dahulu. Tetapi yakinlah tidak aka ada yang sia-sia apa yang kita lakukan saat ini. Jadi kalau rasa malas itu timbul, salah satu solusinya adalah belajar dengan target. Tentukan garis besar tujuan hidupmu, susun rencana masa depanmu, susun rencana jangka panjangmu, susun rencana jangka pendeknya, kemudian melangkahlah dalam kembaramu, setapak demi setapak untuk meraih impianmu.  Setelah berusaha dan memberikan kemampuan terbaik yang kita bisa baru berserah diri. Good Luck.

Utara Alun-alun Tulungagung
5 Mei 2015