30 Juni 2020

Awal Mula Belajar Hidroponik (Belajar Hidroponik Bagian Pertama)

Awalnya ingin belajar hidroponik mulai sekitar tahun 2014 -2015, tetapi keadaan belum memungkinkan, karena waktu tersita oleh pekerjaan yang mengharuskan keluar rumah. Jam 6 pagi berangkat kerja pulang kerumah biasanya sudah malam. Waktu lebih banyak berkendara dengan motor dan pekerjaan kantor. 

Januari 2020 mulai mencari referensi, dari blog, youtube dan sebagainya. step bye step belajar, diantara aktivitas  lainya.  februari mulai ada waktu senggang, terlebih akhir februari virus covid 19 mulai mewabah. Menyebabkan harus  banyak  tinggal dirumah, pekerjaanpun bisa WFH (Work From Home) istilah kerennya kerja di rumah. 

Prosesnyapun belajarnya bertahap dan tidak mudah, selama 3 minggu awal, saya hanya berkutat dengan mencari media yang pas untuk menanam, membeli bibit, nutrisi dan alat alat penanamnya seperti netpot, kain planel dan kawan kawannya. 

Menanam dengan media tanah sudah saya lakukan di bulan januari, dengan mengambil tanah serta kompos dari kandang kambing, dan diletakkan di depan rumah. Hanya saja untuk menyiram dan menyemprot menjadi pekerjaan tersendiri yang memakan waktu.

Awalnya saya ingin menggunakan media asbes, dengan perhitungan lebih murah dari guly/talang dan juga pipa paralon. Dalam hitungan saya yang masih belajar kalau ini tidak berlanjut maka akan sia-sia dan perlu biaya mahal. Dalam proses pencarian asbes ini saya menemui kesulitan dari 6 toko yang saya datangi, semuanya tidak ada. Katanya yang saya cari sudah kuno. Asbes ini asbes yang bergelombang besar, dengan lebar 1 meter ada 6 gelombang kasar dan 5 gelombang halus. Dalam proses, secara tidak sengaja melihat tempat cat yang tidak digunakan di rumah orang tua di Kamulan Durenan Trenggalek. Akhirnya tempat cat itu saya bawa menggunakan karung untuk dibawa ke rumah, untuk digunakan menjadi media tanam. 

Untuk mencari bibitpun perlu kerja juga, beberapa toko pertanian disekitar rumah yang saya datangi tidak ada. Akhirnya mencari lewat media sosial. Setelah ketemu alamatnya. Mencari lokasinyapun agak sulit, beberapa kali jalan bolak balik belum ketemu. Itupun untuk ketemu perlu perjuangan tersendiri yang memerlukan kesabaran.  Akhir Februari akhirnya ketemu, saya beli bibit, rockwol dan kain planel.

18 Juni 2020

KEMILAU BERKAH DIBALIK MUSIBAH

Pertengahan maret mulai WFH dan SFH, sehingga banyak waktu luang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal hal yang berguna untuk pengembangan diri, kerjapun bisa dilakukan dirumah dengan memanfaatkan teknologi, dengan media, diantaranya menggunakan media youtube untuk pemberian materi. Google classroom untuk pengiriman tugas, hal ini saya gunakan biar memori hp saya tidak jebol karena kiriman tugas online. 

Hal lain yang bisa saya kembangkan adalah, lebih intens untuk merawat ikan gurami yang ada 3 kolam, sekaligus mempelajari bagaimana tetek bengek soal gurami, mulai dari pemberian makan, manajemen pengelolaan air, pengecekan kondisi kolam menggunakan PH meter, pemberian probiotik dan lain lain.

Hidroponik yang semula hanya iseng, yang saya mulai diakhir Februari, semula menggunakan sistem wick dengan menggunakan wadah 8 cat bekas, menggunakan stereoform, awal April saya kembangkan dengan lebih serius, dengan mempunyai 226 lubang tanam untuk kebutuhan harian. Artinya hal ini saya lakukan untuk ketahanan pangan keluarga. dan rencananya setelah lebaran akan saya tambah lubang tanamnya menjadi sekitar 500 lubang, siapa tahu ada jalan menjemput rezeki dari sini.

Selain itu diakhir ramadhan, setelah mempelajari beberapa waktu, saya mencoba budidakber, sistem budidaya ikan lele yang dipadukan dengan penanaman sayur kangkung. Inipun tujuann utama saya adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga akan gizi yang lengkap dan seimbang. Dan semua itu saya lakukan untuk menolak rebahan yang tak berguna. 

Alhamdulillah bisa menikmati proses itu, untuk sayuran bisa panen setiap hari mulai awal bulan puasa, jika lebih bisa bermanfaat untuk orang tua, teman dan tetangga. Karena memang tujuan awalnya untuk pemenuhan gizi keluarga.  

Akhir Mei mulai didengungkan New Normal, artinya kehidupan yang damai bersama dengan covid 19, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, menjaga jarak, tidak bersalaman, memakai masker, sering cuci tangan setelah melakukan sesuatu dan lain lain.

