08 Desember 2018

Pembekalan Skripsi Desember 2018

Download

1. Buku Pedoman
2. Teknik Penulisan
3. Artikel/Jurnal/Sinopsis


Pembagian Pembimbing
1. PAI (download)
2. PGMI (download)
3. ES  (download)

16 Oktober 2018

07 September 2018

Kapan dan dimana ada Ide

Ide bisa berasal dari mana saja, kapan saja tanpa kita ketahui, sikap perhatian dan tidak cuek dengan keadaan harus dipunyai. Agar kita bisa menemukan dan menangkap apa yang kita butuhkan. 

Hari jumat ini, saya sholat Jum’at di Masjid Agung Al Munawar Tulungagung. Secara tidak sengaja materi Khutbah Sholat Jumat menyinggung materi yang sedang saya dalami dan teliti guna penyelesaian tugas akhir kuliah. Ketika mendengarkan materi khutbah, saya langsung tertarik, “wah materinya sangat cocok dan sesuai dengan yang sedang saya teliti”, “saya harus mendapatkan materi khutbah ini”, kata saya dalam hati. 

Selesai Sholat Jumat, saya langsung menuju ke belakang masjid, sengaja untuk menemui pengkhutbah, yang tak lain adalah dosen saya waktu kuliah S1, saya mendapat kemudahan untuk mendapatkan materi khutbah. saya bercerita bahwa sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir dan kalau berkenan meminta materi khutbah beliau, tanpa berpikir panjang beliau langsung memberikan naskah khutbahnya.

Alhamdulillah, materi khutbah sholat jumat hari ini bisa menambah kedalaman materi penelitian saya. Memang benar kata orang, jika manusia berusaha maka Allah akan memberikan jalannya. 

Utara Alun-alun Tulungagung
7 September 2018

05 Juli 2018

04 Juli 2018

Sandiwara Radio Saur Sepuh

Episode-Episode Saur Sepuh :

4. BARA DI BUMI ANGKARA
5. BANJIR DARAH DI BUBAT
6. SASTRAWAN DARI JAMPARING
7. SENGKETA TANAH LELUHUR
8. DARAH PUTRA SANGGAM
9. SATRIA MADANGKARA
10. PESANGGRAHAN KERAMAT
11. TELAGA RENA MAHAWIJAYA
12. KEMBANG GUNUNG LAWU
13. MUTIARA DARI TIMUR
14. AIRMATA DI MADANGKARA
15. PERAWAN BUKIT LEJAR
16. PERGURUAN ANGGREK JINGGA
17. TITISAN DARAH BIRU
18. ISTANA ATAP LANGIT
19. DIATAS LANGIT ADA LANGIT
20. SEPASANG WALET PUTIH

28 Juni 2018

Menulis Berbasis Tulisan

Hari selasa, 15 Mei 2018 jam 10.09 saya mulai mengenal istilah menulis berbasis tulisan (referensi) dan menulis berbasis lisan. Selama ini saya belum mengenal istilah itu. saya mulai mengenal istilah tersebut dari Grup Whatsapp BOM yang kemudian bermetamorfosis menjadi GIM. Walaupun saya hanya silent reader, tetapi hal-hal yang saya anggap penting akan saya simpan dan masukkan ke dalam file, yang nantinya menjadi bahan saya untuk belajar mendalami dunia menulis.

Menulis berbasis referensi (tulisan) adalah menulis berdasar referensi yang kuat, artinya kita harus menguasai dan mendalami referensi dengan baik, kemudian menulis tema sesuai dengan referensi. Tidak menulis sebuah tema kemudian mengumpulkan referensi lalu menjadikannya sebuah tulisan, jika yang terakhir dilakukan berarti menulis berdasar referensi tetapi referensinya lemah. 

Menulis berbasis referensi bisa kita jadikan dua, pertama menulis dengan dasar referensi kuat dan menulis dengan dasar referensi yang lemah. contoh menulis berbasis referensi yang kuat adalah kita menulis tulisan dengan tema manajemen, maka penulis sudah membaca dan menguasai buku bertema manajemen. Berbeda dengan orang yang mau menulis tema manajemen tetapi belum pernah membaca buku tentang manajemen. Lalu ia kumpulkan buku-buku bertema manajemen untuk dibaca cepat dan mencari bahan yang cocok untuk karyanya. Hal terakhir sering dilakukan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah. Apa yang dilakukan memang memakai referensi, tetapi referensinya lemah karena kurang waktu untuk menguasai referensinya. Jadi bukan semata ada daftar pustaka, lalu disebut berbasis tulisan, tidak sesederhana itu.  

