03 Juli 2009

AMANAH

Menjaga amanah adalah ruh agama. Umur yang diberikan Alloh kepada kita adalah amanah. Langkah kaki kita adalah amanah.Pandangan mata kita adalah amanah. Hidup kita adalah amanah. Menjaga amanah adalah inti ajaran agama. Rosululullah bersabda, Laa diina liman laa amanata lahu. Tidak beragama orang yang tidak menjaga amanah.

KEHIDUPAN

Kehidupan memang menjadi sebuah tanda tanya bagi setiap orang, di dunia ini tiada seorangpun yang tahu. Manusia memang hanya menjalani apa yang tersaji, memaknai kehidupan menurut versi yang dialaminya.
Kata orang jawa “nrimo ing pandom” tetapi apa lantas kita hanya berdiam diri menerima apa yang terjadi pada diri kita, tanpa melakukan sesuatu yang bisa merubah kehidupan kita. “pasrah”, sering orang memaknainya dengan sesuatu yang salah, pasrah berarti berserah diri, memangbenar bahwa pasrah adalah berserah diri, tetapi tentunya setelah dibarengi dengan perjuangan habis-habisan, bukan menerima begitu saja tanpa adanya perjuangan yang dilakukan.

(3) TIGA MANUSIA

Di dunia ini ada tiga jenis manusia, satu model orang yang gagal dan mutungan, diibaratkan orang mendaki gunung, jenis manusia ini adalah jenis yang cepat putus asa. Begitu melihat gunung yang tinggi, dia segera bikin perhitungan. Lalu akhirnya memutuskan, daripada susah-susah naik, lebih baik ganti haluan. Cari kesibukan lain saja. Maka jenis ini tak pernah akan sampai ke puncak, sebab sudah ganti haluan sebelum mencoba.
Jenis kedua adalah jenis tukang berkemah. Diibaratkan sedang mendaki gunung, orang ini suka istirahat ditempat-tempat yang disukainya. Jadi, dia tidak terus mendaki, dimana dia rasa enak, dia nangkring disitu. Dan sebagaimana biasanya, kalau sudah sekali pasang kemah, duduk dan kongkow-kongkow, akhirnya jadi keenakan. Esoknya, dia akan terus saja diam disitu. Begitu selamanya. Sampai mampus dia juga tidak akan pernah sampai ke puncak.
Jenis ketiga adalah tukang panjat, orang ini memang maunya mencapai puncak. Apapun tantangannya, dia tidak peduli. Bahkan maut pun dia tentang. Mendaki puncak memang pekerjaan sulit dan berbahaya. Memerlukan tekad, latihan, dan barangkali juga harus melalui banyak kegagalan. Bukan tidak mungkin akan tamat riwayat. Tapi jenis ini terus saja mendaki. Dia tidak mau berhenti sebelum menapakkan kakinya di puncak. Biar kata di tengah jalan ada bidadari menggoda telanjang bulat atau dikasih mobil, rumah, dan duit miliaran, dia ogah. Biar kata dikasih kursi dan jabatan empuk, dia tidak peduli, biar dikata bodo, karena sudah menolak rezeki nomplok, dia kata biarin. Dia memang bukan mencari untung, bukan cari keenakan. Dia benar-benar mau mencapai puncak.

MENULIS

Entah mengapa telah begitu lama ku telah melupakan arti dari menulis itu sendiri, banyak hal yang ingin aku ungkapkan dengan menulis, semenjak sekolah dulu kuingin menjadi seorang penulis, tapi yah tantangannya cukup sulit, ada banyak sekalihalangannya, atau aku kurang teguh memegang apa yang aku pegang, ketika mengalami kendala aku tidak berusaha menghilangkannya tetapi hanya mendiamkannya dan tidak bergerak lagi, tidak berjuang lagi, diam tidak ada keinginan dan hasrat yang menggebu untuk melanjutkan apa yang kuinginkan itu. Just diam terpaku, menatap akan angan yang melayang, yang semakin lama semakin menjauh, dari gapaian sebuah impian.
Segala sesuatu memang kalau tidak dipaksakan, akan hilang juga, suatu keinginan yang menggebupun hilang ketika kita tidak kontinyu untuk melakukan itu, kita tidak memupuk dan menyirami apa yang kita jalani. Suatu keteguhan memang diperlukan untuk menjalankan sesuatu dan itu nampaknya yang belum aku punyai dengan sepenuhnya. Ada hal yang masih banyak perlu aku lakukan, masih banyak hal yang aku pelajari dari kehidupan ini. Yah belajar dan jangan pernah berhenti mengejar impian yang dicita-citakan.
Putu wijaya dalam bukunya goro-goro memberikan sesuatu yang lain dalam hidupku, menulis itu tidak perlu banyak-banyak 1 atau 2 lembar tidak masalah, tetapi itu kalau bisa rutin. Menulis apa yang kita rasakan dan alami. Akan menghilangkan rasa gundah dihati, karena kita bisa mengekpresikan apa yang kita rasakan. Dan kita akan merasakansuatu curahan suatu rasa bahwa kita akan lebih tenang lebih tenteram dan beban yang selama ini menumpuk tanpa bisa kita curahkan kepada orang lain, tanpa terasa akan tercuat menjelma dalam bentuk-bentuk kata yang merupakan isi hati kita, yah lega, tenang dan damai ketika kita bisa mengeluarkan apa yangada dalam diri, apa yang membelenggu kita.

