06 Maret 2016

LELAKU PRIHATIN DAN KESUKSESAN

Sabtu, 5 maret 2016, kampus kami kedatangan Prof. Dr. Ridlwan Nasir, mantan Rektor Rektor UIN Surabaya dua periode, dalam penjelasan beliau didalam perkuliahan, beliau menyampaikan bahwa pendidikan yang ideal adalah perpaduan pengajaran model sekolah atau madrasah dengan metode pengajaran pondok pesantren, jika pengajaran dengan model sekolah maka anak bisa menjadi pintar, karena disitu ada kurikulum, ada presensi untuk melatih kedisiplinan, evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan dan seterusnya, sedang pada pengajaran pondok pesantren akan berbicara tentang etika, perilaku, tingkah laku, sopan santun, karena santri senantiasa dalam pengawasan dari ustad, kepala pondok dan sebagainya, sehingga semuanya bisa diawasi, sedang pada sekolah setelah selesai pengajaran selesai setelah itu langsung pulang kerumah masing-masing.
Beliau juga menceritakan lelakunya dulu untuk menjadi sukses, bagaimana bisa kuliah dengan gratis alias selalu mendapat beasiswa, seperti membaca Surat Yasin, Al Waaqi’ah, Al Mulk, Ar Rahmaan selepas Subuh dan Maghrib.  Adapun faedahnya membaca surat Yaasin adalah menolak perbuatan jelek, disini beliau mencontohkan ada seorang kyai yang berada dijombang, hartanya tidak bisa dicuri oleh maling, maling inipun juga bukan maling biasa karena masuknya ke rumah tidak melalui pintu tetapi masuk lewat tanah, setelah satu tahun dicoba ternyata selalu gagal, akhirnya si maling ini menemui sang kyai, “kyai mengapa saya selalu gagal untuk mencuri di rumah panjenengan, padahal ditempat lain saya selalu berhasil ?, setiap satu meter saya selalu terpental ketika akan memasuki rumah kyai”. “ilmu apa yang kyai gunakan”?. Al Waaqi’ah adalah untuk pintu rizki, biar rizki kita tidak habis dan mengalir terus, beliau juga mencontohkan harta atau gaji yang barakah, misalnya ketika kita menerima uang 1 juta, maka kita akan menggunakannya sekitar 800 ribu, jika kita menerima 1 juta terus kita menghabiskan 1,5 juta maka gaji kita itu tidak barakah, maka haruslah kita membersihkan diri dengan zakat.  Al mulk, untuk menjaga diri, Ar Rahman, untuk mahabbah atau mencari jodoh atau istri lagi, he2. Beliau juga melandasi dalam amalan ini yang terpenting adalah istiqomah untuk melakukannya.
Beliau membaca bismillah sebanyak 786 kali, ditiupkan kedalam air, dimasukkan kedalam dispenser biar bisa diminum oleh anggota keluarga yang berkhasiat untuk memudahkan hafalan, menjaga hafalan serta tidak mudah pikun, menjalankan puasa senin kamis dan beberapa lelaku lainnya.
Beliau juga menyampaikan, jika ingin bahagia, kita harus meminta doa kepada orang tua dan mertua, berbuat baik kepada mereka, jangan sampai kita memperbudak orang tua, lebih-lebih menjadikan mereka sebagai pembantu kita.

Sumberingin Kidul
Jam 3.03 AM
6 maret 2016  

0 komentar :