26 Januari 2015

BERMAIN BERSAMA OMBAK (EDISI PANTAI CENGKRONG DAN PANTAI DAMAS)

Jumat 2 Januari 2015, menjelang liburan terakhir anak-anak sekolah, setelah hampir 2 minggu mereka melakukan aktivitas yang berbeda-beda, ada yang pergi ke gunung, pantai, rumah kakek nenek mereka dan ketempat-tempat kesukaan mereka. Tapi bagiku hampir sama di tengah liburan tetap saja bekerja. Karena memang itu yang harus dilakukan. Tapi Alhamdulillah meskipun begitu tetapi masih bisa menikmati liburannya anak-anak sekolah. Masih ada hari natal, waktu cuti bersama, minggu dan juga tahun baru. Alhamdulillah dua minggu ini bisa memanfaatkannya dengan baik.
Sengaja kuajak keluarga kecilku serta 2 keponakanku untuk kepantai yang ada diwilayah selatan Pantai Jawa, untuk mengagumi dan menikmati, mensyukuri ciptaan-Nya serta memenuhi janji kepada istri untuk mengajak liburan ke pantai. Maka pagi itu pergilah kami ke Pantai Damas, Cengkrong, Karanggongso dan terakhir di Pantai Pasir Putih Watulimo Trenggalek.
Ada hal yang berbeda yang bisa ditemui, terutama sejak dibuat jalur lintas selatan, pertama, pantai yang terkenal dan sering dikunjungi dulu adalah Pantai Prigi dan Pasir Putih juga Damas, sejak beberapa tahun terakhir ini muncul Pantai Cengkrong disertai dengan Wisata Mangrove dengan jembatan galaunya kata Kak Edi salah seorang yang aku temui disana dan asli dari Watulimo, dia mengatakan kalau banyak murid-muridnya dari MTs-nya  yang sering datang ke Jembatan galau ini, Jembatan ini terbuat dari kayu yang membelah dan mengitari tanaman mangrove sehingga kita bisa dekat sekali dengan pohonnya dan ada beberapa pos yang bisa kita singgahi untuk membuka bekal atau sekedar beristirahat sebentar, serta ada sungai yang mengalir ke laut yang dilintasi jembatan mangrove. hal ini yang menjadi pembeda dengan pantai lainnya dan disini juga ada jembatan besar yang berada didekat pantai, banyak orang-orang yang berhenti untuk menikmati keindahan dan juga sekedar mengambil gambar. Untuk tiket masuknya ke Pantai ini Rp. 8.000,-, tetapi kalau datang pagi-pagi sekali maka bebas biaya masuknya, tinggal uang untuk parkir di Taman Mangrove.
Kedua adalah semakin dekat jarak yang harus kita tempuh untuk menuju Pantai Damas, kalau dulu misalnya kita harus menempuh jarak kurang lebih 5 – 10 km, kita bisa menempuhnya separuh jalan sekitar 2 – 5 km, lebih pendek memang karena kita tidak perlu memutar, hal ini bisa ditempuh melewati jembatan yang ada di Pantai Cengkrong, sekitar 500 m kita akan memasuki jalan yang tidak beraspal, di kanan dan di kiri dapat kita jumpai pohon-pohon khas daerah pantai, istriku meminta untuk kembali dan berbalik arah, karena takut tersesat, tetapi karena jiwa adventurirku (he2) atau petualanganku, aku yakin kalau ini adalah jalan singkat untuk menuju Pantai Damas, walaupun ada sedikit grundelan dari istri ku tetap jalan terus, kurang lebih 1 km kemudian kami menemui jalan yang menanjak agak berbatu sekitar 40 – 60 derajat kemiringannya,(bagi yang tidak terbiasa dengan jalan model seperti ini harus hati-hati) setelah itu kita akan menjumpai pertigaan jalan yang beraspal, ambillah jalan kekiri yang akan menuju Pantai Damas, kalau kekanan berarti akan kembali lagi ke jalan sebelum Pantai Cengkrong.  

0 komentar :