26 Oktober 2014

PECEL KEBERSAMAAN

Tampak di depanku pasangan suami istri dan ketiga anaknya, sedang menunggu pesanan pecel, nampaknya mereka barusan saja jogging atau jalan-jalan, terlihat dari wajah mereka yang masih berkeringat dan sepatu kets yang mereka kenakan. terlihat juga seorang nenek dan cucunya yang sedang asyik melahap makanannya, sepasang suami istri, nampaknya masih temanten baru, bercengkerama sambil menanti pesanan, ada juga ibu yang sedang menggendong anaknya yang antri menunggu  gilirannya dan beberapa orang yang antri, 2 orang pemuda yang sudah selesai melahap pecelnya sekarang mereka sedang merokok. Tak lama kemudian ada 4 orang pemuda yang baru datang, begitulah suasana yang terlihat di rumah Mbok Tin yang ada di sebelah barat lapangan Desa Serut Boyolangu, meriah sekali pagi ini.
Hari libur memang digunakan oleh keluarga untuk melakukan aktivitas bersama-sama, pagi-pagi sekali mereka keluar dari rumah untuk melakukan olahraga bisa jogging, naik sepeda serta lain-lain. Ada juga yang tidak melakukan rutinitas yang biasanya dilakukan. Misalnya bagi seorang istri tidak perlu memasak dipagi harinya, akhirnya mereka sarapan diluar atau beli makanan di tempat rekreasi.
Anda bisa membayangkan, kami membeli tiga pincuk ( makanan diletakkan di daun pisang)/piring  nasi pecel, susu kedelai dan teh ditambah 1 tahu, harganya hanya Rp. 9.500. Murah bukan !!! paling tidak harga nasi pecel perpincuk/piring adalah hanya Rp. 2.500, belum susunya, tehnya, tahunya dan tentu saja makan bersama-sama dengan keluarga. Yang mahal di sini adalah kebersamaan dengan keluarga bukan harga nasi pecelnya.   
Melakukan aktivitas diluar rutinitas memang diperlukan, agar kita tidak terkungkung dengan kegiatan yang kita lakukan, itu-itu saja yang dilakukan, biar tidak bosan dan jenuh. Dan bisa melepaskan kepenatan yang sudah menumpuk.
Selamat berakhir pekan

           Kamulan Durenan

0 komentar :