30 April 2013

Penentu Kecerdasan Anak

Setiap orang tua tentu ingin mempunyai anak yang cerdas dan sehat. Memberikan gizi yang optimal adalah salah satu caranya. Namun sebenarnya apa saja faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak? 

Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Saptawati Bardosono menuturkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan seorang anak termasuk di antaranya gizi.  "Bukan rahasia lagi, gizi yang baik adalah kunci kecerdasan bagi anak. Namun itu bukan satu-satunya," ungkapnya di sela-sela acara Dancow Parenting Centre Kamis (31/1/2013) di Jakarta. 

Secara umum, lanjutnya, ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak secara umum yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor genetika, sedangkan faktor eksternal yang merupakan lingkungan, meliputi nutrisi, stimulasi, aktivitas fisik, dan upaya penjagaan kesehatan.  

"Itulah mengapa ada anak yang mungkin gizinya kurang baik namun tetap cerdas," kata dokter dengan sapaan akrab Tati ini. 

Ia menjelaskan, meskipun dua faktor tersebut sama-sama berpengaruh, namun faktor internal yaitu faktor genetik memiliki kontribusi yang relatif kecil yaitu hanya sekitar 5 persen. Sedangkan faktor eksternallah yang berperan besar yaitu sekitar 95 persen. 

"Jadi bukannya mustahil kalau orang tuanya kurang cerdas, namun anaknya bisa cerdas," ungkapnya. 

Menyoal ungkapan, "jika ingin anaknya cerdas, ibunya juga harus cerdas", Saptawati mengatakan hal itu ada benarnya. Sebab, pada tubuh seorang ibu-lah anak "dititipkan" saat dalam kandungan. Namun, bukan berarti ayah tidak berperan dalam membentuk kecerdasan bayi. "Ibu dapat membuat anaknya sehat dan cerdas pun tidak terlepas dari peran ayah yang menjaga istrinya saat mengandung. Dan tentu saja merawat anak saat anak sudah lahir," jelasnya. 

Kecerdasan anak, kata Saptawati, juga sangat bergantung pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa dalam kandungan hingga usia balita. Maka dari itu, untuk membentuk anak yang cerdas, perlu adanya suatu persiapanan dari orang tua sejak awal merencanakan kehamilan, pungkasnya.

Pencernaan Sehat Pengaruhi Kecerdasan Anak

Pencernaan yang sehat bukan hanya berpengaruh terhadap kemampuan tubuh menyerap nutrisi saja, namun juga mempengaruhi pertumbuhan otak. Bahkan, ada yang mengatakan usus adalah organ kedua terpenting manusia setelah otak.
Menurut pemaparan dari dokter spesialis anak dari Divisi Tumbuh Kembang Anak Ahmad Suryawan, pencernaan mempengaruhi perkembangan fungsi otak yang dikenal dengan istilah gut-brain axis.
"Otak membutuhkan energi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Saluran cerna tidak hanya berfungsi untuk menyerap zat gizi tetapi juga berkomunikasi dua arah dengan otak," ujarnya dalam acara peluncuran Happy Tummy Council di Jakarta (25/3/13).
Hubungan gut-brain axis, jelas dokter dengan sapaan akrab Wawan ini, tidak sesederhana otak membutuhkan nutrisi yang diserap dari sistem pencernaan, namun memiliki kaitan yang kompleks karena melibatkan tiga sistem utama tubuh yaitu sistem saraf, sistem imun, dan sistem hormon.
"Maka dengan menjaga kesehatan sistem pencernaan akan sangat mempengaruhi perkembangan fungsi otak," ungkap dokter dari Rumah Sakit dr. Soetomo ini.
Perkembangan fungsi otak, kata Wawan, memiliki periode kritis yaitu di saat sejak masih dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. "Hingga anak berusia 2 tahun, ia sudah memiliki 80 persen otak orang dewasa," tutur Wawan.
Sedangkan dari usia 2 hingga 6 tahun, anak memiliki 95 persen otak orang dewasa. Yang artinya, hingga usia 6 tahun pun masih dikatakan saat perkembangan fungsi otak yang kritis.
Oleh karenanya, untuk mendapatkan perkembangan fungsi otak yang optimal, sistem pencernaan pun perlu sangat diperhatikan kesehatannya, terutama pada saat-saat kritis tersebut.
"Dengan memperhatikan kesehatan saluran cerna, maka anak akan memperoleh kemampuan motorik, komunikasi, kognitif, maturasi, emosi, kompetensi sosial yang baik dari perkembangan fungsi otak yang optimal," paparnya.
Selain dari menjaga kesehatan pencernaan, lanjut Wawan, dibutuhkan pula pola asuh yang baik, seperti memberikan nutrisi yang seimbang dan stimulasi yang optimal untuk memanfaatkan masa kritis perkembangan fungsi otak.

