22 Maret 2017

Sistematika Penulisan Skripsi STAI Diponegoro

A.       Ukuran Pengetikan
1.      Ukuran Kertas
Naskah skripsi diketik di atas kertas jenis HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm), dengan berat minimal 70 gram. Jika diperlukan bisa menggunakan kertas khusus seperti kertas milimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk bagan/gambar dan sejenisnya yang melebihi ukuran kertas dimungkinkan dengan catatan khusus kertas tersebut dilipat sesuai ukuran naskah.
2.      Sampul
Sampul skripsi pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Diponegoro Tulungagung dibuat dari karton tebal bewarna hijau muda dengan tulisan dan gambar diatasnya berwarna emas
3.      Margin
Batas pengetikan (margin) skripsi pada STAI Diponegoro Tulungagung adalah sebagai berikut :
a.    Margin kiri        :     4 cm
b.    Margin atas       :     3,5 cm
c.    Margin kanan    :     3 cm
d.    Margin bawah   :     3 cm (lihat lampiran)
Untuk kertas khusus menyesuaikan dengan kebutuhan.
4.      Huruf
Skripsi hendaknya diketik dengan menggunakan komputer program windows dengan jenis huruf (font) Times New Roman. Sementara itu untuk pengetikan arab digunakan jenis huruf Traditional Arabic. Ukuran huruf yang digunakan untuk abstrak, naskah skripsi, lampiran, daftar kepustakaan adalah ukuran 12 untuk Times New Roman dan 16 untuk Traditional Arabic. Sementara pada catatan kaki, indeks ukuran 10 untuk Times New Roman dan 12 untuk Traditional Arabic. Penggunaan komputer program non windows menyesuaikan dengan huruf dan ukuran yang semirip mungkin.
Pengetikan skripsi sering dijumpai huruf normal, miring, tebal dan garis bawah. Kaidah pengetikan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.       Normal untuk teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
b.      Miring untuk kata -kata asing atau belum lazim; judul buku, jurnal, majalah dan surat kabar dalam teks utama, catatan kaki dan daftar kepustakaan.
c.       Tebal untuk judul bab, subbab dan bagian penting dari suatu contoh.
d.      Garis bawah tidak boleh dipergunakan kecuali dalam hal-hal yang amat khusus. Pada teks yang diketik dengan mesin ketik, huruf miring diganti dengan garis bawah.
5.      Spasi
Jarak antar baris (spasi) pengetikan naskah dengan 2 spasi (ganda). Pengetikan judul tabel, gambar, bagan yang lebih dari satu baris dengan 1 spasi (tunggal). Daftar kepustakaan diketik dengan 1 spasi (tunggal), sedangkan jarak pengetikan antara dua sumber kepustakaan dengan 2 spasi (ganda). (lihat lampiran 16)
Jarak antara judul bab dengan awal naskah adalah 4 spasi, jarak antara akhir naskah dengan judul subbab adalah 3 spasi dan jarak antara judul subbab dengan naskah berikutnya adalah 2 spasi. (lihat lampiran 16)
6.      Paragraf
Pengetikan alinea baru dimulai 1,27 cm dari batas kiri pengetikan. Batas kiri pengetikan adalah 4 cm pada naskah suatu bab atau lurus dengan huruf depan dan judul subbab pada naskah suatu subbab.

Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua dan titik koma hendaknya diberi satu ketukan kosong. Sebuah paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.

