Entah mengapa telah begitu lama ku telah melupakan arti dari menulis itu sendiri, banyak hal yang ingin aku ungkapkan dengan menulis, semenjak sekolah dulu kuingin menjadi seorang penulis, tapi yah tantangannya cukup sulit, ada banyak sekalihalangannya, atau aku kurang teguh memegang apa yang aku pegang, ketika mengalami kendala aku tidak berusaha menghilangkannya tetapi hanya mendiamkannya dan tidak bergerak lagi, tidak berjuang lagi, diam tidak ada keinginan dan hasrat yang menggebu untuk melanjutkan apa yang kuinginkan itu. Just diam terpaku, menatap akan angan yang melayang, yang semakin lama semakin menjauh, dari gapaian sebuah impian.
Segala sesuatu memang kalau tidak dipaksakan, akan hilang juga, suatu keinginan yang menggebupun hilang ketika kita tidak kontinyu untuk melakukan itu, kita tidak memupuk dan menyirami apa yang kita jalani. Suatu keteguhan memang diperlukan untuk menjalankan sesuatu dan itu nampaknya yang belum aku punyai dengan sepenuhnya. Ada hal yang masih banyak perlu aku lakukan, masih banyak hal yang aku pelajari dari kehidupan ini. Yah belajar dan jangan pernah berhenti mengejar impian yang dicita-citakan.
Putu wijaya dalam bukunya goro-goro memberikan sesuatu yang lain dalam hidupku, menulis itu tidak perlu banyak-banyak 1 atau 2 lembar tidak masalah, tetapi itu kalau bisa rutin. Menulis apa yang kita rasakan dan alami. Akan menghilangkan rasa gundah dihati, karena kita bisa mengekpresikan apa yang kita rasakan. Dan kita akan merasakansuatu curahan suatu rasa bahwa kita akan lebih tenang lebih tenteram dan beban yang selama ini menumpuk tanpa bisa kita curahkan kepada orang lain, tanpa terasa akan tercuat menjelma dalam bentuk-bentuk kata yang merupakan isi hati kita, yah lega, tenang dan damai ketika kita bisa mengeluarkan apa yangada dalam diri, apa yang membelenggu kita.
0 komentar :
Posting Komentar