05 Maret 2024

Menangani Pasien Asam Urat

Sebetulnya pasien ini sudah menghubungi saya saat minggu pagi, minta diterapi pada minggu malam, tetapi karena sudah punya jadwal maka saya tidak bisa untuk menerapi. Makanya saya jadwalkan hari senin pagi, karena sore harinya saya ada jadwal untuk mengajar.

Pasien ini meminta saya untuk menerapi kerumahnya, karena kondisi tidak memungkinkan untuk ke tempat  saya buka praktek alias ke rumah saya. Ketika saya sudah datang, beliau menceritakan kondisinya kepada saya, bahwa selama 2 tahun ini beliau kesulitan untuk berjalan, bahkan ketika ke belakang beliau jalannya dengan brangkang (berjalan seperti bayi dengan menggunakan kaki dan tangan, terbukti saat memijat saya melihat ada tanda hitam pada bagian sekitar lututnya).

Setelah berbicara sekitar 15 menitan menceritakan kondisi dan keadaanya selama menderita sakit. Sebelum menerapi beliau saya menyampaikan beberapa hal tentang konsep saya dalam menangani pasien pasien saya selama ini, beliau setuju dan kemudian saya menerapinya.

Pasien saya kali ini menderita asam urat, asam urat adalah penyakit yang timbul akibat pengendapan kristal asam urat di persendian, karena kelebihan asupan zat dalam tubuh dan akibat kurangnya pembuangan zat ini. Sehingga mengakibatkan mengendap. Penyakit ini timbul akibat kelebihan konsumsi makanan seperti daging merah dan kol atau kurangnya pembuangan asam urat disebabkan oleh penyakit ginjal sehingga tidak bisa mengeluarkan asam urat dari darah. Hal lainnya adalah kurangnya produksi kelenjar tiroksin, kelaparan (diet ketat), atau konsumsi obat tertentu.

Pada tahap awal kenaikan kadar asam urat dalam darah tidak terdapat gejala apapun, seiring waktu karena terjadi pengendapan terus menerus sehingga menimbulkan nyeri yang hebat di persendian. Kemudian berkembang terjadi radang sendi yang banyak mengandung endapan asam urat, terutama pada persendian telapak kaki kecil. Setelah mengalami peradangan, sendi memerah, panas, nyeri dan bengkak (paling banyak terjadi pada telapak kaki, terutama pada sendi pangkal ibu jari kaki) dalam beberapa kasus ketika gejala semakin hebat maka penderita tidak bisa memakai kaus kaki dan sepatu.   

Penanganan pertama, saya melakukan pijat akupresur plus refleksi, tujuannya untuk merelaksasi, mereposisi, mengurai otot dan urat yang bermasalah, sehingga bisa melancarkan peredaran darah, melancarkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Tentu saja bagian tubuh yang mengalami peradangan saya hindari.

Penanganan kedua adalah dengan bekam, tujuannya adalah mengeluarkan asam urat dari persendian dan jaringan sekitarnya, sehingga rasa nyeri berkurang dan tidak terjadi peradangan, warna merah ataupun pembengkakan persendian, selanjutnya adalah mengurangi pembengkakan sendi yang sakit, membuang zat prostaglandin dari tempat yang sakit sehingga mengurangi rasa sakit. Bekam juga memicu sekresi zat endorphin dan enkefalin di dalam tubuh yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami. Jika ada masalah sakit ginjal, bekam bisa membantu meningkatkan kemampuan kinerja ginjal dalam mengeluarkan Kristal asam urat di dalam urin.

Dalam penanganan asam urat yang sudah menahun saya juga berbicara bahwa penanganannya bisa 6 – 7 kali dalam sebulan, terpenting juga pasien harus disiplin dalam mengonsumsi berbagai makanan, bagi penderita asam urat harus selalu berusah rileks, tidak sering berjalan ketika kadar asam urat dalam darahnya tinggi, sehingga tidak terkena risiko terjadinya peradangan sendi. Jika terasa nyeri bisa dikompres dengan air hangat.

Saya berdoa semoga pasien yang saya tangani segera sembuh, diangkat penyakitnya dan bisa beraktifitas kembali seperti biasa. Aamiin. 

0 komentar :