10 September 2016

TETAP MENJADI MANUSIA NORMAL (ISTIQOMAH YES, NIKMATNYA LUAR BIASA)

Hari sabtu ini bisa sedikit menghela nafas, walaupun aktivitas tetap akan ada dalam bentuk yang lain, kecuali tidak masuk kuliah karena perkuliahan yang diliburkan.
Ternyata, mengerjakan tugas perkuliahan sedikit-demi sedikit itu merupakan kenikmatan, pekerjaan berat sekalipun ketika kita mengerjakannya secara ngemil (meminjam istilah pak Dr. Ngainun Naim sekaligus dosen saya di salah satu mata kuliah) akan asyik. Saya merasakannya, tidak perlu memaksakan untuk begadang bahkan sampai membuat mata merah karena terlalu lama memelototi buku dan komputer, waktunya istirahat ya istirahat, waktunya tidur ya tidur, waktunya bekerja ya bekerja, waktunya olahraga ya olahraga, jadi cukup jadi manusia normallah.    
Membiasakan diri mengerjakan tugas 1 hari 1 lembar, bonusnya kadang bisa lebih, tetapi itu rutin dan terus menerus, membuat pikiran kita fokus dan enak untuk menyambungkan ide dan kalimat dalam paragraf-paragraf yang kita buat. Mengerjakannyapun bisa disela-sela pekerjaan dan aktivitas, menulisnyapun tidak perlu langsung 1 halaman jadi, kadang hanya menemukan ide saja, terus diingat-ingat, kadang hanya bisa menuliskan setengah paragraf, satu paragraf. Intinya yang penting disini adalah fokus dan istiqomah.   
Teringat juga bagaimana seorang teman dalam membangun rumahnya, bagaimana dia bisa membuat rumah dari hasil menyicil sedikit demi sedikit tetapi terus menerus, punya uang dibelikan kayu, punya uang dibelikan bata serta bahan bangunan yang lain, kalau punya uang ya beli kalau tidak punya ya tidak beli, lama-lama bahan-bahan material sudah ada, tinggal mengumpulkan uangnya untuk membayar tukang dan seterusnya.
Istiqomah dalam mengerjakan sesuatu itu memang sulit, tetapi kalau kita bisa melakukannya maka kenikmatannya akan terasa luas biasa.  

Sumberingin Kidul,
10 September 2016. 

0 komentar :