28 Oktober 2024

Pola Makan, Gaya Hidup dan Stressor

Dalam proses menerapi klien atau pasien, ada hal hal yang biasanya saya bincangkan, terkait pola makan, gaya hidup dan mengatasi tekanan hidup atau stressor. Tentunya yang lebh penting sebelum menerapi adalah diagnose dari keluhan yang diderita. semuanya akan saling mengait.

Pertama adalah, terkait pola makan, misal mengenai jam makan, nutrisi yang menjadi asupan makan dan bagaimana pengaruhnya kepada tubuh. 

Kedua adalah pola hidup, lebih cenderung bagaimana kualitas dari tidurnya, jam tidurnya dan lain lain. Karena hal tersebut berpengaruh terhadap kondisi tubuh, organ organ tubuh. Karena saat terlelap di jam jam tertentu tubuh bisa mengeluarkan racun tubuh dan bisa meregenerasi sel sel tubuh.  

Ketiga adalah yang paling sulit, karena berasal dari luar diri kita. Bagaimana kita harus bereaksi terhadap tekanan hidup atau stressor. Bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita menyikapinya, serta tindakan apa yang akan kita lakukan.

Ketika kita bisa mengontrol ketiga hal tersebut dengan baik, insyaallah kita akan nyaman dan jarang sakit, kalaupun sakit ya tidak begitu parah, karena tubuh berada dalam kontrol kita. Pola makan, pola hidup yang sehat dan sikap dalam menghadapi tekanan akan membuat hidup kita lebih sehat. 

 

Di Tulis di kamar 720 lantai 7 Azana Style Hotel Tulungagung  

28 Juli 2024

Me Time di Perpus

Ada rasa nyaman yang terasa di dalam hati, ketika berdiam diri di Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar, untuk membaca dan menyalin beberapa lembar halaman di buku catatan yang saya bawa. Mungkin semacam me time lah, kalau bahasanya sekarang. Begitu nikmat untuk membolak balikkan buku, aroma khas buku yang tidak ditemui ketika membaca ebook atau jurnal di Komputer.

Minggu lalu ketika ada keperluan di kota Patria, setelah urusan selesai, saya menyempatkan diri untuk mampir ke Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Ada sebagian dalam perjalanan hidup, banyak saya habiskan waktu di perpustakaan. Terakhir tahun 2018 atau 2019 saya datang ke perpustakaan ini. Saat proses pencarian referensi untuk menyelesaikan kuliah.

Memasukkan tas yang saya bawa, ke loker yang sudah disediakan di utara perpustakaan, kemudian memasuki perpustakaan. Setelah melalui pintu masuk, saya langsung saja menuju lantai 2 melewati tangga, sengaja memilih sekalian menggerakan kaki hitung hitung sambil olahraga. Ha ha ha.

Kulangkahkan kaki mendekati komputer untuk menulis mengenai buku yang akan saya cari serta raknya dimana. Setelah mengetahui judul buku yang saya inginkan, saya melangkah masuk ke tempat yang ada raknya untuk mencari buku tersebut. Saya mengambil 3 buku terkait materi yang saya inginkan. Setelah itu bukunya saya bawa keruang baca.

Sudah lama sekali saya tidak melakukan ini, ada kenikmatan kembali ketika melakukannya, perpus ini sangat nyaman, tenang. Kulihat di pojok ada anak muda yang memakai headset, menggerak-gerakan kepala, sepertinya mendengarkan musik sambil pandangan memandang ke depan.  Ditambah lagi siang hari. Udara panas diluar tidak terasa, karena didalam ada ACnya. Bisa dibilang ngadem juga di Perpus.. ha ha ha.

Setelah beberapa jam ada di Perpus, saya keluar, kali ini menggunakan lift untuk menuju lantai 1, setelah itu membeli 3 buah buku cerita untuk Adik Zi sebagai oleh oleh. Kebetulan di depan Perpus karena sedang ada pameran atau pekan hari anak. Langkahku kupercepat menuju keluar menuju parkiran karena sudah ditunggu teman semasa kuliah.

 


15 Juli 2024

ANTAR JEMPUT ANAK

Antar jemput anak adalah salah satu momen yang tidak akan saya lewatkan, karena saya merasakan banyak hal yang bisa saya dapat dan rasakan. Terutama terkait hubungan antara orang tua dan anak. Baik itu anjar jemput ke sekolah atau mengaji anak. Pagi, siang, sore atau malam adalah momen yang menurut saya sangat berharga.

