15 April 2021

MENGATUR PH LEBIH PENTING DARI PADA PPM (Belajar Hidroponik Bagian Dua Puluh Tiga)

PH yang baik adalah PH diantara 5,5 – 6,5, mengapa harus pada posisi itu, karena jika PH di bawah 5,5, maka penyerapan unsur nitrogen, fosfor, potasium (kalium), sulfur, calsium, magnesium (NPK), semakin sedikit yang terserap. Jika lebih tinggi PHnya maka  unsur mikro seperti, Fe, CU, Mn dsb, akan mengendap.  Kita perlu tahu dan untuk menjaga kondisi PH agar tetap sesuai kebutuhan, urusan meracik biar menjadi urusan formulator. Jadi PH itu sangat fatal akibatnya, jika terlalu tinggi atau rendah akan mengendap dan bisa rusak nutrisinya. Jika sudah mengendap pHnya tidak bisa dikembalikan, karena unsur mikro kelatnya sudah terlanjur pecah.

Kalau menaikkan PH bisa dengan Kalium Hidroksida (KOH), menurunkan dengan asam asaman, asam fosfat, sulfat, nitrat dll, semuanya baik, tetapi Asam fosfat mempunyai batasan rentang lebih ketat dalam penyerapan tanaman, pertumbuhan akarnya banyak dan cepat, pertumbuhan cepat tetapi akan boros nutrisinya. Dari sisi batang dia akan lebih cepat berserat. Kalau asam nitrat (HNO3) rentangnya panjang dan lebih besar dan ditanaman aman, tetapi kalau terlalu banyak tetap berefek, seperti kita yang memakan makanan yang sama secara terus menerus, maka akibatnya akan tidak baik.           

Jika PH Swing yang harus diperhatikan dan kita cari permasalahannya, ada beberapa hal, masalah tandon atau tempat nutrisi adalah hal utama, bagaimana kondisinya, panas atau sejuk, jika panas, harus kita cari sumber masalahnya, misal dari instalasinya, kemiringan medianya. Bagaimana debit airnya, minimal 2 liter/menit untuk instalasi remaja dan dewasa, sedangkan untuk semaian lebih baik menetes saja, cukup mempertahankan rockwool dalam keadaan lembab saja, jangan terlalu basah  jika terlalu basah maka akan menimbulkan lumut, tetapi jika pertumbuhan akar bisa lebih cepat dari lumut hal tersebut masih bisa ditoleransi.

Berikutnya debit air harus dijaga, lebih baik debit air lebih banyak dan kencang, agar air saat di media sebelum panas sudah terdorong, atau mengalir ke tandon terlebih dahulu, jadi tidak panas saat mengalir pada media tanam. Mengenai ukuran tandon, harus diperhatikan perbandingan antara jumlah lubang di instalasi dengan volume air, lebih besar volume lebih baik, jika bisa 1 liter air untuk 2 tanaman atau bahkan 1 liter air untuk 1 tanaman agar suhu terjaga dan sejuk, berikutnya gunakan pompa yang benar. Kalau memang masih swing maka perlu kita mencari alternatif yang lain. Tetapi permasalahan-permasalahan tersebut diselesaikan dan dijalankan terlebih dulu.




 

14 April 2021

PERJALANAN MERUPAKAN VITAMIN BAGI OTAK

Merefresh otak kita, kalau saya boleh memaknai sebuah perjalanan.. dalam perjalanan ke jogja kali ini muncul pemikiran-pemikiran yang tiba-tiba menyeruak begitu saja memenuhi otak saya.  Pemikiran-pemikiran yang semoga saja tidak akan menguap begitu saja tanpa ada sebuah perwujudan.

Yah..... rutinitas telah membelenggu dan menganggu otak saya untuk selalu berpikir dengan jernih, baik dan selalu mengontrol segala sesuatu yang kita lakukan dan berpikir kreatif  dalam melakukan suatu hal. Kalau boleh dikatakan adalah saya tersungkup pada sebuah rutinitas. Rutinitas harian yang disadari atau tidak akan mempengaruhi, membentuk dan mempola sebuah sikap  dan perilaku yang seadanya..istilah bahasa sederhana saya adalah memenuhi kewajiban saja, sehingga hal itu telah menyurutkan motivasi untuk berbuat secara maksimal apa yang bisa kita lakukan pada pekerjaan kita.

Perjalanan merupakan kebutuhan ternyata bagi saya...apalagi memang ketika semasa sekolah dulu..saya senang melakukan aktivitas ini..dari kota yang satu ke kota yang satunya...dari hutan yang satu ke hutan yang lainya.    Kalau saya boleh mengungkapkan adalah saya merasa menemukan vitamin yang bisa menumbuhkan spirit dan motivasi untuk melakukan hal yang lebih dalam hidup saya. Apalagi kalau dalam perjalanan saya itu, saya banyak menemukan hal-hal positif, hal-hal baru, yah tentu saja secara tidak langsung akan menambah wawasan serta khazanah pengetahuan saya.