Dalam menulis tugas akhir inipun, saya berusaha untuk menulis berbasis referensi walaupun tidak terlalu idealis, artinya ada yang referensi yang kuat dan ada yang referensi lemah. saya tidak menggunakan apa yang dinamakan RR (Reading Record) tetapi mencoba mempraktekkan KC (Kartu catatan), semoga dipermudah dalam menyelesaikan tugas akhir. Aamiin. 


Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
28 Juni 2018

25 Juni 2018

Mematangkan Diri

Ada sentilan bagus digrup WA yang saya ikuti. Ketika saya sedang berusaha keras untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah saya. “Menulis ada kemiripan dengan memasak makanan, yakni kalau terlalu cepat, masakan tidak matang, tapi kalau terlalu lama masakan gosong”.

Ketika kalimat itu terbaca, hati saya terasa tersentuh, paling tidak itu sesuai dengan kondisi saya saat ini yang sedang dalam tahap menulis menuju ujian ke-4 yakni seminar hasil. Hal tersebut memaksa saya untuk mengurangi waktu kebersamaan dengan keluarga dan anak-anak, untuk hari raya inipun, silaturahmi agak saya percepat ketiga mengunjungi ke rumah seseorang dan mengurangi jumlah orang yang saya kunjungi. Lebih banyak menghadiri reuni, karena disana bisa bertemu dengan banyak orang sekaligus. Waktunya lebih banyak saya gunakan menyendiri, untuk membaca dan mengetik. Bahkan istripun tidak berani mengganggu, ketika sedang serius anak-anak diungsikan. He he he. 

Sayapun sebenarnya mulai menikmati kegiatan menyelesaikan ini, Cuma sisi lain dalam diri ini merasa bersalah, terutama kepada keluarga. Meskipun di tengah-tengah kesibukan saya harus berusaha untuk bersikap adil kepada mereka, mengajak mereka bermain dan menikmati masa-masa indah mereka. 

Setelah semakin mendalami apa yang saya tulis, saya malah menemukan banyak hal yang belum saya masukkan. Saya sendiripun masih belum puas dengan apa yang saya hasilkan. Tugas akhir adalah tempat dan waktu yang baik untuk mengupgrade diri, belajar iImu dan pengetahuan, ibaratnya adalah kawah candradimuka agar kita siap menghadapi tantangan kedepan, harus dimanfaatkan sebaik mungkin.     

Semoga pengorbanan ini tidak sia-sia dan saya makin bisa menikmatinya, perkara selesai atau tidak, cepat atau lambat, itu sudah ada yang mengatur, terpenting saya berusaha untuk menulis dan menulis. 

Sumberingin Kidul Ngunut
25 Juni 2018

19 Juni 2018

Reuni Alumni Kelas F SMPN 1 Durenan

Belum puas rasanya 3 jam bercengkerama dengan teman masa SMP, masih ada yang ingin dibicarkan dan diungkapkan, ingin mengetahui  lebih banyak cerita dan kegiatan yang dilakukan masing-masing. Berawal dari grup Facebook dilanjutkan di grup Whatsapp, akhirnya mengerecut untuk mengadakan reuni setelah sekian lama berpisah. 

Terima kasih tak terhingga untuk donator yang sudah membantu terlaksananya kegiatan reuni ini, serta kesediaan teman-teman yang ikhlas membayar iuran yang digunakan untuk membeli makan dan memesan tempat di warung makan 46 Durenan, untuk seksi wira wiri dan seksi repot yang telah menyiapkan segala sesuatu. Hanya dengan membayar iuran untuk makan, sudah dapat kaos dan bisa bertemu dengan teman SMP setelah lama tidak bertemu. Nikmat mana yang kau dustakan.