Melatih Kecerdasan Anak

Tiga tahun pertama kehidupan bayi merupakan periode emas yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Pada masa ini, nutrisi yang lengkap menunjang pertumbuhan otaknya sebagai modal masa depan. Kendati demikian, stimulus juga memiliki kedudukan penting untuk perkembangan kecerdasan.

Memahami hal ini, dr Arifianto, SpA, spesialis kesehatan anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membeberkan lima rahasia membesarkan bayi cerdas.

1. Jalin ikatan emosional yang erat. Ini bisa didapat dengan memberikan bayi naluri rasa aman dengan selalu mengupayakan skin to skin contactsejak lahir. Selain itu, memberi pijatan lembut pada tubuhnya, memakaikan sendiri pakaian bayi, serta  berbicara pada bayi sejak awal dapat menjadi pemicu naluri rasa aman bayi. Hindari bertengkar di hadapan bayi karena akan menularkan rasa cemas pada bayi.

2. Sering bercakap-cakap dengan bayi.
 Semakin banyak kosa kata yang didengar sejak awal, makin dini anak mengembangkan kemampuan bicaranya. Anak berusia 3 tahun yang telah dapat berbicara dengan baik, dikatakan memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding yang lain. Cobalah berbicara dalam nada yang bervariatif ketika  berbicara dengan bayi.

3. Optimalkan ekspresi wajah saat berkomunikasi. Bayi dapat menangkap ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya, semenjak masih berusia 3 hingga 4 bulan. Kemampuan membaca ekspresi wajah adalah dasar komunikasi non verbal anak. Jika perlu, kerap tunjukkan ekspresi wajah yang ceria dan bahagia sehingga bayi juga menjadi bayi yang bahagia.

4.  Batasi penggunaan car seat dan stroller.  Lebih baik bagi bayi digendong daripada dibaringkan di dalam stroller. Bahkan menggendong bayi dengan tangan lebih baik daripada menggendong dengan kain atau gendongan kangguru. Saat digendong dengan tangan, bayi dapat berotasi sesuka hatinya, bergerak lebih leluasa, dan dapat melihat ke banyak sisi seperti yang diinginkannya. Ini akan membuat bayi banyak belajar dari lingkungan sekitar.

5. Tunjukkan benda yang dituju sembari berbicara. Gunakan kalimat panjang yang menjelaskan berbagai benda yang Anda tunjuk. Kendati bayi belum paham apa yang dijelaskan orang dewasa, mereka akan mengingat apa yang tertangkap pendengarannya. Ini akan membuatnya lebih cepat bicara. Pada bayi berusia 9 bulan, mereka mulai memahami ketika Anda menunjuk ini dan itu sembari berbicara.

Tabloid Nova

Tanda-tanda Anak Punya Kecerdasan Tinggi

Di mata setiap orangtua, anak-anak mereka adalah anak cerdas dan jenius. Bagaimana tidak, setiap hari rasanya ada saja perkembangan kemampuan yang dimiliki anak. Entah itu dalam berbicara, menggambar, bernyanyi, atau mengutak-atik gadget.
Padahal, kebanyakan anak baru bisa disebut jenius atau berbakat di usia sekolah. Meski begitu, ada beberapa tanda di usia dini yang bisa menunjukkan apakah si kecil memiliki kecerdasan tinggi. 

Anak berusia 2-4 tahun mungkin saja merupakan anak yang berbakat jika ia menunjukkan tanda-tanda berikut ini.

- Memiliki talenta khusus, misalnya saja kemampuan artistik atau dalam hal angka. Misalnya saja, anak mampu menggambar sesuatu dengan sangat jelas atau bisa mengingat angka dengan mudah.

- Mencapai tonggak perkembangan (milestone) lebih awal dibanding teman seusianya.

- Kemampuan bahasa yang sangat baik, misalnya mampu berbicara dalam kalimat lengkap lebih awal dibanding teman sebayanya.

- Punya rasa ingin tahu yang tinggi dan tak pernah bosan mengajukan pertanyaan.

- Sangat aktif (meski bukan hiperaktif). Anak yang hiperaktif hanya memiliki rentang konsentrasi rendah, sementara anak yang berbakat mampu berkonsentrasi pada satu hal untuk waktu yang lama. Ia juga memiliki keinginan kuat pada hal yang menjadi ketertarikannya dan suka melakukan aktivitas sulit.

