Lelaki muda berambut hitam tebal lurus sebahu sedang memandang deretan rumah-rumah, posisinya berada di gerbong paling belakang, karena menurutnya disitulah tempat yang paling mengasikkan, bisa lepas dalam menikmati pemandangan yang terhampar disekelilingnya.
Sandal jepit biru usang melekat dibawah dikakinya, dari sudut matanya ia memandang hamparan padi menghijau yang mampu menyejukkan dan membuat pikirannya melayang mengangankan masa depannya. Kemana nanti arah langkah kakinya berpijak.
Celana jeans belel warna biru yang berlubang di bagian lutut, setia menemani dalam pengembaraannya, ada kenyamanan yang ia rasakan ketika memakainya, seolah-olah menunjukkan jiwa mudanya bergejolak yang tidak bisa di kekang dan ingin lepas bebas menikmati keindahan dan proses pencarian jati dirinya.
Angin sejuk menggerakkan rambutnya yang hitam tebal itu, sehingga menutupi pandangan matanya, ia menyibakkan rambut dengan tangannya sambil berangan “Alangkah Indahnya ciptaan-Nya, manusia haruslah bersyukur dan jangan merusak alam”.
Masa muda memang masa yang indah, walaupun masalah menerpa silih berganti, dari situlah kedewasaan bermula, jika ia berhasil mengatasi riak ombak ganas kehidupan di masa ini, maka bisa dipastikan kesuksesan berada digenggamannya.
13 Juni 2017
Utara Alun-alun Tulungagung
0 komentar :
Posting Komentar