Kenapa berharga, karena menurut saya antar jemput anak adalah salah satu cara dan saat untuk membangun kedekatan dengan anak. Sebelum berangkat, bisa mengingatkan anak, terkait waktu mandi, makannya bagaimana, juga barang barang yang harus dibawa ke sekolah, misal air minum, peralatan sekolah dan lain lain. Ada perhatian dan kasih sayang yang bisa kita curahkan kepada anak.

Di saat berkendara dan momen yang lumayan singkat ini kita bisa berbicara dari hati ke hati dengan anak, tanpa adanya gangguan, misal handphone, tivi, mainan dan lain lain. Jadi bisa fokus untuk mengobrolkan banyak hal. Salah satu moment untuk berbicara serta membangun komunikasi dengan anak tanpa gangguan.

Bagi saya antar jemput anak itu bisa meningkatkan ikatan emosional, apalagi saat berpamitan, jabat tangan, cium tangan mungkin ditambah pelukan adalah saat saat yang indah. Selamat mengantar jemput anak lagi buat para orang tua. 



09 Juli 2024

MONDOK UNTUK MASA DEPAN

Senin, 8 Juli 2024, anakku pertama Kak Zha akan berangkat mondok, Alhamdulillah sudah diterima dipondok ini sejak bulan maret lalu, jadi saat teman lain sibuk mencari sekolah, kakak santai santai saja. Tentu saja selepas hari ini, rumah pasti akan menjadi lebih sepi, karena hanya bertiga saja dirumah. Biasanya pasti ada drama drama yang memeriahkan rumah.

Sebenarnya Kak Zha sudah belajar mondok di dekat rumah, sehabis madrasah diniyah selepas maghrib langsung ke pondok untuk belajar Alquran, dimulai saat itu kelas 3, setelah khatam Alquran. Tetapi saya anggap hanya bentuk untuk latihan mondok. Saat capek, dia hanya mau madrasah saja dan minta dijemput untuk pulang kerumah. 

Tetapi mulai saat ini sudah mulai belajar sungguh sungguh untuk mempersiapkan masa depan, harus berjuang dengan baik, untuk tetap belajar demi meraih mimpi. Semoga kedepannya menjadi ahli ilmu dan ahli aman, menjadi anak yang sholehah. Semoga kerasan, sehingga ngajinyanya nyaman. 

Keberhasilan yang baik tergantung kepada proses yang baik, berhasil itu juga ada tingkatannya, akan berbeda jika prosesnya bermasalah. Artinya orang tuapun harus menata niat dengan baik untuk anaknya yang mencari ilmu, tulus dan lillah, dilepaskan, tidak boleh gamang dan banyak melamun. Ketika teringat anak, banyak banyak berdoa, hadiah fatihah, juga harus ikhtiar lahir dan batin, doa kepada anak, sodakoh kepada atau atas nama anak, jika perlu mengadakan selamatan. Walau kecil kecil tidak masalah. Mantab saja, segala hal untuk kebaikan anak. Semoga mendapat ilmu yang manfaat dan barakah. 











15 April 2024

DARAH KETURUNAN

Kupejamkan mataku, kuhirup nafas dalam dalam, untuk memenuhi dan mengisi rongga paru paruku. Kuterobos waktu menuju masa lalu, masa kecil dimana aku tertarik akan hal hal tertentu yang kutekuni sekarang, ternyata semuanya saling berkaitan dan membawaku melakukan hal atau pekerjaan yang kulakukan sekarang.

Misal saja, tertarik dan mengimpikan memelihara ikan di kolam, ketika masa kecil saya meminta orang tua untuk membuatkan kolam, setelah itu memelihara ikan disana, sayangnya diwaktu itu, ketika memelihara ikan, ikannya dicuri orang, dan itu membuatku marah, sehingga menjadi tidak semangat untuk memelihara ikan lagi. Tetapi mulai 2018 saya kembali memelihara ikan kembali untuk mewujudkan impan masa kecilku.

Kuhirup nafas dalam dalam melalui hidungku, kukeluarkan kembali lewat mulutku sampai bersuara. Ayahku sering bercerita kepadaku, bahwa beliau adalah seorang yang gandrung akan ilmu, gandrung untuk belajar, sering mondok diberbagai pondok pesantren, misalnya pernah mondok di Ploso dan Ringin Agung dan lain sebagainya. Sampai sampai beliau menikahnya agak terlambat. (Al Fatihah untuk ayahku yang sudah meninggal). Hal tersebutlah yang memberiku semangat untuk terus belajar sehingga bisa menyelesaikan pendidikan tertinggi tahun lalu.  