- Memiliki imajinasi yang jelas. Anak berbakat seringkali menciptakan teman imajiner. 

- Mampu mengingat sesuatu dengan mudah dan menceritakan kembali apa yang ia pelajari dari buku, TV, atau film yang ditontonnya.

Tanda-tanda anak berbakat lainnya mungkin agak sulit dilihat. Ada beberapa anak berbakat yang sudah menyadari mereka "berbeda" dari rekan sebayanya. Hal itu bisa membuat mereka merasa terasing dan juga menjadi sasaran bullying.

Anak-anak yang jenius juga sering mengalami rasa frustrasi karena mereka mampu berpikir lebih cepat dibanding apa yang bisa mereka ekspresikan, baik secara verbal maupun fisik. 

Uji bakat

Meski orangtua kerap penasaran apakah anak mereka memiliki kecerdasan tinggi, kebanyakan anak tidak memerlukan uji bakat sebelum mereka masuk sekolah dasar. 

Namun, para ahli menyarankan agar anak dibawa berkonsultasi jika mereka tampak bosan atau menunjukkan gejala gangguan emosional, misalnya tampak cemas, menolak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, atau sering mimpi buruk.

Menguji tingkat kecerdasan (IQ) anak sudah bisa dilakukan sejak mereka berusia 3 tahun. Selain tes IQ, bisa juga dilakukan tes bakat. Anak yang memiliki tingkat IQ 130 atau lebih dikategorikan sebagai anak jenius. Tingkat kecerdasan rata-rata adalah 85-115. 

Namun, harus dipahami bahwa saat ini IQ hanyalah salah satu faktor dari berbagai faktor lain sebelum menentukan apakah anak disebut berbakat.

