20 Maret 2020

Berjuang Untuk Pulih

Kaki melangkah perlahan menuju impian yang terpatri, walau tidak secepat dulu lagi, yang  bisa bergerak lincah kesana kemari, tidak peduli siang atau malam hari, semuanya berjuang untuk kemajuan dan keinginan mencapai cita cita hati yang bersemayam dalam diri.

Langkah itu mulai perlahan saja, sambil menikmati aroma wangi yang tersedia di kanan kiri, dengan tetap teguh menatap, menuju impian hati yang menanti. Walau pelan, harapan itu masih berkembang, sambil menata hati dan diri, mempelajari segala sesuatu untuk peningkatan guna menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Roda bumi terus berputar, gerak dan langkah mulai melemah, menyesuaikan dengan irama tubuh yang mulai sulit diajak untuk berkompromi. Tapi dari hati yang terdalam perjuangan untuk pulih itu masih besar, perjuangan untuk menggapai mimpi dan menjadi orang yang bermanfaat itu tetap menyala, seperti matahari yang tak kenal lelah menyinari bumi dan menebarkan manfaat untuk kebaikan bagi setiap makhluk hidup yang ada di bumi.

Berdamai dengan diri adalah langkah saat ini, tetap mengerjakan hal yang bermanfaat untuk kebaikan dan mengembangkan hal hal yang selama ini terbengkalai dan terlupakan adalah hal yang terpasti. Tak perlu menangisi dan menyesali karena semuanya sudah digariskan harus begini. Mengisi dengan melakukan hal hal yang bermanfaat dan berguna untuk diri itu hal yang pasti.

Jangan lelah untuk berdiri dan melangkah menggapai mimpi, walau terkadang perlu untuk istirahat dan menepi, untuk kemudian membekali diri dengan pengetahuan dan kegiatan yang berarti. Agar lapang dikemudian hari.   

Berjuang dan terus bergerak untuk memaknai kehidupan, karena dengan berjuang berarti kita mencintai dan menghargai hidup. Berjuang itu adalah tindakan konsisten yang berkali kali. Untuk mengenalnya kadang perlu jatuh kesekian kali, karena disitulah letak karakter pejuang sejati. 

Jangan lupa bahagia...

Sumberingin Kidul Ngunut
20 Maret 2020

19 Maret 2020

Beranjak Dari Zona Nyaman

Meninggalkan zona nyaman atau keluar dari zona nyaman itu harus terus dilakukan, karena dengan hal itu bisa mempelajari banyak hal, mempunyai banyak teman dan mendapat hal hal baru yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ilmu. Jika tetap berada pada zona nyaman kita akan tersungkup pada satu tempat saja tanpa ada pengalaman baru yang bisa kita jadikan pijakan untuk berkembang lebih baik. 

1 bulan lalu mulai mempelajari terkait hidroponik, setelah cukup nyaman mempelajari dan mempraktekkan pembudidayaan ikan gurami sekitar 2 tahunan. Walaupun ilmunya masih terbatas, tetapi dasar untuk pembudidayaan mulai dari Aklimatisasi suhu ketika memasukkan ikan baru ke kolam, pengelolaan kualitas air (memperbaiki kualitas air, mengukur PH Air, menjaga kualitas air, kandungan oksigen terlarut yang baik dikolam adalah 6 – 8 ppm, kandungan garam air kolam dll), pemberian pakan (memperhatikan kadar protein antara 25 – 30%, lemak, karbohidrat, pemberian pelet/pakan 3-5% dari bobot tubuh dll), pemberian probiotik sudah bisa landing, dan ilmu ini akan terus saya perdalam seiring dengan berjalanya waktu. 

Hidroponik adalah sebuah sistem penanaman dengan menggunakan media air. Hal ini sebetulnya sudah saya angankan beberapa tahun yang lalu, tetapi di tengah kesibukan yang luar biasa harus berangkat jam 6 pagi dan baru pulang ke rumah jam 8 malam, hal ini tidak bisa saya pelajari dan prakktekkan. Baru akhir  akhir ini dengan kondisi yang mendukung, artinya saya punya cukup waktu luang untuk mengupgrade diri dan menambah pengetahuan saya mencoba untuk mempelajari metode hidroponik. 

Dalam mempelajari hidroponik inipun saya tidak buru buru untuk menguasai, hal inipun saya kerjakan sambil lalu, dan bertahap. Sedikit demi sedikit, belajar tahapan tahapan secara pelan pelan. Artinya tidak memaksakan diri untuk langsung menguasai ilmu dari proses semaian sampai panen. tetapi belajar dengan praktek. Mulai dari bagaimana menyemai, pemindahan, pemberian nutrisi dan seterusnya.     

