Pengertian
J. S. Badudu
bahasa surat kabar harus singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, tetapi selalu menarik
Rosihan Anwar
Bahasa yang digunakan oleh wartawan (jurnalis) dalam menulis karya-karya jurnalistik di media massa.
VARIASI BAHASA JURNALISTIK
Tulisan yang mengutamakan berita faktual misal Berita pada kolom: berita daerah, berita nasional, berita internasional, berita kota, ekonomi, pertahanan dan keamanan, pendidikan dan olah raga, kebudayaan
Tulisan nonberita (biasanya bersifat argumentatif)
Editorial (tajuk, opini yg lagi in)
Rubrik (muncul secara periodik)
Kolom (kolunis, diisi orang kenamaan)
Iklan
CIRI-CIRI BAHASA JURNALISTIK
JS Badudu:
Singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lancar, dan jelas
Singkat : bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang panjang-panjang dan bertele-tele
Contoh :
“Sekjen Wanhankamnas melaporkan bahan-bahan yang telah terkumpul untuk
disumbangkan sebagai bahan GBHN. Wanhankamnas juga ingin
mendengarkan pandangan-pandangan Presiden Soeharto dan pengalamanya memimpin bangsa, termasuk melaksanakan pembangunan”
Lebih Baik
“Badan Pembinaan Hukum Nasional dirasakan belum mampu bekerja optimal. Ini terbukti dari tak banyaknya produk hukum yaang dihasilkan atau dikaji badan ini”
Padat :
Bahasa jurnalistik yang singkat itu harus sudah mampu menyampaikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan sepadat-padatnya. Semua informasi yang diperlukan pembaca harus sudah tertampung di dalamnya. Dalam istilah jurnalistik, artinya ia harus memenuhi syarat 5 W+ 1 H – sudah mampu menjawab pertanyaan apa (what), siapa (who), di mana (where), kapan (when), mengapa/apa sebabnya (why), dan bagaimana/apa akibatnya (how)
Contoh :
“ Jalanya pemunggutan suara di lembaga pemasyarakatan menarik perhatian seorang pengamat asing berkebangsaan Jepang. Dia tertarik menyaksikan pemunggutan suara karena di Jepang mereka yang berstatus narapidana tidak mempunyai hak pilih dalam pemilu”
Sederhana :
Bahasa jurnalistik harus sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal yang sederhana
“Tidak benar kemenangan Golkar dalam pemilu hanya untuk mempertahankan
status quo. Tak benar pula Golkar tak suka pada pembaharuan. Lebih tak
benar lagi Golkar membiarkan korupsi, kolusi, dan penyimpangan lainya”
LUGAS
Bahasa jurnalistik itu harus mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung, dengan menghindarkan bahasa yang berbunga-bunga (bombastis)
Contoh :
“Pihak penyelenggara SEA Games XIX menetapkan akan menyiapkan 204
unit sedan untuk melayani kebutuhan transportasi tamu-tamu VIP/VVIP pada
pelaksanaan pesta Olahraga Asia Tenggara itu di Jakarta, 11-19 Oktober mendatang”
MENARIK
bahasa jurnalistik selalu memakai kata-kata yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang, menghindari kata-kata dan ungkapan-ungkapan klise yang sudah mati.
“Mempertentangkan kepemilikan pribumi dan nonpribumi (pri dan nonpri) tak ada gunanya. Bahkan akan menggerogoti kekuatan dan daya saing bangsa secara keseluruhan”
0 komentar :
Posting Komentar