Setelah lebaran sering mengikuti webinar online yang sering diadakan berbagai pihak, baik perguruaan tinggi, lembaga atau perorangan, artinya ditengah situasi pandemik, masih diberi kesempatan belajar dan mengembangkan diri, lewat Zoom, google meet, Webex Meet, Youtube ataupun Instagram. Dengan tema tema yang saya sukai, mengenai hobi, menulis, Metodologi Penelitian, sistem pengajaran diera pandemi, ataupun kebangkitan ekonomi masyarakat disaat pandemi. Dari rumah mendapat ilmu dengan bonus E-sertifikat walaupun itu bukan menjadi tujuan utama.   

Meskipun situasi seperti ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan, ada banyak kreatifitas yang bisa dikerjakan, agar tidak berpangku tangan.  Ada kesempatan dibalik kesempitan, ada peluang ditengah tantangan, ada hikmah dibalik musibah, ada cahaya yang menembus kegelapan, ada ide menerjang kebuntuan. Ada kegembiraan menghapus kesusahan, ada pemikiran disaat kegelisahan, ada terang dibalik gelap. Banyak celah kesempatan di lorong kesempitan, Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dibalik musibah.   

18 HST
18 HST
 

05 Juni 2020

Panen setiap hari

Patah tumbuh hilang berganti, sayuran masuk tubuh, semai lagi. Sebuah kenikmatan yang tiada terperi berkah dari ilahi rabbi, karena bisa panen setiap hari. Kemarin lusa panen pakcoy, kemarin kangkung, hari ini sawi. Tiga sayuran ini yang sengaja saya tanam. Karena memang untuk kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi mengandung gizi dan nutrisi. Terpenting, tidak perlu beli. Tinggal mengambil dipekarangan rumah sendiri.
Makan sayuran dari kebun rawatan sendiri itu rasanya sedap tiada tara, karena ada kepuasan di sana, ada nilai proses dan perjuangan. Mulai dari semaian, peremajaan dan pembesaran, hingga saat panen tiba. Semuanya membutuhkan pengaturan dan ketelatenan untuk merawat setiap hari, menjaga asupan nutrisi untuk tumbuh berkembang tiap hari, agar semakin membesar dan meninggi, sehingga layak untuk dinikmati jika saatnya tiba nanti. Itulah salah satu nikmat sejati yang bisa membawa kepuasan diri yang tidak bisa diganti.
Nikmat mana yang kau dustakan, manusia sudah diberi akal dan pikiran untuk berusaha, memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Walau sekedar hobi, insyaallah tidak akan cepat berpuas diri untuk cukup sampai disini. Ada banyak hal yang bisa dikembangkan dan dipelajari lagi. Siapa tahu kelak akan berguna untuk membuat kehidupan yang lebih baik lagi. Demi anak istri serta keluarga atau bahkan lingkungan disekitar.
Semoga dari hobi ini, bisa berkembang lebih besar lagi, apalagi dengan situasi pandemi, hal ini mendukung untuk dilakukan setiap hari, dari sekedar rebahan menjadi kreatifitas diri. Mengisi waktu dengan sesuatu yang positif yang dapat meningkatkan kualitas diri. 





04 Juni 2020

SAYURAN DALAM SEMAIAN

Ibarat anak kecil, sayuran dalam semaian adalah tanaman yang harus diperhatikan, diberikan kasih sayang dan perhatian agar mereka siap menuju masa peremajaan, mulai dari benih sampai sproud atau keluarnya warna putih, menandakan bisa tumbuh  dan berkembang dengan baik jika dirawat. Perlakuannyapun harus hati hati dan perlahan, karena belum siap diterjang gelombang pasang kehidupan.

1 hari 2 hari engkau meninggi, mencoba tumbuh dan berpegangan sambil menancapkan akar kehidupan yang akan menjadi tempat mengalirnya nutrisi kehidupan jika besar. Jika 2 3 hari engkau cepat tumbuh dan meninggi maka itu tidak normal. Itu yang namanya kutilang (kurus, tinggi dan langsing), kata senior dalam hidroponik lebih baik langsung dibuang untuk membuat semaian baru, atau langsung dimasak dan dimanfaatkan walau kecil istilah lainnya microgreen.

kondisi kutilang biasanya terlambat dalam mengenalkan simat, bahasa keren dari sinar matahari. setelah sproud hendaknya dikenalkan dengan sinar matahari. Ibarat manusia, ia harus belajar merangkak, berdiri, berjalan untuk kemudian berlari

7 hari untuk kangkung sudah bisa dipindah ketempat peremajaan, sedang yang lain rata rata sekitar 14 hari atau jika sudah muncul daun keempat istilahnya daun sejati. karena sudah siap untuk dilepas dan mempunyai bekal bertahan hidup. Sudah bisa ditambah dan diberi nutrisi dengan PPM rendah, ketika pemberian PPMnya terlalu tinggi maka tumbuhannya biasanya akan menguning dan layu menjadi seperti terbakar. pemberiannya nutrisinya pun bertahap dengan usianya.

Demikian juga manusia. usia remaja mereka harus dikenalkan dengan berbagai masalah kehidupan, kadang perlu dilepas orang tua, tetapi tetap masih dalam kawalan dan pengawasan, jika dilepas begitu saja tanpa pengawasan, ia akan cepat layu untuk kemudian rusak dan kehidupannya akan sulit diselamatkan dan diperbaiki kembali.

Sumberingin Kidul Ngunut
4 juni 2020


gambar semaian, waktunya pindah tanam, sayangnya full