Pertengahan maret mulai WFH dan SFH, sehingga banyak
waktu luang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal hal yang berguna untuk
pengembangan diri, kerjapun bisa dilakukan dirumah dengan memanfaatkan
teknologi, dengan media, diantaranya menggunakan media youtube untuk pemberian
materi. Google classroom untuk pengiriman tugas, hal ini saya gunakan biar
memori hp saya tidak jebol karena kiriman tugas online.
Hal lain yang bisa saya kembangkan adalah, lebih
intens untuk merawat ikan gurami yang ada 3 kolam, sekaligus mempelajari
bagaimana tetek bengek soal gurami, mulai dari pemberian makan, manajemen
pengelolaan air, pengecekan kondisi kolam menggunakan PH meter, pemberian
probiotik dan lain lain.
Hidroponik yang semula hanya iseng, yang saya mulai
diakhir Februari, semula menggunakan sistem wick dengan menggunakan wadah 8 cat
bekas, menggunakan stereoform, awal April saya kembangkan dengan lebih serius,
dengan mempunyai 226 lubang tanam untuk kebutuhan harian. Artinya hal ini saya
lakukan untuk ketahanan pangan keluarga. dan rencananya setelah lebaran akan
saya tambah lubang tanamnya menjadi sekitar 500 lubang, siapa tahu ada jalan
menjemput rezeki dari sini.
Selain itu diakhir ramadhan, setelah mempelajari
beberapa waktu, saya mencoba budidakber, sistem budidaya ikan lele yang
dipadukan dengan penanaman sayur kangkung. Inipun tujuann utama saya adalah
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga akan gizi yang lengkap dan seimbang. Dan
semua itu saya lakukan untuk menolak rebahan yang tak berguna.
Alhamdulillah bisa menikmati proses itu, untuk sayuran
bisa panen setiap hari mulai awal bulan puasa, jika lebih bisa bermanfaat untuk
orang tua, teman dan tetangga. Karena memang tujuan awalnya untuk pemenuhan
gizi keluarga.
Akhir Mei mulai didengungkan New Normal, artinya
kehidupan yang damai bersama dengan covid 19, tentunya dengan protokol
kesehatan yang ketat, menjaga jarak, tidak bersalaman, memakai masker, sering
cuci tangan setelah melakukan sesuatu dan lain lain.
Setelah lebaran sering mengikuti webinar online yang
sering diadakan berbagai pihak, baik perguruaan tinggi, lembaga atau
perorangan, artinya ditengah situasi pandemik, masih diberi kesempatan belajar
dan mengembangkan diri, lewat Zoom, google meet, Webex Meet, Youtube ataupun
Instagram. Dengan tema tema yang saya sukai, mengenai hobi, menulis, Metodologi
Penelitian, sistem pengajaran diera pandemi, ataupun kebangkitan ekonomi
masyarakat disaat pandemi. Dari rumah mendapat ilmu dengan bonus E-sertifikat
walaupun itu bukan menjadi tujuan utama.
Meskipun situasi seperti ini, ada banyak hal yang bisa
dilakukan, ada banyak kreatifitas yang bisa dikerjakan, agar tidak berpangku
tangan. Ada kesempatan dibalik kesempitan, ada peluang ditengah
tantangan, ada hikmah dibalik musibah, ada cahaya yang menembus kegelapan, ada
ide menerjang kebuntuan. Ada kegembiraan menghapus kesusahan, ada pemikiran
disaat kegelisahan, ada terang dibalik gelap. Banyak celah kesempatan di lorong
kesempitan, Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dibalik musibah.
0 komentar :
Posting Komentar