KERAS DILAWAN LUNAK
Masih dihari yang sama hari jumat, 2 Januari 2015, setelah berlalu dari Pantai Damas, perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pantai Pasir Putih, sayang waktu disana sudah agak siang sekitar jam 8.30an, sehinga kami harus membayar restribusi sebesar 22 ribu untuk masuk, kalau tiba disana agak pagi, besar kemungkinan akan gratis, karena penjaganya belum datang. He2, sebelum kepantai pasir putih kusempatkan dulu untuk menyisir pantai Karanggongso, kalau ingin menikmati keindahan pantai lebih lama, disini ada 2 penginapan yang bisa di sewa untuk digunakan bermalam, harganya mulai 75 ribu – 250 ribu permalam, selain disini juga ada hotel letaknya di dekat Pantai Prigi, setelah puas menyisir, kemudian berbalik arah ke Pantai Pasir Putih, pantai ini adalah pantai kesukaanku, disinilah tempat yang aku anggap paling cocok untuk memuaskan hobi berenang, karena pantainya landai dan tidak berbahaya kalau agak ketengah. Dan cocok juga buat perenang-perenang pemula dan bermain ombak. He2. Saya bisa mengatakan begitu karena sekitar 50 - 100 meter dari bibir pantai, lautnya tidak dalam, sehingga tidak terlalu berbahaya untuk berenang.
Ke pantai tanpa mandi atau berenang, rasanya kurang afdol, kepantai kalau tidak bermain dengan ombak, sama saja dengan tidak kepantai, itu menurut saya,. Bermain dengan ombak adalah sesuatu yang amat menyenangkan, karena kita bisa melepas kepenatan akibat kegiatan yang itu-itu saja. Biasanya saya merasa puas setelah 2 jam bermain dengan ombak. Saya senang mengikuti ayunan ombak yang datang, apalagi ombak yang besar, wooow i like it. Kalau kita menentang atau menghadang ombak kita akan mudah lelah dan capek, sama ibaratnya keras dilawan keras dan itu memerlukan energi yang besar, tetapi kalau keras dilawan lunak, maka kita akan bertahan lama karena tidak memerlukan energi yang besar, kita tinggal mengikuti ayunan gelombang air laut atau ombak yang naik dan turun, tidak menentang, tidak menghadang,. Itulah cara saya bermain dengan ombak.
Sempat diingatkan oleh istriku untuk tidak berenang atau bermain-main terlalu ketengah, karena 3 tahunan yang lalu pernah hampir mati (nanti akan ada episode tersendiri tentang ini he2, alhamdulillah karena pertolongan dari Alloh, masih hidup sampai sekarang), tetapi ya, karena kesukaan bermain dilaut membuat aku melupakan itu, semula hanya bermain di pinggir-pinggir saja lama kelamaan akhirnya agak ke tengah juga, bahkan anakku februari ini akan berumur 4 tahun senang bermain dengan air, (saya pikir memang tidak ada anak yang tidak senang bermain dengan air), dan malah mengajak agak ketengah, tubuhnya kupegang dari belakang dan tanganku melingkar diperutnya, ketika ada ombak datang, kuhentakkan kakiku menyesuaikan dengan tinggi ombak yang datang, mengikuti alunannya. Senang, itu terlihat dari wajahnya yang berbinar, dan ketika kuajak menepi dia tidak mau. Ada juga beberapa orang yang menyewa ban untuk digunakan bermain-main, tetapi aku lebih suka untuk tidak menggunakannya. Itu caraku menikmati bermain ombak pantai, bagaimana caramu ??.
Durenan, 29 Januari 2015
0 komentar :
Posting Komentar