Pilihan pilihan hidup sudah terbiasa aku alami sejak masa penemuan jati diri, kita tidak akan mampu melakukan segala hal yang kita inginkan, terkadang langkah kita harus berhenti, berbelok atau memutar arah untuk mencapai apa yang kita impikan. Beberapa tahun belakangan ini memang kondisi sedang terpuruk, mulai dari meninggalnya abah, disusul abah mertua, kondisi tubuh yang tidak bisa diajak kompromi untuk melakukan hal hal besar. Ambil hikmahnya saja, semoga kondisi terpuruk adalah jalan membuka pintu sukses.
Nampaknya menyelesaikan studi belum bisa aku lakukan, karena Bulan Juli harus segera selesai, terlebih semuanya hari ini tidak mendukung, mulai dari kondisi tubuh yang belum pulih benar, meskipun berangsur angsur sudah mulai membaik. Problem kedua adalah keuangan, jika tidak ada mukjizat dan kuasa, dan kondisinya seperti ini, untuk mendapatkan uang puluhan juta dalam jangka waktu ke depan adalah hal yang sulit.
Perlu waktu sejenak untuk berhenti dan mengejar prioritas lain, terutama yang berkaitan dengan keluarga. Seperti memantapkan segi ekonomi dalam keluarga, memperbanyak aset aset yang bisa menghasilkan pemasukan. Jika sudah mantap dan tertata, memulai dari awal lagi untuk menyelesaikan studi bukanlah hal buruk. Jika memaksakan diri maka hasilnya tidak akan terlalu bagus. Tetap berbesar hati walau berada pada titik terendah, melakukan aktivitas aktivitas sederhana dan berkreasi harus tetap jalan walau hanya pekerjaan biasa saja, karena terkadang pada saat titik terendah akan membuka perubahan terbesar dalam hidup
Pilihan berhenti sejenak untuk memantapkan diri menjadi kemungkinan terbaik dari segala kemungkinan, setelah semua tertata, memulai dari nol bisa dilakukan, karena belajar itu adalah seumur hidup. Apa itu bukan suatu kerugian, dari segi gelar iya. Tapi dari segi ilmu walaupun sedikit saya pernah merasakan bagaimana digodog dalam kawah candradimuka, harus begadang untuk menyelesaikan makalah. Makalah sebelum waktu presentasi sudah jadi, bahkan sering diminta presentasi duluan oleh beberapa orang teman, untuk menggantikan presentasi karena makalah teman belum jadi. Duduk saya senantiasa di depan, apa yang dosen katakan jika itu hal penting akan saya catat dalam buku atau diketik dalam file. Ketika kuliah saya jarang sekali tidak masuk, ketika tidak masuk itupun bisa dihitung dengan jari tangan. Secara gelar tentu saja merugi, tetapi secara ilmu sudah lumayan banyak pengetahuan yang saya dapat. Jika dimulai dari nol dan mengulang kembali saya yakin akan mendapat ilmu lagi. Karena tujuan untuk studi saya niatkan untuk mencari ilmu. Salah saya adalah sampai saat ini belum bisa tamat. Mundur beberapa langkah untuk kemudian berlari mengejar impian, itu pilihan terbaik untuk sekarang.
Jika ini memang pilihan terbaik untuk saat. Maka saya ikhlas. Manusia hanya melakukan dan berusaha memberikan yang terbaik, mengenai ketentuan dan kepastian terwujudnya bukan di tangan. mudah mudahan keputusan ini baik untuk semuanya. Semoga dalam 2 - 3 tahun ke depan, semua menjadi membaik dan tertata. Dan bisa melanjutkan lagi untuk belajar kembali dan menyelesaikan studi. Aamiin.
0 komentar :
Posting Komentar