Untuk keluar zona nyaman itu sulit sekali, karena kenyamanan ibarat kita duduk di kursi empuk yang membuat kaki malas untuk beranjak. Tapi ketika tidak keluar dari zona nyaman, berarti tidak mengambil resiko, artinya kita tidak belajar apa apa.

Jangan berhenti untuk belajar, jangan cepat puas, tidak pasrah oleh keadaan, pantang menyerah, terus berjuang, otak diputar terus, melihat peluang apa yang ada disekitar dan manfaatkan untuk berkembang. 

Sumberingin Kidul Ngunut
19 Maret 2020

04 Maret 2020

Bersabarlah Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

"Jika rasa lelah, rasa letih dan semacamnya menyapa, cobalah untuk terus melangkah walau itu perlahan. Ketika rasa gundah menggoda, tetaplah berada dititian walau harus menghentikan langkah untuk sementara.  Ketika sakit menghantui, tetaplah jaga asa untuk tetap memegang mimpi. Ketika ragu melanda, maka lenyaplah mataharimu. Belajar lebih bersabar dalam memaknai kehidupan, mengambil sisi sisi positif kemudian menggali dan mengambil makna hidup agar kedepan lebih baik. Manusia dicoba karena dia mampu menghadapi, untuk selanjutnya menangkap cahaya yang terang benderang dikehidupannya bertahun tahun kemudian."  
Ada pagi, ada siang, ada malam. Begitulah kehidupan, ada garis waktunya masing masing. Badai tidak akan selamanya menerjang, akan datang masanya dimana awan cerah, langit bersih, burung burung berkejaran kesana kemari. Ujian orang tidak sama, berat dan ringan tergantung dari seberapa kualitas orang. Allah akan menguji setiap mahkluk dengan ujian sesuai kemampuan. Tidak selamanya mendung kelabu, semua akan sirna menjadi bayang yang akan menjadikan pandai. Semua akan membaik, semua akan indah pada waktunya. Karena tidak selamanya hidup akan sengsara.
Bersabar menerima apapun bentuk cobaan, pasrah dengan apa yang ada, menerima apa yang didapat, bersabar saja apapun itu. Karena belajar bersabar itu tidak ada sekolahnya, tidak ada kurikulumnya, belajar sabar itu dikehidupan nyata. Belajar sabar itu berat, segala sesuatu yang menimpa diri kita, cobaan yang menerpa kita, adalah bentuk ujian yang akan mendewasakan kita.
Bersabarlah,  walau merasa lelah. Bersabarlah, jika letih sudah pada puncaknya.  Bersabarlah walau mimpi masih jauh dimata. Bersabarlah, walau kenyataan tak lagi sama. Bersabarlah, karena segala sesuatu yang hitam pekat akan berangsur angsur menghilang dan menjadi terang. Belajarlah lebih bersabar lagi, ketika engkau merasa dititik nadir. 
Jangan membenci masa lalu, waktu mengajarkan kita dengan segala kepahitan dan kemanisan, yakin saja Allah punya cara dan jalan sendiri untuk membuat kita menjadi terbaik. Kebahagian itu muncul setelah kepahitan. Kenangan sepahit apapun itu untuk diingat dan dijadikan pelajaran. 
Pandang saja dengan rasa optimis, nikmatilah kondisimu sekarang, nikmati apa yang diberikan dengan segala daya dan kekuatan, dengan segala kesabaran. Berikan yang terbaik saja dalam hidup.  Kerjakan yang terbaik, yakinlah dibalik rasa pahit akan muncul rasa manis, dibalik awan kelam akan muncul awan cerah. Semua ada masanya, semua ada ujiannya. Garis waktu setiap orang berbeda, berikan saja yang terbaik dalam hidup, karena belajar dan bersabar itu sepanjang waktu. Kehidupan akan memberi banyak hal.  Tawa dan tangisan akan menjadi sejarah, semuanya akan mengajari kita arti kehidupan.
Kerjakan apa yang bisa dilakukan tanpa harus merasa tersakiti, seolah dunia menghukummu. Berbuat baiklah sebanyak-banyaknya dengan segala kekuatan dan daya upaya. Bersyukurlah atas segala apa yang menimpa. Karena akan membuat tegar menghadapi gelombang pasang kehidupan. Semua akan berguna untuk kehidupan kelak, Segala yang terjadi adalah proses pembentukan untuk menjadi dewasa. Buatlah karya, temukan hal hal hebat dibalik semua. 
Tetap semangat dan berjuang, setelah semuanya berlalu, semuanya akan menjadi indah. Periode kelam itu akan menjadikan kita pandai dalam memandang kehidupan. Pada akhirnya hidup akan baik baik saja. Dan segalanya akan menjadikan kita versi yang lebih baik. 

Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
4 Maret 2020