Review Pelatihan Hidroponik Dasar (Paramudita Community)
Pemateri Andrew Tang di Review oleh Adhis Ubaidillah
Mengapa berhidroponik,
Karena berhidroponik itu dapat menghemat penggunaan air sampai dengan 90%,
dapat menanam diberbagai tempat, seperti sudut rumah, tidak menggunakan tanah
karena banyak bakteri ditanah, dapat
menanam sepanjang tahuan tanpa tergantung dengan musim tertentu. Selain itu
juga terhindar dari berbagai macam penyakit yang bersumber dari tanah, seluruh
nutrisi dan perawatan terkontrol seperti ppm, ph. Selanjutnya tanpa pestisida
dan insektisida yang berlebihan dan berbahaya, pemeliharaanya lebih mudah dan
terkontrol.
Perbedaan sistem penanaman
hidroponik dan konvensional, pada tanah, lingkungan tanam tidak bersih, pupuk
yang diberikan kurang efektif dan efisien, pupuk yang diberikan bereaksi dengan
zat yang ada di dalam tanah sehingga merusak keseimbangan tanah, gulma mudah
tumbuh di sekeliling jadi harus siap menyiangi, pertumbuhan tanaman kurang
terkontrol, tanaman lebih mudah terserang hama karena sulitnya mengontrol
lingkungan, kualitas dan kuantitas barang kurang maksimal, dan membutuhkan
lahan yang luas.
Sedang hidroponik
sebaliknya, lingkungan tanam harus bersih (dipaksa untuk bersih), pupuk
diberikan lebih efektif dan efisien karena AB Mix langsung dimakan dan larut
dalam akar sehingga pertumbuhan maksimal, pupuk yang diberikan tidak akan
bereaksi dengan apapun karena hanya menggunakan air yang bersih, tanaman bebas
gulna, pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, tanaman lebih minimal terserang hama
karena lingkungan terkontrol, dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas
yang tinggi, lahan yang dibutuhkan lebih sedikit.
HIdroponik adalah cara
menanam tanpa tanah, bertanama secara hidroponik tidak dapat dibandingkan
dengan organik, karena organik adalah sistem pengelolaan atau perawatan
tanaman, sistem organik tidak dapat dikelola dengan pemupukan organik. Tanaman hidroponik
menyerap 13 unsur yang berbentuk ion sehingga langsung bisa diserap tanaman,
kalau organik berbentuk molekul, sehingga tidak langsung diserap harus di rubah
atau di proses dulu ke ion. Tanaman atau tumbuhan hanya bisa menyerap ion,
ibaratnya adalah AB Mik itu makanan yang siap santap, sedang organik diberi
bahan memasak kemudian harus dioleh terlebih dahulu
Persamaan antara organik
dan hidroponik, keduanya ramah lingkungan, tidak merusak keseimbangan tanah, bebas pestisida
berbahaya, sedang perbedaannya adalah organik perlu lahan luas, kebersihan dan Kesehatan
lebih sulit terjaga, gulma mudah tumbuh disekeliling tanaman, pertumbuhan
tanaman kurang terkontrol, pupuk yang diberikan kurang efektif dan efisien. Sedang
hidroponik tidak memerlukan lahan luas, kebersihan dan Kesehatan terjaga,
tanaman bebas gulma, pertumbuhan terkontrol, pupuk diberikan lebih efektif dan efisien.
Syarat tumbuh
hidroponik, sinar matahari bisa digantikan dengan grow light, sirkulasi udara
sekeliling instalasi, misal oksigen, panas tinggi, kelembapan, karbondioksida harus
diperhatikan. Terhindar dari aiar hujan, hujan bisa berakibat mata kodok jamur,
busuk pangkal batang. System instalasi harus tepat, manajemen instalasi juga
harus benar. Perlu air bersih.
Sistem dasar hidroponik
ada 6, NFT, Wick, Floating Raft/ Rakit apung, Drip/tetes, Ebb & Flow terakhir
aeroponik, dalam berhidroponik buat sesimple mungkin, pengelolaan mudah,
perawatan mudah.
Media tanam hidroponik,
Arang Sekam, Cocopeat (sabut kelapa), arang kayu, akar pakis, Rockwool. Rockwool
ada dua yakni chemical binder dan bio binder, untuk bio binder punya kelebihan
pertumbuhan akar lebih bagus cocok untuk semaian.
Langkah mengatur PH di
Tandon
1.
Cek dan sesuaikan dengan TDS (TDS air
baku + Nutrisi =PPM)
2.
Lakukan cek PH larutan (rentang 6,0 – 6,3)
3.
Gunakan PH up dan Down sesuai kebutuhan
(solusi terakhir)
Alat
alat berhidroponik, netpot, kain flannel, seleng PF, Driper Stick, nepel ulir. Macam
macam alat ukur, TDS & EC, PH Meter. TDS & EC, mengukur kandungan
nutrisi yang terkandung do dalam air pada instalasi hidroponik. PH meter mengukur asam dan basa larutan air yang
digunakan pada instalasi hidroponik.
Melarutkan
nutrisi dengan menyediakan dan mengukur kedua tempat yang akan digunakan. Air baku
maksimal 30 ppm, pastikan air sesuai ketentuan sebelum dikocok atau diaduk.
Salam
1 tandon
1.
Instalasi NFT
Kemiringan 5 cm per 1 m, debit air minimal
2 – 3 liter permenit untuk semua jalur, pastikan perbandingan minimal lubang
tanam dan air adalah 2 : 1 (perbandingan 1 : 1 untuk dataran rendah
2.
Ketentuan Jarak Tanam
Kangkung, bayam kurang lebih 10 cm as, sawi sawian
dan selada kurang lebih 20 cm as
Demikian
review dari saya atas pelatihan hidroponik tingkat dasar yang diadakan
paramudita community terutama pak Andrew Tang dan Tim, saya mengucapkan terima kasih
sekali atas ilmu yang diberikan. Semoga mengadakan pelatihan hidroponik kembali
#Hidroponicaacademi
#Tanamajadulu
#PetaniIndonesiaHebat