Semoga dengan silaturahmi ini bisa makin mendekatkan diri kepada Allah, untuk menjaga keutuhan kebersamaan, menambah pengetahuan, karena bisa sharing pengetahuan dan hal hal yang dikuasai oleh teman-teman, memperpanjang umur, dengan bertemu kita merasa menjadi muda kembali,  bertemu dengan mas Saerohman, Mas Tomo, Mas Catur, Mas Suryani, Mas Yudi, Mbak Hanik, Mbak Mujiati, Mbak Muyatin, Mbak Siti, Mbak Arin, Mbak Endah, Mas Kukuh, membuka jalan bagi rejeki kita, bisa membantu antar teman dengan kelebihan-kelebihannya, jika ingin beli sayur harus ke mas Siswanto, jika mau membeli beras ke mbak Eni, jika ingin mendapat modal usaha ke mbak Reni, jika ingin pesan tiket ke mbak Nunik, jika ingin membeli tape bisa ke mas Wahono, ingin membeli burung ke mas Kamid, ingin pergi naik travel bisa ke Mas Runi dan lain-lain. Ada banyak hal yang bisa kita bagi. Yang belum datang Mbak Lilis, Mas Ipul. Mas Arif, Mas Andi Santoko,  yang sudah tergabung grub WA dan yang lainnya yang belum tergabung di grub, semoga tahun depan bisa bertambah personelnya 

Begitu serunya, sayang waktunya terbatas, semoga bisa lanjut terus, bagi donaturnya semoga rejekinya semakin berlimpah, yang sudah hadir bisa hadir kembali, dan yang belum bisa berkumpul untuk reuni bersama. Salam Silaturahmi..

27 Mei 2018

Real Madrid Raih Gelar ke 13 (tiga belas) Liga Champions

Awesome, juara tiga kali beruntun Liga Champions. Tahun 2016 mengalahkan Atletico Madrid, 2017 mengalahkan Juventus dan 2018 mengalahkan Liverpool. Juara berturut turut di era modern adalah hal yang menakjubkan. Pengalaman berbicara, teknik tinggi, bermain sabar, mencari celah dalam menghadapi gegen pressing ala Juergen klopp.

Terlepas dari insiden cideranya salah yang keluar pada menit ke 31, sikap empati yang ditunjukkan Ronaldo, disusul cideranya Carvajal lima menit kemudian. Dua blunder penjaga gawang Liverpool Loris Karius yang memudahkan Benzema mencetak gol pada menit 51, dan gol kedua Bale menit 83 dari tendangan jarak jauh yang gagal ditepis secara sempurna. Hanya bisa di balas Sadio Mane menit ke 55, Madrid memang pantas juara. 

Ide brilian Zidane yang menarik keluar Isco digantikan oleh Bale adalah titik balik dari kemenangan Real Madrid, baru masuk beberapa menit sudah bisa menciptkan gol salto indah menit 64 yang menurunkan mental pemain Liverpool. 

Pertanda baik bagi Zidane untuk bertahan di Real Madrid musim depan. Menyiapkan tim dengan lebih baik dan membeli pemain yang dibutuhkan untuk menjadi pelapis, tidak hanya tergantung pada sosok Ronaldo yang semakin menua, ditambah semakin mengkilap dan matangnya pemain-pemain muda seperti Asensio, Vasques. Musim depan akan semakin solid dan siap menjadi juara kembali di La liga dan turnamen-turnamen lainnya. Dan sekarang, waktunya pindah chanel untuk mengikuti gegap gempita Piala Dunia di Rusia.

#halamadrid #Awesome #APorLa13 


20 Mei 2018

Meraki Disertasi

Lepas dari ujian proposal disertasi akhir tahun lalu, banyak cobaan yang harus dilalui, dari kesehatan, kondisi kendaraan serta kebutuhan hidup. Perjalanan yang penuh liku, membutuhkan kesabaran dan ekstra pemikiran. Hal tersebut sempat menggoyahkan fokus untuk segera menyelesaikan disertasi.

Ada hal yang kuingat bahwa tujuan awal kuliah lagi adalah untuk mencari ilmu, harus menjadi profesional dalam bidang yang kutekuni dan pekerjaan yang kujalani. 

Yang harus segera kulakukan yakni fokus dan meraki disertasi kembali, Hal-hal yang tidak ada hubungan dengan dunia tulis menulis ditunda dulu. Dalam Bahasa Yunani meraki berarti kegiatan yang dilakukan dengan semangat, serius, cinta dan passion yang bergabung menjadi satu, sehingga bisa menikmati dalam mengerjakan disertasi.