Sumber : Baby Center

10 Alasan Mengapa Anda harus Menjadi Entrepreneur

Krisis  moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 membuat masyarakat Indonesia mencari alternatif lain untuk menjaga kestabilan finansialnya. Salah satunya adalah dengan membangun bisnis pribadi berbasis usaha kecil dan menengah. Namun, minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kewirausahaan menyebabkan jumlah wirausahawan Indonesia masih tergolong sedikit dibanding pelaku profesi lainnya. Padahal, berwirausaha memberikan keuntungan lebih dibanding bekerja untuk orang lain.
  1. Jaminan pekerjaan di masa depan.
  2. Bekerja pada orang lain memiliki berbagai macam risiko. Sewaktu-waktu, atasan dapat memutuskan hubungan pekerjaan meskipun Anda telah menjadi karyawan tetap sekalipun. Belum lagi jika suatu saat nanti perusahaan terkena pailit dan terancam gulung tikar. Berwirausaha membuat Anda terbebas dari kemungkinan kehilangan pekerjaan karena berbagai sebab. Andalah orang yang menentukan kapan bisnis dimulai dan kapan bisnis harus dipindahtangankan ke pihak lain. Dengan kata lain, jaminan pekerjaan Anda terletak di tangan Anda sendiri.
  3. Fleksibilitas waktu kerja.
  4. Anda tidak terikat peraturan yang mengharuskan Anda bekerja pada waktu-waktu tertentu. Di satu sisi, ini memang membuat Anda harus standby dan bekerja dengan sistem 24/7. Namun, kapan waktu yang tepat untuk bekerja ditentukan oleh Anda sendiri. Fleksibilitas waktu kerja dalam berwirausaha membuat Anda lebih leluasa dalam mengejar target bisnis. Anda juga dapat mengalokasikan waktu untuk keluarga, diri sendiri, dan bersosialisasi.
  5. Meraup lebih banyak keuntungan.
  6. Berwirausaha memberikan kesempatan yang lebih besar untuk meraup keutungan dibanding bekerja pada orang lain. Ibarat menulis sebuah buku, berwirausaha adalah menulis cerita kesuksesan Anda sendiri. Anda menetapkan target bisnis, target pasar, dan sumber-sumber modal serta pendapatan. Besar kecilnya profit bisa Anda tentukan. Jika dijalankan dalam jangka waktu yang lama, berwirausaha mendatangkan keuntungan yang lebih besar dibanding bekerja pada orang lain bertahun-tahun.
  7. Lebih termotivasi dalam bekerja.
  8. Riset membuktikan, 84 persen wirausahawan mengaku kecanduan dengan pekerjaan mereka sendiri. Mereka mengaku bahwa mereka tidak mengalami adanya tekanan dalam bekerja sehingga lebih semangat dalam menjalankan bisnis. Ketika bekerja untuk orang lain, mereka merasakan adanya kewajiban untuk bekerja. Berwirausaha memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras. Dengan kata lain, mereka memandang pekerjaan sebagai sebuah kesadaran, bukan kewajiban.
  9. Berdampak jangka panjang dalam hidup.
  10. Para wirausahawan tidak perlu khawatir bahwa sebagian besar waktu hidup mereka dihabiskan untuk bekerja pada orang lain. Ketika menjalankan bisnis pribadi, mereka merasakan dampak yang lebih besar bagi hidup mereka dalam jangka waktu yang panjang. Berwirausaha membuat hidup mereka tidak sia-sia. Alasannya, mereka menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk bekerja demi diri dan keluarganya, bukan demi orang lain.
  11. Sumber penghasilan sampingan.
  12. Berwirausaha bukan berarti Anda harus meninggalkan pekerjaan Anda di kantor. Kedua profesi ini bisa dijalankan bersamaan, apalagi jika Anda berencana berwirausaha dengan modal dari kas pribadi. Gaji pokok sebagai karyawan bisa dijadikan sumber dana sebagai modal awal.
  13. Hobi yang menghasilkan uang.
  14. Sebagian besar wirausahawan membuka bisnis di bidang yang mereka minati. Wirausahawan di bidang makanan biasanya gemar memasak. Pengusaha jual-beli onderdil fixie biasanya gemar bersepeda. Hobi, minat, atau kegemaran bisa Anda jadikan motivasi awal untuk berbisnis. Memulai usaha sesuai minat membuat Anda merasa seperti tidak sedang bekerja sebab di saat yang bersamaan, Anda juga melakukan hobi Anda.
  15. Melatih karakter dan mental baja.
  16. Memulai bisnis dari nol bukanlah sesuatu yang gampang. Dibutuhkan karakter yang tahan banting dan tidak mudah menyerah. Berwirausaha membantu Anda melatih ketahanan mental. Anda dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena mau tidak mau, Anda terlatih untuk memiliki karakter pejuang dan pemimpin.
  17. Dapat diwariskan.
  18. Berwirausaha berarti membuka bisnis pribadi yang nantinya bisa dipindahtangankan kepada orang lain. Jika suatu saat nanti Anda lelah menjalankan bisnis, usaha yang telah Anda rintis bertahun-tahun ini bisa diwariskan kepada orang terdekat Anda, misalnya kepada anak atau pasangan. Lain halnya jika Anda bekerja untuk orang lain. Tunjangan yang Anda dapat dari perusahaan hanya berupa jaminan pensiun. Tentunya, tidak ada hal yang bisa Anda wariskan kepada keturunan Anda.
  19. Tak ada istilah “I hate my job.”
  20. Tidak mungkin seseorang memulai bisnis pribadi di bidang yang tidak disukainya. Kebebasan wirausahawan untuk memilih sendiri bidang bisnis membuat ia mencintai pekerjaannya. Keleluasaan untuk memilih ini tidak dimiliki oleh pegawai kantoran. Oleh karenanya, mereka sering merasa terpaksa menjalankan pekerjaan mereka.

