27 April 2015

NIAT, MOTIVASI DAN PERBAIKAN DIRI

Hal yang paling mendasar dalam belajar pertama adalah niat, Karena dalam proses segala sesuatu tentu diawali dengan niat, kita ingat kembali waktu kita masih kecil, ketika kita belajar berjalan, belajar naik sepeda, kita tidak serta merta langsung bisakan, semuanya butuh proses dan waktu, awalnya kita perlu di tuntun, perlu sepeda beroda 3, dan kadang kita perlu mengalami yang namanya terjatuh, tubuh kita lecet, luka, tetapi karena kita sudah niat maka itu semua bukan halangan besar buat kita.
kedua adalah sejauh mana kita mempunyai motivasi untuk belajar, motivasi adalah modal setelah kita mempunyai niat, apapun dan bagaimanapun orang yang berilmu itu pasti mempunyai derajat yang lebih tinggi di mata Allah, apalagi ilmu itu bermanfaat bagi orang banyak. Ketika kita belajar dan mempunyai motivasi yang kuat, apapun masalahnya, apapun kesibukannya, apapun halangannya, bagaimanapun capeknya kita, pasti kita akan selalu menemukan cara untuk tetap belajar, tetapi ketika kita tidak mempunyai motivasi yang kuat maka yang kita lihat adalah, masalah kita, kesibukan kita, halangan kita dan betapa capeknya kita.
Ketiga adalah untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kita, ini sudah jelas, orang bisa dikatakan sukses adalah orang yang bisa mencapai goalnya atau tujuannya, demikian juga dengan belajar, belajar haruslah bermuara kepada meningkatnya kemampuan kita terhadap suatu hal, misalnya dalam waktu 3 bulan kedepan saya ingin menguasai Program CorelDraw, kita lihat sesudah 3 bulan, apakah kita bisa menguasai dengan baik apa yang kita canangkan, kitalah yang bisa mengukur itu sendiri, jika berhasil alhamdulillah, jika belum mencapai maka cara kita belajar haruslah dibenahi. Saya tertarik sebuah tulisan dari pimred Jawa Pos Azrul Ananda, anak dari Dahlan Iskan yang saya baca dalam sebuah blog bahwa belajar sesuatu itu harus tuntas, belajar itu harus mendalam. Saya salut bagaimana cara Pak Dahlan Iskan dalam mendidik anaknya itu, bahwa belajar janganlah setengah setengah, belajar haruslah fokus, haruslah bersungguh-sungguh, haruslah tuntas dan kita bisa menguasainya dengan baik.

Kamulan
25 April 2015   

25 April 2015

Menikmati Hujan

Selepas Maghrib masih termangu, pulang dengan resiko kehujanan atau menunggu di kampus sampai hujan reda. Satu dua tiga, akhirnya kupilih pulang kerumah, nekat kuterobos hujan deras yang mengguyur begitu lebat perjalanan pulang kerumah, mulai dari jantung kota Tulungagung, tepatnya utara alun-alun sampai ke Ngunut. Hujan yang lebat sekali sampai-sampai aku tak berani memacu sepeda motorku, beraninya hanya sekitar 20 km/jam. Karena memang air yang turun menganggu pandangan mataku, helm teropongku tidak berani kututup, ku buka agar pandangan mata bisa jelas melihat kedepan. Kadang kututup kembali jika ada mobil berada didepanku, jika ada mobil aku berani menutup, karena dari cahaya lampu mobil bisa membantuku melihat jelas kedepan, jika tidak maka terpaksa kubuka, dengan resiko wajah kemasukan air. 
Suhu tubuhku semakin dingin, tetapi aku mencoba untuk menikmati guyuran air hujan yang mulai membasahi celana, menikmati tetes tetes air yang membasahi wajah satu demi satu, menikmati air anugerah dari Sang Maha Pencipta. Masih dalam kondisi jalan pelan, sampai di Pulosari, ketika mata memandang lampu-lampu ada yang berubah, ada bentuk lingkaran antara merah atau coklat dilingkaran paling luar disusul warna hijau semakin kedalam berwarna biru semakin dalam semakin tua sama kepada titik lampu pada mobil atau lampu di rumah-rumah. Ketika jauh maka bentuk warna lingkaran itu besar tetapi ketika dekat bentuknya semakin mengecil, mengecil dan hilang ketika aku melewatinya dan berganti kelampu berikutnya demikian seterusnya.
Sampai di rumah, yang biasanya kutempuh hanya 30 menitan, kali ini ternyata kutempuh satu jaman, rasa dingin yang menyebar di seluruh tubuh hilang musnah, menguap begitu saja ketika sudah bertemu kehangatan dirumah, kecerian anak yang bercerita tentang aktivitas hari ini ditemani minuman hangat buatan istri.