B.       Pengetikan Naskah
1.         Bab, subbab dan anak subbab
Nomor dan nama bab ditempatkan di tengah margin atas. Nomor bab ditulis dengan angka Romawi (I, II. III dst), sedangkan nama bab ditulis dengan huruf kapital dengan jarak 2 spasi. nomor dan nama subbab serta anak subbab ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata selain kata sandang. Nomor unit subbab ditulis dengan abjad huruf kapital (A, B, C dst), sedangkan nomor urut anak subbab dengan angka Arab (1, 2, 3 dst). Apabila dimungkinkan masih a da pemenggalan dalam anak subbab, maka hanya huruf pertama yang ditulis kapital, sementara penomoran secara bergantian antara abjad dan angka Arab dengan tanda tutup kurung tanpa titik. (lihat lampiran 16)
2.         Penomoran
Nomor halaman bagian awal skripsi ditulis dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dst) ditempatkan dibagian tengah margin bawah berjarak 1 cm dari naskah. Sedangkan nomor halaman bagian inti skripsi ditulis dengan angka Arab dan ditempatkan ditepi kanan margin atas berjarak 1,5 cm di atas naskah utama, kecuali halaman pertama setiap bab nomornya ditempatkan dibagian tengah margin bawah berjarak 1 cm dibawah naskah utama.
3.      Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk judul buku, nama terbitan berkala atau nama publikasi lainnya dalam catatan kaki dan daftar pustaka! Huruf miring juga digunakan untuk istilah, kosakata, kalimat dan transliterasi bahasa asing atau bahasa daerah. Huruf miring dapat diganti dengan pemberian garis di bawah huruf yang harus dimiringkan, akan tetapi keduanya tidak boleh dikombinasikan.
4.      Penyajian tabel
Fungsi tabel adalah menolong karangan, menerangkan data dengan efisien. Tabel harus dapat berfungsi sendiri tanpa memerlukan tambahan keterangan dari naskah.
Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman atau disambung pada halaman berikutnya, namun jika ini terpaksa maka pada halaman berikutnya jangan lupa diulangi lagi judul tabel dan keterangan pada kolom-kolom.
Tulisan, nomor dan nama tabel ditempatkan berurutan di atas tabel pinggir kiri dengan jarak 1 spasi dengan tabel. Nomor tabel dibuat angka Arab, dalam urutan untuk seluruh bab dan dalam satu urutan tersendiri untuk lampiran. Nama tabel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf awal semua kata selain kata sandang. Jika nama tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan selanjutnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak 1 spasi. Nama tabel tidak diakhiri dengan titik, jarak antara naskah sebelum tabel 2 spasi dan sesudah tabel 3 spasi.
5.      Penyajian gambar
Pengertian gambar di sini meliputi foto, grafik, diagram, skema, peta, bagan dan sejenisnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk -bentuk visual yang mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Tulisan, nomor dan nama gambar ditempatkan dibawah kiri dengan jarak 1 spasi dengan gambar. Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.

C.       Notasi Ilmiah
1.         Penulisan kutipan
a.         Kutipan Langsung
Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis diantara dua tanda kutip ("...") sebagai bagian yang terpadu dalam teks yang utama. Jika didalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip tunggal ('...'). Contoh :
1)        Gymnastiar menyamakan janji dengan sumpah, yang dalam uraiannya diterangkan bahwa "sumpah itu adalah hutang yang akan terbawa sampai mati. Janji-janji yang dikhianati akan menjadi beban berat yang akan dipikul di dunia ini maupun kelak di akhirat".
2)        Dalam pengertian Etika Islam, jujur adalah "sikap mental yang mampu memberi dorongan" kuat untuk 'beramal sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya', baik dalam ucapan maupun perbuatan".
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,27 cm dari garis tepi kiri dan diketik dengan 1 spasi. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru, maka garis barunya juga dimulai 1,27 cm dari tepi kiri garis kutipan.
Dalam kutipan langsung jika terdapat kata -kata yang dibuang, maka kata -kata yang dibuang diganti dengan tiga titik (...). Dan apabila ada kalimat yang dibuang, maka pengganti dari kalimat tersebut adalah dengan empat titik (....)
b.        Kutipan Tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa sendiri oleh penulis, maka ditulis tanpa tanda. kutip dan terpadu dalam teks.

