02 Maret 2017

MENJADI PARTNER ISTRI (2)


Zaman sekarang, memasak bukan hal tabu bagi seorang lelaki, seperti yang kita tahu, banyak sekarang yang menjadi juru masak dan chef di hotel adalah seorang lelaki.

Ketika istri dalam kondisi yang belum pulih benar, maka kita perlu membantu dalam hal ini, apalagi memasak bukan menjadi suatu hal yang aneh, karena dahulu sudah terbiasa dengan pekerjaan itu, belajar memasak sudah dimulai sejak usia sekolah dasar, waktu SLTA, bisa dikatakan hampir setiap hari karena posisi ada di Pondok Salaf, sering juga adventur atau berpetualang ke hutan-hutan bersama teman-teman yang diharuskan memasak dengan alat yang ala kadarnya dan bumbu yang seadanya juga. 

Cuma kalau dirumah lebih sering bantu-bantu saja, kalau masak sendiri nanti bumbunya akan cepat habis, ha ha ha, biasalah lelaki, bumbunya harus benar-benar terasa. Kalau tidak masak ya membeli sayur yang sudah jadi, pada kondisi sehabis melahirkan istri lebih sering minta dibelikan sayur bobor dan jenang. Kadang-kadang juga tidak perlu beli karena mertua terlalu baik hati sehingga dibuatkan. Ha ha ha...

Tempat favoritku membeli sayuran adalah di utara balai desa selatan sungai (maaf tidak disebutkan secara jelas, nanti dikira promosi, he he he), sayurnya sudah dimasukkan dalam plastik sehingga tinggal mengambil dan menuju kekasir, tidak perlu menunggu untuk diambilkan. Yang kedua berada di tetangga desa berada di utara jembatan, suka beli disini karena biasanya didahulukan, mungkin karena ganteng sendiri dan ini terbukti, ha ha ha, karena hampir semua yang beli adalah perempuan, dasarnya adalah ketika suaminya dimintai tolong untuk membeli, ya hanya mau satu kali itu mau, karena malas untuk antri dan menunggu  lama, lebih-lebih yang banyak membeli adalah perempuan, istilah jawanya kapok.      

Memasak ataupun membeli sayur di warung….AH SIAPA TAKUT…ha ha ha. 

2 Maret 2017

0 komentar :