Di dunia ini ada tiga jenis manusia, satu model orang yang gagal dan mutungan, diibaratkan orang mendaki gunung, jenis manusia ini adalah jenis yang cepat putus asa. Begitu melihat gunung yang tinggi, dia segera bikin perhitungan. Lalu akhirnya memutuskan, daripada susah-susah naik, lebih baik ganti haluan. Cari kesibukan lain saja. Maka jenis ini tak pernah akan sampai ke puncak, sebab sudah ganti haluan sebelum mencoba.
Jenis kedua adalah jenis tukang berkemah. Diibaratkan sedang mendaki gunung, orang ini suka istirahat ditempat-tempat yang disukainya. Jadi, dia tidak terus mendaki, dimana dia rasa enak, dia nangkring disitu. Dan sebagaimana biasanya, kalau sudah sekali pasang kemah, duduk dan kongkow-kongkow, akhirnya jadi keenakan. Esoknya, dia akan terus saja diam disitu. Begitu selamanya. Sampai mampus dia juga tidak akan pernah sampai ke puncak.
Jenis ketiga adalah tukang panjat, orang ini memang maunya mencapai puncak. Apapun tantangannya, dia tidak peduli. Bahkan maut pun dia tentang. Mendaki puncak memang pekerjaan sulit dan berbahaya. Memerlukan tekad, latihan, dan barangkali juga harus melalui banyak kegagalan. Bukan tidak mungkin akan tamat riwayat. Tapi jenis ini terus saja mendaki. Dia tidak mau berhenti sebelum menapakkan kakinya di puncak. Biar kata di tengah jalan ada bidadari menggoda telanjang bulat atau dikasih mobil, rumah, dan duit miliaran, dia ogah. Biar kata dikasih kursi dan jabatan empuk, dia tidak peduli, biar dikata bodo, karena sudah menolak rezeki nomplok, dia kata biarin. Dia memang bukan mencari untung, bukan cari keenakan. Dia benar-benar mau mencapai puncak.
0 komentar :
Posting Komentar