Hari sabtu ini bisa sedikit menghela
nafas, walaupun aktivitas tetap akan ada dalam bentuk yang lain, kecuali tidak
masuk kuliah karena perkuliahan yang diliburkan.
Ternyata, mengerjakan tugas perkuliahan
sedikit-demi sedikit itu merupakan kenikmatan, pekerjaan berat sekalipun ketika
kita mengerjakannya secara ngemil (meminjam istilah pak Dr. Ngainun Naim sekaligus
dosen saya di salah satu mata kuliah) akan asyik. Saya merasakannya, tidak
perlu memaksakan untuk begadang bahkan sampai membuat mata merah karena terlalu
lama memelototi buku dan komputer, waktunya istirahat ya istirahat, waktunya
tidur ya tidur, waktunya bekerja ya bekerja, waktunya olahraga ya olahraga, jadi
cukup jadi manusia normallah.
Membiasakan diri mengerjakan tugas 1
hari 1 lembar, bonusnya kadang bisa lebih, tetapi itu rutin dan terus menerus, membuat
pikiran kita fokus dan enak untuk menyambungkan ide dan kalimat dalam paragraf-paragraf
yang kita buat. Mengerjakannyapun bisa disela-sela pekerjaan dan aktivitas, menulisnyapun
tidak perlu langsung 1 halaman jadi, kadang hanya menemukan ide saja, terus
diingat-ingat, kadang hanya bisa menuliskan setengah paragraf, satu paragraf. Intinya
yang penting disini adalah fokus dan istiqomah.
Teringat juga bagaimana seorang teman
dalam membangun rumahnya, bagaimana dia bisa membuat rumah dari hasil menyicil
sedikit demi sedikit tetapi terus menerus, punya uang dibelikan kayu, punya
uang dibelikan bata serta bahan bangunan yang lain, kalau punya uang ya beli
kalau tidak punya ya tidak beli, lama-lama bahan-bahan material sudah ada,
tinggal mengumpulkan uangnya untuk membayar tukang dan seterusnya.
Istiqomah dalam mengerjakan sesuatu
itu memang sulit, tetapi kalau kita bisa melakukannya maka kenikmatannya akan
terasa luas biasa.
Sumberingin Kidul,
10 September 2016.
0 komentar :
Posting Komentar