2.         Cara Mengutip
Penulisan nama penulis sebuah kutipan dalam teks dilakukan dengan menggunakan nama akhir penulis, jika ada dua penulis dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis terseout diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan yang dicantumkan dalam kutipan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran. Untuk karya terjemahan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya.
Dalam menulis kutipan dikenal tiga macam cara mengutip, yaitu kutipan didalam teks ( in note), kutipan dibawah teks atau catatan kaki ( foot note) dan kutipan setelah teks berakhir (end note).
a.       Kutipan didalam teks (in note)
Penulisan kutipan didalam teks dapat dilakukan dengan mencantumkan nama pengarang terpadu dengan teks diikuti tahun penerbitan dan nomor halaman. Selain itu juga dapat menuliskan nama penulis bersamaan dengan tahun penerbitan dan nomor halaman. Contoh: (Burhanudin, 2003:45)
b.      Kutipan dibawah teks atau catatan kaki (foot note)
Penulisan nomor catatan kaki adalah menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dst) yang diketik 0,5 spasi diujung kalimat yang dikutip setelah tanda baca. Jika sebuah kalimat memiliki lebih dari satu kutipan, maka tanda catatan kaki ditempatkan sebelum tanda baca. Setiap bab memiliki catatan kaki dengan nomor unit tersendiri. Catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan, dalam tiap bab dimulai dengan nomor 1 (satu).
Catatan kaki ditulis pada bagian bawah teks berjarak 1 spasi dibatasi dengan garis sepanjang 5 cm dari batas margin kiri. Dalam catatan kaki harus dicantumkan nama pengarang, judul, nomor jilid, nama penerbit, tempat dan tahun penerbitan serta halaman -halaman yang dikutip atau yang berkenaan dengan teks.
Tata urut penulisan catatan kaki pada dasarnya sama, namun terkadang akan berubah jika sumber yang dikutip tidak lengkap atau jenisnya bukan buku terbitan. Berikut contoh penulisan catatan kaki untuk:
1.      Buku
Tata urutan penulisan catatan kaki dari buku adalah nomor catatan kaki (diketik 0,5 spasi), nama lengkap pengarang tanpa gelar dan jangan dibalik (koma), judul termasuk anak judul diketik miring atau digaris bawah (titik), nama kota tempat terbit (titik d ua), nama perusahaan/ penerbit (koma), tahun terbit (koma), nomor halaman (titik).
Contoh: 1Jalaluddin Rahmat, Islam Alternatif. Bandung: Mizan, 1991, 21.
Untuk buku dengan pengarang dua atau tiga orang dituliskan nama seluruhnya, jika lebih dari tiga orang hanya dituliskan nama pengarang pertama dengan menambahkan kata dkk. (dan kawan-kawan) dibelakangnya. Buku yang berisi kumpulan karangan, ditulis nama editor dengan menambahkan "(ed)1' jika editornya satu dan "(eds)" jika editornya lebih dari satu. Untuk buku yang terdiri dari beberapa jilid, dicantumkan nomor jilidnya setelah judul.
Untuk buku terjemahan tetap menggunakan nama pengarang asli, diikuti nama penerjemah di belakang judul dan nomor jilid jika ada. Untuk buku yang tidak memiliki tempat terbit, nama penerbit dan tahun penerbit dicantumkan tt. (tanpa tahun), tpn (tanpa penerbit) dan tkp (tanpa kota penerbit), jurnal, Majalah dan Koran (Surat Kabar).
Tata urutan penulisan catatan kaki dari buku adalah nomor catatan kaki (diketik 0,5 spasi), nama pengarang (jika ada) ditulis seperti catatan kaki pada buku (koma), judul karangan termasuk anak judul diketik diantara tanda kutip (koma), nama Jurnal diketik miring atau digaris bawah (koma), nomor Jurnal dengan angka Romawi kalau ada (titik), tanggal (jika ada), bulan dan tahun penerbitan (koma), serta nomor halaman (titik).
Contoh: 2Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren "Suatu Kajian tentang Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren", Dinamika, XII. 2| September 2003, 45.
Untuk kutipan dari maj alah dan koran Surat kabar) sama dengan urutan pada jurnal karangan ilmiah yang tidak diterbitkan. Karangan ilmiah dimaksud bisa berupa Sripsi, tesis, disertasi, makalah materi seminar, penataran dan lokakarya.
Urutan penulisan catatan kaki untuk kutipan dari skripsi, tesis dan disertasi adalah setelah nomor catatan kaki nama penulis (koma), judul karangan diketik miring atau garis bawah titik), diikuti dengan pernyataan karangan tersebut tidak diterbitkan (koma), nama kota perguruan tinggi (titik dua), nama fakultas/jurusan serta perguruan tinggi (koma), tahun penyusunan (koma) dan nomor halaman (titik).
Contoh: 3Ahmad Farid Nawawi, Fenomena Pelajaran Terminal . Tidak diterbitkan, Tulungagung: Tarbiyah STAIN Tulungagung, 2004, 69. i makalah adalah setelah nomor catatan kaki koma), judul makalah diketik miring atau garis diikuti dengan pernyataan penggunaan makalah tersebut (koma), nama pertemuan (koma), lembaga penyelenggara (koma), kota tempat penyelenggaraan (titik dua), tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan (titik)
2.      Internet
Nama penulis, judul artikel atau karangan, nama jurnal (jika dari jurnal) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor jurnal, tahun pembuatan serta diakhiri dengan alamat sumber dan kapan diakses diantara tanda kurung. Contoh: 4Albert Frum Brief, Cobtextually Based Learning and Education (Online) IX 23, 2O05, http: / /www.yahoo.com (23 Oktober 20O5)

0 komentar :