24 Juli 2021

Review Pelatihan Hidroponik Dasar (Paramudita Community)

Pemateri Andrew Tang di Review oleh Adhis Ubaidillah

Mengapa berhidroponik, Karena berhidroponik itu dapat menghemat penggunaan air sampai dengan 90%, dapat menanam diberbagai tempat, seperti sudut rumah, tidak menggunakan tanah karena banyak bakteri ditanah, dapat  menanam sepanjang tahuan tanpa tergantung dengan musim tertentu. Selain itu juga terhindar dari berbagai macam penyakit yang bersumber dari tanah, seluruh nutrisi dan perawatan terkontrol seperti ppm, ph. Selanjutnya tanpa pestisida dan insektisida yang berlebihan dan berbahaya, pemeliharaanya lebih mudah dan terkontrol.

Perbedaan sistem penanaman hidroponik dan konvensional, pada tanah, lingkungan tanam tidak bersih, pupuk yang diberikan kurang efektif dan efisien, pupuk yang diberikan bereaksi dengan zat yang ada di dalam tanah sehingga merusak keseimbangan tanah, gulma mudah tumbuh di sekeliling jadi harus siap menyiangi, pertumbuhan tanaman kurang terkontrol, tanaman lebih mudah terserang hama karena sulitnya mengontrol lingkungan, kualitas dan kuantitas barang kurang maksimal, dan membutuhkan lahan yang luas.

Sedang hidroponik sebaliknya, lingkungan tanam harus bersih (dipaksa untuk bersih), pupuk diberikan lebih efektif dan efisien karena AB Mix langsung dimakan dan larut dalam akar sehingga pertumbuhan maksimal, pupuk yang diberikan tidak akan bereaksi dengan apapun karena hanya menggunakan air yang bersih, tanaman bebas gulna, pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, tanaman lebih minimal terserang hama karena lingkungan terkontrol, dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, lahan yang dibutuhkan lebih sedikit.

HIdroponik adalah cara menanam tanpa tanah, bertanama secara hidroponik tidak dapat dibandingkan dengan organik, karena organik adalah sistem pengelolaan atau perawatan tanaman, sistem organik tidak dapat dikelola dengan pemupukan organik. Tanaman hidroponik menyerap 13 unsur yang berbentuk ion sehingga langsung bisa diserap tanaman, kalau organik berbentuk molekul, sehingga tidak langsung diserap harus di rubah atau di proses dulu ke ion. Tanaman atau tumbuhan hanya bisa menyerap ion, ibaratnya adalah AB Mik itu makanan yang siap santap, sedang organik diberi bahan memasak kemudian harus dioleh terlebih dahulu   

Persamaan antara organik dan hidroponik, keduanya ramah lingkungan, tidak  merusak keseimbangan tanah, bebas pestisida berbahaya, sedang perbedaannya adalah organik perlu lahan luas, kebersihan dan Kesehatan lebih sulit terjaga, gulma mudah tumbuh disekeliling tanaman, pertumbuhan tanaman kurang terkontrol, pupuk yang diberikan kurang efektif dan efisien. Sedang hidroponik tidak memerlukan lahan luas, kebersihan dan Kesehatan terjaga, tanaman bebas gulma, pertumbuhan terkontrol, pupuk diberikan lebih efektif dan efisien.

Syarat tumbuh hidroponik, sinar matahari bisa digantikan dengan grow light, sirkulasi udara sekeliling instalasi, misal oksigen, panas tinggi, kelembapan, karbondioksida harus diperhatikan. Terhindar dari aiar hujan, hujan bisa berakibat mata kodok jamur, busuk pangkal batang. System instalasi harus tepat, manajemen instalasi juga harus benar. Perlu air bersih.

Sistem dasar hidroponik ada 6, NFT, Wick, Floating Raft/ Rakit apung, Drip/tetes, Ebb & Flow terakhir aeroponik, dalam berhidroponik buat sesimple mungkin, pengelolaan mudah, perawatan mudah.

Media tanam hidroponik, Arang Sekam, Cocopeat (sabut kelapa), arang kayu, akar pakis, Rockwool. Rockwool ada dua yakni chemical binder dan bio binder, untuk bio binder punya kelebihan pertumbuhan akar lebih bagus cocok untuk semaian.

Langkah mengatur PH di Tandon

1.   Cek dan sesuaikan dengan TDS (TDS air baku + Nutrisi =PPM)

2.   Lakukan cek PH larutan (rentang 6,0 – 6,3)

3.   Gunakan PH up dan Down sesuai kebutuhan (solusi terakhir)

Alat alat berhidroponik, netpot, kain flannel, seleng PF, Driper Stick, nepel ulir. Macam macam alat ukur, TDS & EC, PH Meter. TDS & EC, mengukur kandungan nutrisi yang terkandung do dalam air pada instalasi hidroponik. PH  meter mengukur asam dan basa larutan air yang digunakan pada instalasi hidroponik.

Melarutkan nutrisi dengan menyediakan dan mengukur kedua tempat yang akan digunakan. Air baku maksimal 30 ppm, pastikan air sesuai ketentuan sebelum dikocok atau diaduk.

 

Salam 1 tandon

1.   Instalasi NFT

Kemiringan 5 cm per 1 m, debit air minimal 2 – 3 liter permenit untuk semua jalur, pastikan perbandingan minimal lubang tanam dan air adalah 2 : 1 (perbandingan 1 : 1 untuk dataran rendah

2.   Ketentuan  Jarak Tanam

Kangkung, bayam kurang lebih 10 cm as, sawi sawian dan selada kurang lebih 20 cm as

Demikian review dari saya atas pelatihan hidroponik tingkat dasar yang diadakan paramudita community terutama pak Andrew Tang dan Tim, saya mengucapkan terima kasih sekali atas ilmu yang diberikan. Semoga mengadakan pelatihan hidroponik kembali

#Hidroponicaacademi

#Tanamajadulu

#PetaniIndonesiaHebat


 

 

0 komentar :