KEMBALI KE MASA LALU

Pengin kembali ke masa lalu…hem yah… ketika tergambar wajah wajah ceria anak-anak yang lagi belajar di sekolah dasar. Yang seperti tiada beban dalam melakukan sesuatu. Yang mereka tahu bahwa dunia itu adalah indah. Tanpa ada persoalan. Dan mereka suci murni belum terkontaminasi segala racun dunia. Yang akan mengotori pikiran-pikirian suci mereka.
Ulah ulah lucu mereka membuatku tersenyum. Kadang-kadang menggemaskan dan ingin membuatku tertawa. Perbuatan mereka lepas tanpa ada halangan. Mereka bebas mengekpresikan apa yang mereka sukai, apa yang mereka inginkan..
Kadang ngiri juga sih dengan kebebasan mereka. Klo kita yang udah dibilang gede ini. Berbuat sesuatu harus selalu dipertimbangkan. Klo berbuat gini apakah akan ada efeknya buat orang lain. Klo berbuat begitu apakah ada efeknya buat orang lain.Yah serba sulit juga ya. He2. Manusia dewasa diatur oleh aturan-aturan yang secara tidak tertulis telah mengatur mereka bahkan bisa dibilang mengekang mereka (duh pe segitunya). Segala tindak tanduk mereka harus sesuai dengan aturan apa yang digariskan. (jaman feodal nih). Kayak apa ya nasib para pangeran serta putri jaman-jaman kerajaan dulu. Pasti ga enak banget. Karena setiap apa yang dilakukan sudah diatur oleh aturan kerajaan.Segala tindak tanduksegala tingkah laku harus diperhitungkan.. duh nasibnya pasti ga enak…(ga’ deng sgala sesuatu serba kecukupan/cuman g bebas ja). Duduk harus di atur, ngomong en sgala tetek bengeknya.
Orang itu memang wang sinawang. Kita selalu menilai bahwa orang lain itu nasibnya lebih baik dari nasib kita. Jadi makanya dari situ bisa timbul yang namanya penyakit iri kalo diri kita ga bisa mengontrol diri kita.
Yah masa kecil memang indah. Tapi masa dewasa juga indah sih. Indah tapi penuh beban. Atau beban itu yang membuat hidup menjadi indah. Ya. Ya. Pikir sendiri aja deh, karena Negara kita khan Negara demokrasi so semua orang berhak ngeluarin pendapat asal ga keblabasan aja.He2