5 Karakter Wirausahawan Sukses versi Bob Sadino

Banyak pebisnis yang harus gulung tikar karena usahanya tidak juga meraup keuntungan meski telah lama berdiri. Kesuksesan berwirausaha tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya modal dan sumber daya yang dimiliki pebisnis, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ketahanan mental dari si pebisnis itu sendiri.
Bob Sadino, pengusaha sukses sekaligus pendiri Kemfood dan Kemchick, mengemukakan 5 karakter yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar sukses menjalankan bisnis pribadinya.
  • Memiliki kemauan yang keras. Memulai sesuatu, apapun itu, bukanlah sesuatu yang gampang. Kendala dan masalah pasti dihadapi oleh orang yang baru akan memulai sebuah kegiatan. Hal ini juga berlaku dalam bisnis pribadi. Membuka bisnis pribadi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, calon wirausahawan harus memiliki kemauan yang keras agar dapat menghadapi kendala dan masalah di masa-masa awal bisnisnya.
  • Bertekad kuat. Ketika bisnis pribadi telah didirikan, permasalahan selanjutnya adalah menaati action plan yang telah dirancang. Action plan berisi langkah-langkah konkret yang menjadi panduan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya. Sering terjadi, kendala yang ditemui pebisnis di lapangan membuat ia harus berimprovisasi dan mengambil langkah yang tidak tertuang dalam action plan. Agar bisnis tidak melenceng jauh dari target yang sudah dirancang, wirausahan harus memiliki komitmen dan tekad yang kuat untuk selalu konsisten menjalankan bisnis. Target dan rencana kerja yang sudah disusun harus dijalankan semaksimal mungkin agar misi awal didirikannya bisnis dapat dicapai.
  • Berani mengambil risiko. Ketakutan untuk mengambil keputusan akan membuat bisnis berjalan di tempat. Risiko berbisnis salah satunya adalah kerugian. Namun, bukan berarti risiko tersebut menuntut pebisnis untuk selalu ‘bermain aman’. Keberanian untuk berinovasi dan mencoba strategi baru dibutuhkan untuk perkembangan bisnis.
  • Tahan banting dan tidak cengeng.Apapun profesi yang dilakoni seseorang, dapat dipastikan akan selalu ada tantangan dan cobaan yang harus dihadapi. Begitu pula dengan profesi wirausahawan. Halangan teknis maupun non-teknis akan selalu ditemui wirausahawan setiap harinya. Untuk bertahan dalam situasi sulit, dibutuhkan ketahanan mental yang kuat. Pebisnis diharapkan tidak larut dalam kesedihan yang terlalu dalam jika bisnisnya sedang terguncang. Hal yang lebih penting yang harus dilakukan pebisnis adalah mencari solusi dari permasalahan tersebut dan yakin bahwa guncangan yang menerpa bisnisnya akan berlalu.
  • Ikhlas dan selalu bersyukur. Karakter ini memang terkesan absurd namun sedikit banyak menunjang keberhasilan pebisnis dalam berwirausaha. Sikap hati yang tulus dan selalu bersyukur kepada Tuhan membuat seorang pebisnis menjalankan usahanya dengan sistem go-with-the-flow. Rasa ikhlas dan syukur ini membuat pebisnis dapat memaknai setiap hasil yang didapat dari bisnisnya, sekecil apapun profit usaha yang ia peroleh.

diambil dari netpreneur.co.id

Conditional Sentence



Kalimat pengandaian terdiri dari tiga bentuk :
1.       Tipe 1
If + Simple Present, Simple Future
Kalimat pengandaian ini menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi pada waktu yang akan dating atau saat ini jika syarat-syarat tertentu telah dipenuhi
Example : If I can speak English, I Will go to Amerika
2.       Tipe 2
If + Simple Past, would + infinitive
If + S + V2, Would + V1
Kalimat pengandaian ini menyatakan sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan yang terjadi
Exampe : If I have a lot of money, I would go to Surabaya
3.       Tipe 3
If + Past Perfect, would + have + Past Participle
If + S + V2, would + have + V2
Kalimat pengandaian ini menyatakan sesuatu  yang bertentang dengan apa yang terjadi dimasa lampau
Example : If I could have done my duty earlier, I would have visited you yesterday

Degree Comparison


A.      Type I (Positive)
1.       As Adjective/adverb as
2.       Equal/same position
3.       Comparing 1 man to 1 other man, 1 group to the other group
Example
a.       Shinta sama tingginya dengan santi
Shinta is as tall as Santi
b.      Shinta sama cantiknya dengan Santi
Shinta is as beautiful as Santi
c.       Class X A is as clean as class X.B

B.      Type II (Comparative)
1.       Adjective/adverb + er than (1/2syllable ex : tall, big, high,…..)
2.       More + Adjective/adverb + than (2/more syllable ex : beautiful, handsome….)
3.       Comparing 1 man to 1 other man, 1 group to the other group
Example
a.       Shinta lebih tinggi dari Santi
Shinta is taller than tiara
b.      Shinta lebih cantik dari Santi
Shinta is more beautiful than Santi
c.       Class X A is cleaner thans class X.B

C.      Type III (Most)
1.       The + Adjective/adverb + est (1/2syllable ex : tall, big, high,…..)
2.       The most + Adjective/adverb (2/more syllable ex : beautiful, handsome….)
3.       Comparing 1 man to group
Example :
a.       Shinta paling tinggi dikelasnya
Shinta is the tallest in her class
b.      Shinta tercantik dikelasnya
Shinta is the most beautiful in her class

24 April 2013

TUTUR TINULAR EPISODE EMPAT (04) KEMELUT CINTA DIATAS NODA

Episode 4 Kemelut Cinta Diatas Noda
seri-091 : http://www.mediafire.com/?y2r9jxy8ijigz64