18 Juni 2020

KEMILAU BERKAH DIBALIK MUSIBAH

Pertengahan maret mulai WFH dan SFH, sehingga banyak waktu luang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal hal yang berguna untuk pengembangan diri, kerjapun bisa dilakukan dirumah dengan memanfaatkan teknologi, dengan media, diantaranya menggunakan media youtube untuk pemberian materi. Google classroom untuk pengiriman tugas, hal ini saya gunakan biar memori hp saya tidak jebol karena kiriman tugas online. 

Hal lain yang bisa saya kembangkan adalah, lebih intens untuk merawat ikan gurami yang ada 3 kolam, sekaligus mempelajari bagaimana tetek bengek soal gurami, mulai dari pemberian makan, manajemen pengelolaan air, pengecekan kondisi kolam menggunakan PH meter, pemberian probiotik dan lain lain.

Hidroponik yang semula hanya iseng, yang saya mulai diakhir Februari, semula menggunakan sistem wick dengan menggunakan wadah 8 cat bekas, menggunakan stereoform, awal April saya kembangkan dengan lebih serius, dengan mempunyai 226 lubang tanam untuk kebutuhan harian. Artinya hal ini saya lakukan untuk ketahanan pangan keluarga. dan rencananya setelah lebaran akan saya tambah lubang tanamnya menjadi sekitar 500 lubang, siapa tahu ada jalan menjemput rezeki dari sini.

Selain itu diakhir ramadhan, setelah mempelajari beberapa waktu, saya mencoba budidakber, sistem budidaya ikan lele yang dipadukan dengan penanaman sayur kangkung. Inipun tujuann utama saya adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga akan gizi yang lengkap dan seimbang. Dan semua itu saya lakukan untuk menolak rebahan yang tak berguna. 

Alhamdulillah bisa menikmati proses itu, untuk sayuran bisa panen setiap hari mulai awal bulan puasa, jika lebih bisa bermanfaat untuk orang tua, teman dan tetangga. Karena memang tujuan awalnya untuk pemenuhan gizi keluarga.  

Akhir Mei mulai didengungkan New Normal, artinya kehidupan yang damai bersama dengan covid 19, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, menjaga jarak, tidak bersalaman, memakai masker, sering cuci tangan setelah melakukan sesuatu dan lain lain.

Setelah lebaran sering mengikuti webinar online yang sering diadakan berbagai pihak, baik perguruaan tinggi, lembaga atau perorangan, artinya ditengah situasi pandemik, masih diberi kesempatan belajar dan mengembangkan diri, lewat Zoom, google meet, Webex Meet, Youtube ataupun Instagram. Dengan tema tema yang saya sukai, mengenai hobi, menulis, Metodologi Penelitian, sistem pengajaran diera pandemi, ataupun kebangkitan ekonomi masyarakat disaat pandemi. Dari rumah mendapat ilmu dengan bonus E-sertifikat walaupun itu bukan menjadi tujuan utama.   

Meskipun situasi seperti ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan, ada banyak kreatifitas yang bisa dikerjakan, agar tidak berpangku tangan.  Ada kesempatan dibalik kesempitan, ada peluang ditengah tantangan, ada hikmah dibalik musibah, ada cahaya yang menembus kegelapan, ada ide menerjang kebuntuan. Ada kegembiraan menghapus kesusahan, ada pemikiran disaat kegelisahan, ada terang dibalik gelap. Banyak celah kesempatan di lorong kesempitan, Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dibalik musibah.   

18 HST
18 HST
 

0 komentar :