19 Juni 2023

Mengapa Menjadi Petani (Belajar Hidroponik Bagian Dua Puluh Enam)

Lahan pertanian semakin lama semakin berkurang, karena dialihfungsikan, anak anak muda semakin kurang minatnya untuk menekuni dunia pertanian, karena hasilnya banyak yang tidak sesuai harapan. Mengapa terjadi demikian, tentu hal tersebut menjadi pemikiran bersama, apakah karena petani kita mengelola dengan cara konvensional, sehingga tidak mengandalkan teknologi untuk pengelolaanya, mengandalkan teknologi butuh biaya yang banyak, riset yang perlu pendanaan besar. Butuh kerja keras, ketekunan, kerajinan dan kedisiplinan untuk menjadi petani dengan harapan yang belum pasti karena juga tergantung faktor alam.

Salah satu faktor mengapa saya memilih menjadi petani dengan menggunakan sistem hidroponik adalah, persoalan pengolahan lahan, karena terus terang untuk mencangkul adalah persoalan tersendiri, karena dulu pernah membantu orang tua untuk mencangkul, 1 hari mencangkul seminggu sakitnya, setelah itu saya malas dan tidak mau untuk diminta mencangkul. Selanjutnya biaya pengolahan lahan itu berlangsung terus menerus, setelah panen tanah diolah dan membutuhkan tenaga kerja dengan biaya yang tidak sedikit. Kalau untuk hidroponik hanya modal awal saja yang besar, setelah itu hanya pemberian pupuk atau nutrisi, benih, rockwool dan maintenance instalasi.

Faktor yang kedua adalah faktor pengairan, agar bertumbuh kembang secara baik untuk penanaman sayur, faktor yang menjadi penghambat adalah penyiraman tanaman, kita harus secara rutin untuk mengairi sayuran setiap hari, anda bisa membayangkan mengairi tanaman, dengan 2000 tanaman, agak berat, walaupun saat ini, ada metode menggunakan sprinkle (alat untuk menyiram) untuk pengairannya, dengan kegiatan dan pekerjaan saat ini hal itu kemungkinan kecil bisa saya lakukan.

Faktor Pengolahan lahan dan pengairan menjadi faktor utama, mengapa saya memilih menanam sayur dengan sistem hidroponik. Karena sistem hidroponik menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Saya tidak perlu mencari orang untuk mencangkul dan mengolah lahan, untuk mencari orang mau mencangkul adalah sesuatu yang sulit, kalaupun ada harus menunggu giliran, hal tersebut ditambah dengan semakin mahalnya tenaga kerja. Untuk pengairan, dan saya menggunakan sistem Hidroponik NFT, saya sudah terbantu dengan pompa yang menyala 24 jam (pompa Aquarium). Hanya perlu mengecek PPM dan PH pada Tandon.

Sumberingin Kidul, 19 Juni 2023








0 komentar :