01 November 2016

NIKMATNYA PECEL PAGI DI ALUN-ALUN TULUNGAGUNG

Jam 5an pagi selepas mandi, mata ini masih terasa agak panas karena kurang tidur semalam, kusegarkan mata dan kuhirup segarnya udara pagi, kakiku melangkah menuju alun-alun Tulungagung, tepatnya sebelah selatan Masjid Agung Al Munawar.

Aroma sedap nasi pecel khas Tulungagung tercium sampai ke hidungku. Kupesan satu pincuk nasi pecel dan kemudian kunikmati sambil duduk di karpet diatas trotoar jalan, kaki kujulurkan menyentuh jalan beraspal,  pelan-pelan kukunyah sambil mata ini memandang orang-orang jelita (jelang lima puluhan) berjalan mengelilingi alun-alun, kebanyakan yang berolahraga adalah mereka yang usia lanjut, walaupun yang mudapun ada tetapi kalah banyak dengan yang tua. Suara musik senam aerobik terdengar dari sebelah selatan alun-alun.     

Seorang anak muda mengenakan kaos berwarna hitam berjalan menyeberang jalan kearahku, telingannya mengenakan headset berwarna putih sedang tangannya bergerak sambil memegang Hpnya. Setelah dekat anak muda itu memesan sepincuk nasi pecel kepada ibu penjual dan mengambil tempat duduk di sebelah kiriku agak jauh serta mengarahkan pandangannya ke timur.

Setelah selesai makan, kubayar sebungkus nasi pecel pincuk itu, harganya Rp. 6.000. Alhamdulillah bisa menikmati sisi lain alun-alun Tulungagung dipagi hari, kalau biasannya hanya melewati saja tanpa bisa menikmatinya, itupun dilakukan diwaktu siang ketika berangkat kerja atau malam hari ketika pulang.

Sekitar jam 6an kulangkahkan kaki menuju utara, kubaca tulisan di depan balai rakyat bahwa di situ dibuka pameran buku sampai tanggal 6 november, harganya mulai dari Rp. 5.000,- , monggo bagi yang ingin menambah koleksi bukunya silahkan datang.

Utara Alun-Alun Tulungagung
Selasa 1 November 2016
Jam 6. 30 pagi.

0 komentar :