Ada keinginan yang kuat untuk segera menyelesaikan disertasi ini.  Pertama, jika molor berarti harus membayar uang lebih, hal ini yang menjadi salah satu pemikiranku, karena biaya sendiri. Kedua, tanggung jawab sebagai kepala keluarga, ada anak dan istri yang harus dicukupi. Ketiga, jika tidak lekas selesai maka fokus untuk pengembangan kedepan harus ditunda. keempat, jika selesai maka sudah ada tantangan lagi yang harus dihadapi. Serba repot, jika tidak selesai ada masalah, jika selesai juga ada masalah.

Tetapi  yang paling penting dijalani dengan santai saja, menikmati step by step. Kemana-mana membawa buku, di meja komputer rumah ada buku, kanan kiri, depan belakang ada buku. Berdiam diri di berbagai perpustakaan dilakukan. Mencari buku ke Malang, ke Surabaya dijalani. Dan semua itu untuk satu tujuan, segera menyelesaikan disertasi dan segera menggapai mimpi yang lain.

Sumberingin Kidul Ngunut
Ahad, 20 Mei 2018

13 Mei 2018

Pembekalan Skripsi

Download

1. Buku Pedoman
2. Sinopsis/Jurnal

Pembimbing Skripsi
1. Dr. H. Sukarji, M.Pd.I
2. Drs. H. Kamari, M. Pd. I
3. Dalhari, M. HI
4. Dr, H. Imam Junaris, M. HI, M. Pd. I

10 Mei 2018

Menjalani Hidup Buatlah Santai

3 hari kebersamaan, membuat perasaanku sulit untuk berpisah, karena sudah merasa senasib dan sepenanggungan, banyak ilmu yang bisa didapat, bisa bercengkerama, menemukan teman baru, tidur dalam satu ruangan dengan banyak orang, meski beralas karpet merah, tapi bagaikan tinggal di hotel bintang lima, bukan fasilitas melainkan kenyamanan bisa menikmati kebersamaan yang begitu indah.
Bisa dibayangkan aktivitas dimulai jam 3 malam, dilanjutkan sholat subuh, olahraga, jam 7.30 sudah mulai masuk ruangan, selesai materi sudah tengah malam, istirahat hanya untuk sholat, mandi, makan. Jadi dalam semalam waktu tidur hanya 2 jam, kadang-kadang harus mencuri waktu untuk tidur, ketika di dalam kelas.

Sebuah kesempatan untuk belajar dari orang lain, menimba ilmu dan menyerap ilmu dari orang yang punya kelebihan, tidak hanya diruangan dan forum resmi, tetapi ketika menjelang tidur, menjelang mandi, makan bersama itu kita bisa belajar banyak hal dari banyak orang dan itu semua semakin menambah nikmatnya untuk mencari ilmu.

Berkumpul dan bercengkerama, mendengar Komika seperti bapak Aksin Wijaya merupakan Direktur Pascasarjana IAIN Ponorogo, dengan joke-joke segar-segarnya, yang bisa melupakan kelelahan dalam tubuh, sehingga membuat kami ceria. Takjud dengan kebersahajaan Direktur Pascasarjana IAIN Purwokerto Bapak Abdul Basit, bertemu dengan dosen UNU Blitar Mas Sidik yang bisa meramal tangan, dan terlebih menemukan saudara yang juga ahli terapi Zamathera Mas Doni Khoirul Aziz.

Ada kata yang akan selalu saya ingat, bahwa “tubuh itu bisa menerapi dirinya sendiri” harus menyediakan waktu dalam satu hari 10 – 15 menitan untuk melakukannya. Agar tubuh bisa merelikskan diri, dalam keadaaan tubuh menerapi dirinya sendiri tersebut, tubuh dibiarkan bergerak mengikuti kata hatinya, dibarengi dengan dzikir kepada Allah, menghilangkan segala beban kehidupan, memaafkan semua perbuatan orang yang kurang baik pada kita, melepaskan pikiran-pikiran buruk dan keruwetan-keruwetan dalam hidup. Memfokuskan diri pada tubuh yang sakit, untuk menghilangkan dan membuang rasa sakit itu dari tubuh kita. Sehingga tubuh akan terasa nyaman segar untuk beraktivitas, dan tentu saja tubuh  akan sehat, imbang antara fisik dan psikis.

Terima kasih atas semuanya, dibalik segala peristiwa pasti ada tujuan dibalik itu semua. Selamat bertemu dengan keluarga masing-masing, sampai bertemu di lain waktu.

Utara alun-alun Tulungagung
10 Mei 2018.







