12 November 2016

ABAH, SEMOGA LEKAS SEMBUH

Tetes air sempat menetes di pipi ini, melihat engkau terbaring lemah di ranjang, wajah yang semakin keriput itu kembali lagi tak berdaya, sama seperti pertengahan bulan oktober yang lalu, dengan terpaksa dan takut jika terjadi hal yang lebih parah, maka kami segera membawamu kembali ke rumah yang tidak menjadi impian setiap orang, tapi demi kesembuhan engkau kembali  lagi kesini.

Kupandang tubuhmu yang tergolek dengan nafas yang sedikit terengah-engah karena sesak yang engkau derita, meskipun sudah dibantu dengan oksigen yang dialirkan melalui hidungmu.

Sesekali batuk terdengar disela-sela nafasmu, membuat tubuhmu sedikit terguncang, tanganmu yang dulu begitu perkasa, yang engkau gunakan untuk menggendong dan memanjakan kami berempat anak-anakmu, kini sedang ditusuk oleh jarum untuk memasukkan saripata makanan.

Tangan yang dulu begitu kuat kini menjadi lemah karena dimakan oleh usia, lewat tanganmu engkau juga memberi suapan kepada kami, memandikan kami  dan mengurusi kami ketika kami belum bisa apa-apa.

Tubuhmu semakin mengurus termakan oleh usia yang semakin menua, dulu sering kau gunakan untuk memberi dekapan kepada kami yang sedang menangis atau ketakutan, memberikan ketenangan dan kenyamanan.

Masih nyata dipelupuk mata, engkau selalu ingin membuat kami gembira, memberi kami mainan, engkau buatkan kami layang-layang, engkau juga mahir dalam membuat balon. Betapa senangnya kami dulu.

Pagi ini ketika kutunjukkan foto cucumu yakni Zhafira, anakku, bisa sedikit membuatmu tersenyum, kami ingin bisa membuatmu terus tersenyum, bahagia dan selalu sehat, agar bisa bahagia ketika cucu-cucumu berkumpul dan bermain.

Berikan kami kesempatan untuk bisa berbakti kepada engkau. Semoga lekas sembuh Abah, kami sangat mencintaimu dan akan selalu berdoa untukmu. Engkau adalah pahlawan kami, Abah.

Baruharjo
Hari Pahlawan 10 November 2016  

0 komentar :