Sumberingin Kidul
25 April 2015

Belajarpun Butuh Skills

Memperoleh suatu kemampuan atau skill itu butuh waktu dan proses,  kerja keras yang harus ditempuh dan dilakukan secara fokus serta kontinyu. Memang tidak semudah untuk membalikkan telapak tangan, yang langsung jadi ketika dibalik. Butuh energi, butuh waktu serta pengorbanan.
Itulah indahnya suatu seni untuk mendapatkan suatu hal yang diinginkan, kadang harus berkeringat, bersusah payah, mengorbankan banyak hal, bahkan sampai berdarah-darah untuk menjemput suatu impian. Atau malah kadang langkahnya begitu mulus tanpa halangan dan rintangan yang menghadang.
Untuk mendapatkan suatu skill atau kemampuan, maka kita harus belajar, belajar itupun tidak mudah, ternyata belajarpun butuh skill atau kemampuan tersendiri.  Jika sebelum atau saat ini kita mengalami kesulitan atau hambatan dalam proses belajar mungkin kita belum punya resep atau cara belajar yang tepat.
Belajar akan terasa nyaman, dan membuahkan hasil jika kita memiliki strategi yang mampu mengarahkan pikiran, sikap dan perbuatan kita. pernah merasa kebingungan tidak ketika kita mau belajar, jika kebingunan, itu berarti kita belum mampu menyusun tahapan-tahapan untuk melakukan suatu kegiatan hingga kegiatan dapat diwujudkan dan diselesaikan.
Jadi disinilah, ternyata belajar itu butuh skill juga, menurut Hendra Surya dalam bukunya Strategi Mencapai Kesuksesan Belajar ada 4 ketrampilan yang harus dikuasai yang satu sama lainnya saling mempengaruhi pertama adalah Thinking Skills, attitude skills, emotional skills dan action skills.

To be Continued

Sumberingin Kidul 
25 April 2015

22 April 2015

BERMAIN BERSAMA OMBAK (3) EDISI PANTAI KONANG TRENGGALEK

Selepas Ashar, kami bersebelas keluar dari Penginapan Purnama menuju Pantai Konang, pantai ini terletak disebelah selatan Kecamatan Panggul ke arah Munjungan, kira-kira 10 – 20 menitan menuju kesana dengan naik kendaraan bermotor.


Sore itu cuaca cukup cerah, angin bertiup agak kencang menerpa kulit, ya dimaklumi karena memang posisinya ada di tepi pantai, setelah 3 tahun tidak kesini suasana sudah sedikit berubah, disebelah kiri setelah masuk sudah ada warung permanen yang menjual makan dan minum serta ikan bakar, sementara dulu pandangan masih bisa lepas. Dan disebelah kanan juga sudah ada, disebelah utara ada tempat latihan bola voly kalau sore hari masih ada. Disini olahraga bola volly cukup populer, karena menurut kabar Panggul sering menjuarai Olahraga ini di tingkat kabupaten, selain didekat Pantai Konang ini tempat latihan yang bisa dilihat ada juga yang berada di depan Kecamatan Panggul.
Kuparkir sepeda motor di pinggiran pantai dekat motor milik teman-teman, kulangkahkan kakiku menyapa pasir yang terhampir mengelilingi pantai jauh kesebelah utara dan berbelok keselatan sampai ke arah Pantai Pelang,  hangatnya matahari sore menyapa wajah, sinar kemerahan menyeruak di balik mega-mega diangkasa, kumelangkah kearah teman-teman yang duduk duduk didekat sebuah perahu nelayan, untuk berfoto-foto bersama sama.
Terdengar deru mobil ambulance berhenti didekat pantai, aneh ada mobil ambulance ke pantai, apakah yang terjadi, tanyaku di sudut hati. Ternyata mobil itu membawa dua orang turis dari Rusia, mereka berdua adalah backpaker yang sudah hampir 2 bulan ini ada di Indonesia, Namanya adalah Miss Violina dan Mr Jim. Informasi itu kuperoleh setelah berbincang-bincang dengan mereka menggunakan Bahasa Inggris. Dan tak lupa kami sempatkan juga untuk foto bersama.