03 Mei 2018

Mandi Dini Hari Berpengaruh Terhadap Kesehatan

Tiba-tiba pagi hari ini menyengaja mandi lebih pagi dari biasanya. Pikiranku tiba-tiba menerawang kembali dan menghubungkan 2 perkataan, pertama adalah sekitar setengah tahun lalu sampai satu tahun yang lalu. Ketika ingin membuat akta tanah, 2 minggu mencari-cari di petok D tidak ketemu-ketemu, akhirnya memerlukan nara sumber untuk mencari info asal usul tanah milik orang tua. Kedua, seminggu yang lalu ketika workshop penelitian parsipatoris dan sedang mengadakan survey, bertemu dengan Bapak Jais, beliau lulus SMEA pada tahun 1963, bapak dan ibu saya saja belum menikah pada tahun itu. 

Bersama kakak ipar datanglah kami ke rumah Mantan Carik Desa Kamulan bernama Bapak Mongin, beliau menjadi carik cukup lama sekali, sampai tahun 90 baru pensiun. Usianya kira-kira sudah mencapai 90 atau bahkan seratusan, keponakannya saja sudah mempunyai cucu. Kami menunggu agak lama, karena pak carik yang sudah sepuh sedang keluar naik sepeda motor dan mengunjungi cucu atau bahkan cicitnya di desa sebelah. Bahkan di usia itu beliau masih bisa membaca tulisan peta percil tanpa menggunakan kaca mata meskipun membacanya harus di tempat yang terang. Saya agak kurang percaya, Wow it’s amazing. 

Dalam keterangan yang kami peroleh dari keponakannya, salah satu resep sehat beliau adalah mandi dini hari langsung dari sumur, melakukan sholat tahajud dilanjutkan dengan sholat subuh, paginya jalan-jalan. Kamis sore minggu lalu, saat mengadakan survey tanpa sengaja terucap kata mandi dini hari dari Pak Jais, mandi beliau sekitar jam 2 malam.

Setelah bangun tidur pagi ini, pikiranku menghubungkan keduanya, yang satu dari keponakan Pak Mongin dan satunya langsung dari orangnya sendiri yakni Pak Jais. Apakah mandi pada dini hari berpengaruh terhadap kesehatan tubuh ?. Dari beliau berdua saya membuktikan bahwa mandi dini hari berpengaruh, di usia yang sudah sepuh keduanya sehat-sehat dan beraktivitas normal. Pagi inipun saya merasakan mandi pagi walau tidak dini hari rasanya itu enak, segar  dan membuat tubuh terasa nyaman. He he he. Perlu untuk diteliti lebih lanjut. Ha ha ha.

Semoga kita senantiasa diberi kesehatan dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari.

Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
Jam 6 pagi, 3 Mei 2018

11 April 2018

Sukses Dimulai Dari Tegas Terhadap Diri Sendiri

Berhasil atau tidaknya apa yang kita impikan, apa yang ingin kita raih adalah tergantung pada diri sendiri, komitmen dan rasa yang kuat untuk mencapai mimpi adalah hal yang perlu lakukan. Menyusun rencana, melaksanakan program, setelah itu berbenah diri.

Menjadi tegas pada diri sendiri, kalau perlu menghukum diri sendiri karena melalaikan apa yang sudah dicanangkan, belajar untuk memperbaiki diri perlu dilakukan agar apa yang ingin kita raih bisa kita wujudkan dalam genggaman tangan kita.

Tetap semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik, karena semuanya butuh pengorbanan, mensinergikan semua hal-hal yang bisa mendukung, mengurangi hambatan dari luar dan dari dalam, terlebih lagi harus bisa mengalahkan diri sendiri untuk tidak malas, tidak membuang waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna dan tidak ada hubungannya dengan apa yang kita impikan, fokus kepada masa depan, punya komitmen dan tunjukkan jika “You Can Do it”  

Utara Alun-alun Tulungagung
11 April 2018
4.45 pagi hari

04 Maret 2018

Selamat Jalan Kedua Orang Tua Lelakiku

Satu setengah tahun lalu, hari ahad 13 November 2016 sekitar jam 8 pagi, abah menghembuskan nafas terakhirnya di dunia ini. Sabtu minggu lalu 24 Februari 2018 menjelang maghrib mertuaku juga meninggalkan dunia ini. 