FRESH

Setelah rasa penat, jenuh, bosan, ga semangat melanda mulai hari minggu kemarin, ya karena bekerja bekerja n bekerja melakukan rutinitas yang itu-itu saja, membuat kita jadi malas melakukan semua yang pernah kita lakukan. Sebelum semuanya berakibat buruk dan mengakibatkan pekerjaan terbengkalai. Akhirnya..?
Akhirnya kuputuskan hari rabu kemarin tuk berangkat ke pantai yang pada saat aku masih sekolah sering aku kunjungi bareng teman-temanku, pantai yang menjadi saksi bagaimana aku tumbuh seperti sekarang, disana sudah banyak hal yg pernah aku lakukan, dimulai dengan berangkat dari kota kesana dengan jalan kaki, menelusuri, menerobos pohon-pohon dihutan, belajar repling, snepling, berkemah dan banyak lagi yang lain.
Banyak hal yang bisa kupelajari disana, terutama semangat berjuangnya. Jalan kaki kesana butuh beberapa jam, dengan tas dipunggung yang membawa berbagai peralatan berkemah, mulai dari tenda, tali, kebutuhan sehari-hari sampai dengan kompor, (kayak boyongan rumah ja), artinya kalau kita tidak punya semangat mo nyampai kesana mana mungkin kita bisa nyampai..(mending dirumah aja, makan dan minum dah tersedia, ga perlu capek-capek, mo hiburan tinggal nyalakan remote control tuk menghidupkan tivi, pokoknya serba enak deh tanpa harus bersusah payah). Cuman kalau kita pikir semacam itu..terbiasa melakukan hal-hal yang perlu tantangan akan meningkatkan daya juang kita ketika kita menghadapi masalah..tidak mudah menyerah..tidak mudah putus asa….beda dengan orang-orang yang terpola hidup serba enak (walau ga smuanya sih). Ada orang yang ketika ingin mendapatkan sesuatu harus berusaha sedikit demi sedikit menabung sampai beberapa lama…ada yang tinggal nodong ortu…cuman disini rasa kepuasan terhadap sesuatu pasti beda…rasa memiliki akan beda…penghargaan terhadap proses akan berbeda…tinggal lho.nya maunya gimana (klo q sih maunya yang langsung ada, cuman ga bisa,,karena ortu cuman pas-pasan ja..ha2…tapi q bersyukur dengan itu semua..alhamdulillah diberi kesempatan untuk berusaha).
Dalam perjalanan kesana,..kulihat hutan dah semakin gundul,..padahal dulunya lebat sekali, lebat menghijau, pohon jati dimana-mana..bahkan pos polisi yang dulu terawatt rapipun sekarang sudah tidak terawatt lagi..dah hilang gentengnya…(nasib2). Tergantikan dengan tanah yang ditanami jagung oleh warganya. Kebetulan kemarin pas panen..jadi bisa lihat senyuman yang terpampang jelas diwajah mereka.
Namun cuacanya makin panas..tidak sesegar dulu…pandangan hijau bisa menyegarkan mata yang memandang sekarang kondisinya menyedihkan dimana-mana gunung yang gundul.. (jadi teringat lagu anak2 nih, gundul-gundul pacul cul…gemblengan…nyunggi-nyunggi wakul gemblengan. Wakul glembang segane dadi sak ratan)..mungkin bisa terjadi semacam, karena kondisi gunung gundul, bisa menyengsarakan masyarakat sendiri, dengan sumber air yang makin menipis.. karena tidak ditahan, langsung merembes menuju laut. Kondisi tanahpun membahayakan bisa terjadi longsoran. Bahkan kondisi jalan yang dulunya bagus sekarang sudah berlubang-lubang disana sini. Menyebabkan perjalanan jadi tidak nyaman. Salah satu penyebab global warming nih…makanya orang-orang luar kecewa..soalnya banyak hutan Indonesia yang sekarang gundul, ga bisa lagi dijadikan paru-parunya dunia..(kebutuhan ekonomi lebih mendesak daripada kebutuhan jangka panjang, ya gitu deh)..
Jam nunjukin pukul dua kurang, ku tiba disana dengan suasana agak gerimis, nambah asyik deh..Pantai-pantai teriakku..wow dah lama juga ga kesini, masih seperti dulu, pantainya masih asri, belum terjamah teknologi, senang dah, sungai air tawarnya yang langsung menuju kelaut..heem..Melepas kaos kuning (oleh-oleh dari jogger waktu akhir tahun 2008 kemarin sempat main-main ke bali selama 5 hari), pakai celana pendek.. habis tu lari-lari biar tubuh keringat (ntar klo pas berenang terlalu lama ga terjadi kram) sampai ke ujung pantai.
Byur..byur (kecipak)..suara ketika tubuhku masuk ke air….huh…leganya, damainya, tentramnya, hah….kucoba berenang agak ke tengah, (huh lelah juga dah lama ga berenang nih) pakai gaya yang macam-macam, bebas, punggung, n gaya batu, he2. akhirnya sampai ke salah satu perahu, kucoba naik,,uh…kakiku terkena sesuatu, perih terasa, kakiku di jempol ma telunjuknya tergores, seperti kerang, karena memang dibawah perahu sudah agak lumutan, ga jadi naik deh, (biasanya mesti naik sih), akhirnya kembali lagi ke pinggir, teriak sekenceng2nya ngelepas penat, segala beban yang membebani, menumpahkan segala kebosanan, kejenuhan, semua ikut keluar dengan teriakan yang keras…..lega..alhamdulillah…
Istirahat bentar, tiduran, menghadap kelangit, senyum mengembang dibibir…ga lupa juga sambil makan camilan, (yang dibeli di toko sebelum berangkat, ada keripik goreng, kacang biji, ma sesuatu yang isinya coklat, tahu deh pa,),..oh dunia masih indah, dunia masih indah..kuberikan senyuman untuk dunia. Sambil nyanyi-nyanyi lagu-lagu yang hapal..he2..
5 kurang dikit, ke tempat mandi, bawa shampoo n sabun cair, keramas n mandi, huh segarnya badan sesegar hati ini…habis tu sholat n cabut dari pantai..
Kira2 jam 6an sampe kota, sholat dulu, habis tu beli dara n bebek goreng, wuih gurih n nikmat banget, sambil minum ronde tuk penghangat tubuh..
Jam 8.30 pe rumah,,, Alhamdulillah semua dah kembali seperti semula, semangat 45 tumbuh lagi tuk mengejar masa depan, surat ijin penelitian hari jumat dah selesai, besok hari senin penelitian mencari data buat tesis..ok..do your best for your future…good luck
11 Februari 2009