Alhamdulillah Allah memberikan saya teman sekamar Bpk. Nur Yudi yang sekarang menjadi Kepala Perpustakaan di UIN Jakarta yang ternyata asalnya satu daerah dengan saya. Banyak hal yang kita bincangkan. Banyak sekali masukan-masukan yang beliau berikan kepada saya. Juga bpk Jamri dari Banten yang tidak segan untuk memberikan ilmunya tentang how to find E Book. Makasih juga buat Mas Rayi. Tentang SOPnya....he2.. dan tak lupa sahabat2 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu....he2...kayak penyiar aja (jadi kangen siaran), bertemu dengan orang-orang yang berpikiran positif, berpikir maju dan tentunya mempunyai semangat. Semoga kita bisa mencerdaskan umat melalui apa yang kita lakukan.  I Hope I can do it.

Catatan Perjalanan di Jogja 10 April 2011

11 April 2021

Sayuran Hidroponik Pahit (Belajar Hidroponik bagian dua puluh dua)

Sebagian besar sayuran memunculkan rasa pahit karena 2 hal : Penyebab pertama adalah karena masalah genetik dari tanaman tersebut. Misalnya pare yang memang selalu berasa pahit, demikian juga dengan brotowali. Sayuran selada (tidak semua selada) juga memiliki genetik pahit walaupun biasanya tidak berlebihan. Kalau sampai parah berarti ada penyebab lain. Sebagai buktinya hama tidak begitu menyukai selada karena ada unsur pahitnya, dibandingan dengan tanaman lain.

Penyebab kedua bisa dipicu karena stress pada tanaman tersebut. Stress pada tanaman ini dipicu oleh banyak hal seperti :

1.   Kondisi lingkungan yang memang tidak ideal. Beberapa tanaman tertentu lebih baik atau akan tumbuh secara maksimal jika berada di dataran tinggi yang bersuhu dingin, daripada dataran rendah begitu juga sebaliknya. Misalkan selada, secara genetik diperuntukan untuk dataran tinggi, baik hijau maupun merah, selada bisa ditanam didataran rendah karena secara genetik sudah diperbaiki dan ditoleransi untuk tumbuh didataran rendah, selada warna hijau toleransinya lebih tinggi dari pada selada warna merah.

2.   Suhu tandon yang terlalu tinggi. Apa yang mempengaruhi suhu tandon panas dan bagaimana menekan suhu panas tadi, salah satu pengaruhnya adalah instalasi, tandon tidak harus ditanam, tandon ditanam logikanya adalah biar aliran air mudah masuk. Yang paling terpenting adalah oksigen terlarut dalam air. Jika suhu panas maka oksigen terlarut akan rendah. Usahakan maksimal suhu tandon 30 OC.

3.   Rentang PH, ideal hidroponik berada pada 5.5 – 6.5 PH meter, ph itu hubungannya dengan tanaman, masalah bahan peracik nutrisi. jika keluar dari ph tertentu maka nutrisinya mengendap, jika ph sesuai maka unsur nutrisi bisa terserap maksimal.   

4.   Daun layu, ada yang siangnya layu sorenya bisa tegak, ini berhubungan dengan manajemen seperti karena debit air kurang, suhu air terlalu tinggi, lingkungan terlalu panas. Jika terjadi terus menerus maka tanaman akan stress dan mengeluarkan rasa pahit. Bolting, menjadi tua sebelum waktunya, misal masa 3 bulan baru berbunga, karena stress, maka dalam 1 bulan bisa tumbuh bunga. Hal ini akan menyebabkan rasa semakin pahit.  Ada lagi yang tetap layu, karena ada beberapa penyebab, semisal bakteri. Oksigen terlarut, bisa di cek dengan dissolved oxygen, tetapi harganya mahal.  

5.   Pemupukan tidak sesuai, tds (PPM) terlalu tinggi atau rendah, atau bisa ada unsur yang terlalu tinggi, atau terlalu rendah, hal  ini bisa menyebabkan stress. Ada 13 unsur yang harus tersedia untuk tanaman, satu atau lebih berkurang, maka akan terjadi stress.  Atau unsurnya tersedia tetapi tumbuhan tidak bisa menyerap.

Maka sebagai petani memang kita harus jeli dalam melihat permasalan permasalahan yang terjadi dengan tanaman. Harus melihat dari berbagai macam sisi.