Semoga bisa selalu berbuat baik dan berbakti kepada orang tua, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dengan mendoakan, menjaga silaturahmi, melanjutkan kebaikan mereka, menziarahi makamnya.

Kewajiban yang lain adalah, mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya, beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala), menunaikan janji dan wasiat, memuliakan teman atau sahabat dekatnya, membayarkan hutang-hutang keduanya jika ada.

Ampunilah mereka ya Allah, tempatkanlah mereka dalam surgamu. Selamat jalan kedua orang tua lelakiku, semoga khusnul khotimah, Aamiin.

18 Februari 2018

Selamat Ulang Tahun yang ke 7 anakku (Menjaga Sholat dan Berlatih Ketrampilan)

Hal sederhana yang engkau minta, 3 minggu sebelum ulang tahunmu adalah minta dibelikan papan catur, maka tepat pada usiamu yang ke 7 ini, apa yang engkau inginkan kubelikan, semoga hal ini bisa membuatmu senang dan bergembira.

7 tahun adalah waktu bagi anak untuk mulai serius dalam menjalankan ibadah sholat, hal pertama yang mulai kutekankan, mulai serius dan mengontrol ibadah sholatmu, karena disitu ada kewajiban orang tua untuk mendidik anak dengan sebaik-baiknya, semoga sebelum usia 10 tahun engkau sudah tertib dan tidak ada bolong-bolongnya, sehingga tidak perlu ada tangan melayang. Kedua, aku akan mulai mengenalkan dan memberikan berbagai macam kegiatan positif, supaya engkau bisa memanfaatkan dan bisa menjadi bekal dalam kehidupanmu kelak.

Misalnya olahraga, aku akan mengajarmu berbagai macam olahraga, sehingga pada waktunya nanti engkau bisa memilih mana yang engkau sukai dan ingin ditekuni. Karena dari pemilihan itu, kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh, serius dan tuntas, karena apa yang sudah engkau pilih adalah bentuk tanggung jawab.

Orang tua hanya bisa memberikan alat, menunjukkan jalan, membimbing, mengarahkan, membekali dengan ilmu, tetapi tidak akan bisa menentukan jalan yang akan engkau tempuh. Berjalanlah dengan kembaramu, raihlah mimpi dan cita-citamu, tetap berjalan di rel agama dan bertanggung jawab dengan segala keputusan yang engkau buat.

Selamat ulang tahun anakku, semoga sehat selalu, menjadi manusia seperti nama yang kuberikan kepadamu, karena disitulah terletak doa dari orangtuamu, menjadi kakak yang baik bagi adik-adikmu, sukses buat masa depanmu.

Sumberingin kidul Ngunut Tulungagung
Anak pertama lahir 17 Februari 2011 sekarang 17 Februari 2018






09 Januari 2018

Nasi Goreng Cinta Buat Keluarga

Pagi hari adalah waktu yang sibuk bagi keluarga yang mempunyai anak kecil, segala sesuatunya harus dilakukan serba cepat. 3 hari ini mendapat nasi berkat (nasi yang diperoleh dari acara selamatan), jadi rugi kalau tidak dimanfaatkan, sekaligus mengurangi jatah beras, he he he.  Dimakan langsung tentunya sudah tidak enak, dibuat nasi gorenglah akhirnya.

Kakak Zha, suka sekali makan nasi goreng, makannya pasti lebih banyak daripada biasanya, terlebih buatan ayahnya ini, he he he. Apalagi setiap proses memasak, sengaja dilibatkan, mulai dari mengelupas kulit bawah merah dan bawang putih, mengiris kecil-kecil bawang merah agar mudah dihaluskan, kalau bawang putih lebih suka aku pukul (keprek) sampai gepeng, memecah telur, mengaduk nasi, memberi kecap, dll. Sedang istri, menyiapkan bahan mentahnya. Pagi hari suasana jadi ramai.  

Jadilah kami berempat sarapan pagi dengan nasi goreng, sederhana sekali, bukan? tetapi kesederhanaan itu yang membuat indah. Karena pada kebersamaan itu ada cinta didalamnya.



Sumberingin Kidul

9 Januari 2018

05 Januari 2018

Belajar Metodologi Penelitian pada Creswell (Bag 4 Pengumpulan Data)




04 Januari 2018

Belajar Metodologi Penelitian pada Creswell (Bag 3 Contoh Permasalahan Riset)




03 Januari 2018