WARUNG KOPI JODOH

Akhir-akhir ini kusering keluar malam, yah dalam rangka ngobrol tentunya ma sohib karibku, ya dia punya niat tahun ini kalo bisa sudah menikah,lha wong usianya sudah hampir mendekati kepala tiga. Nanti selak ketuween banget. He2. Ada 2 tempat yang jadi tempat favoritku ngobrol sama dia, semuanya dekat sungai sambil dengerin suara air mengalir, palagi yang dekat pondok, suara gemericik air terdengar menentramkan kalau dah malam (disana pernah pe jam 1 or lebih).
Inna Khalaqnakum min dzaarin wa untsa….lita’arafu…..”kata Tuhan…..Kuciptakan kalian menjadi lelaki dan wanita…untuk saling berkenalan. Saling berkenalan. Boleh di toko, supermarket, diterminal, distasiunmaupun di café, dimanapun tempatnya. Mencari jodoh itu mulia.
Di warung inilah terjadi dialog, menyusun strategi bagaimana caranya agar segera mendapatkan seorang istri, he2. (kayak mo perang aja). Pokoknya ketika temanku itu mendengar ato ada seorang cewek yang…..hemmm (maksudnya yang pas dihati). pasti deh akan ke warung kopi, nyusun strategi, bentuk tim pencari fakta (informasi ding), buat mengetahui segala sesuatu tentang cewek, dah punya pacar blum, minimal dapat no handphonenya…he2..perkara lain-lain urus belakangan.
Pernah sih keluarganya, dari mbak…sampai pakleknya mencarikan, cuman ya itu, tidak sreg, tidak cocok, kurang stroom, dia tidak siap untuk tiba-tiba kawin dengan segala resikonya, macam-macam pokoknya, akhirnya mundur deh..dan pasrah nyerahin semuanya pada sohibku ini.
Ternyata dia butuh approach. Dialog, proses, yang sebenarnya – biasanya – ditempuh lewat pacaran. Tidak siap untuk sendiko dawuh seperti pada jaman dahulu,,,susah. Ya klo urusan gini kan juga berbicara masalah hati juga.
Sudah 4 Number HP yg kuberikan kepadanya, yang 3 kurang stroom, artinya kurang sreg, yg 1 nomer pernah diajak main, bahkan nyampe pacaran, cuman karena dari pihak perempuan ada persoalan keluarga sehingga tidak bisa diteruskan. Ya sulit-sulit susah sih. Namanya juga belum ketemu jodoh. Pernah juga karena beberapa waktu nganggur. Akhirnya mengacak nomer HP, kalo yang punya cowok, segera dimatikan, kalo cewek diteruskan dengan sms, kalo dapat tanggapan bagus diteruskan dengan telpon-telponan, hampir tiap hari deh. he2.. ya namanya juga sudah ngebet pengin kawin.
Kurang lebih tiga minggu lalu, ku mengantar dia ke kota tempat kenalannya lewat acakan nomer. Hampir 2 jam perjalanan, lumayan jauh, apalagi dengan cuaca hujan, sayang banget, nampaknya dia kurang sreng, ya akhirnya pulang dengan kekecewaan deh, selain tu pakaian basah semua, yah maklum hampir dalam perjalanan pulang hujan turun deras banget. Pake mantel dah ga mempan.
Ketika menuju pulang kita istirahat si suatu kota, ngopi dulu biar tubuh agak hangat, walau dengan pakaian yg basah, setelah itu sempet nonton atraksi musik dari band kobe (yg terkenal ma lagu positive thinkingnya).
Ya tetap positive thinking ajalah, mungkin belum ketemu jodoh yang Tuhan berikan ma kamu, yang penting dah berusaha, perkara belum dapatnya khan itu dah da yang ngatur. Jodoh, mati, rezeki tu rahasia tiada yang dapat mengetahuinya selain Alloh, keep spirit man, teruskan perjuanganmu, ku kan selalu mendukungnya..yakin ja Tuhan bakalan ngasih yang terbaik buat kamu. Yang sabar ja.
Buat sohibku : yang semangat ya, jangan putus asa…go..go…guys..
Jam 00.19 pagi, 26 Februari 2010