Kuusap air mata yang akan mengalir di pelupuk mataku, ketika mengingat ayahku kembali. Hanya doa yang selalu bisa kupanjatkan untuk beliau. Sore hari selepas ashar, setelah selesai belajar di madrasah pondok tengah Kamulan. Biasanya selalu mengikuti ayahku ke sawah untuk memanen sayuran dan membawa pulang ke rumah untuk besoknya dijual kembali, dari penjualan sayur inilah biasanya diberi uang 500 rupiah untuk kemudian aku tabung di sekolah.

Ada satu hal yang aku tidak mau mengerjakannya adalah memacul sawah, karena pernah 1 hari memacul, ternyata setelah itu langsung sakit sampai semingguan. Mungkin karena ada sifat pemalas dan tidak mau repot yang ada pada diriku. Ha ha ha.  Meski aku suka pertanian, tetapi aku tidak mau ribet, misal harus memacul, menyirami tanaman setiap sore, maka hal tersebut kuakali dengan menggunakan sistem pertanian hidroponik. Alhamdulillah sejak mulai tahun 2020 aku bertani dengan menggunakan sistem ini dirumah.

Ketika kecil, kutemukan buku di almari orang tuaku, buku yang bertuliskan arab tetapi berbahasa jawa, setelah dewasa baru tahu itu adalah buku primbon. Aku sangat suka membacanya, Misal saja ketika ada lindu, aku pasti mencari buku itu kemudian membacanya dan mencari makna dari lindu yang barusan terjadi. Kutemukan juga sebuah buku pijat refleksi bercover hitam dirumah mbahku, ketika usia sekolah dasar aku sangat suka memperhatikan gambar bagian bagian tubuh.

Waktu masih kecil bukan suatu hal aneh jika tidak tidur dirumah, biasanya tidur di pondok atau di Mushola, hal tersebut bisa digunakan untuk bergantian memijat antar teman, minimal grepyeklah. Bahkan beberapa saudara juga aku jadikan praktik untuk memijat. Entah tanpa aku sadari aku merasa tertarik, ketika menjalani proses belajarnya tidak merasa terpaksa, bahkan sangat menikmati dalam proses belajarnya.

Ternyata setelah bertemu dengan orang orang yang berhubungan langsung dengan Mbah Kakung dan Mbah Putri. Mbah Kakung dulu adalah Tukang Suwuk, sedang Mbah Putri adalah seorang pemijat. Mulai tahun 2023 kemarin aku mendirikan rumah terapi yakni Rumah Sehat Tradisional Tulungagung yang ada di depan SMAN 1 Ngunut Tulungagung. Semoga bisa membantu orang orang yang membutuhkan dan bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin.

 

Sumberingin Kidul

15 April 2024


05 Maret 2024

Menangani Pasien Asam Urat

Sebetulnya pasien ini sudah menghubungi saya saat minggu pagi, minta diterapi pada minggu malam, tetapi karena sudah punya jadwal maka saya tidak bisa untuk menerapi. Makanya saya jadwalkan hari senin pagi, karena sore harinya saya ada jadwal untuk mengajar.

Pasien ini meminta saya untuk menerapi kerumahnya, karena kondisi tidak memungkinkan untuk ke tempat  saya buka praktek alias ke rumah saya. Ketika saya sudah datang, beliau menceritakan kondisinya kepada saya, bahwa selama 2 tahun ini beliau kesulitan untuk berjalan, bahkan ketika ke belakang beliau jalannya dengan brangkang (berjalan seperti bayi dengan menggunakan kaki dan tangan, terbukti saat memijat saya melihat ada tanda hitam pada bagian sekitar lututnya).

Setelah berbicara sekitar 15 menitan menceritakan kondisi dan keadaanya selama menderita sakit. Sebelum menerapi beliau saya menyampaikan beberapa hal tentang konsep saya dalam menangani pasien pasien saya selama ini, beliau setuju dan kemudian saya menerapinya.

Pasien saya kali ini menderita asam urat, asam urat adalah penyakit yang timbul akibat pengendapan kristal asam urat di persendian, karena kelebihan asupan zat dalam tubuh dan akibat kurangnya pembuangan zat ini. Sehingga mengakibatkan mengendap. Penyakit ini timbul akibat kelebihan konsumsi makanan seperti daging merah dan kol atau kurangnya pembuangan asam urat disebabkan oleh penyakit ginjal sehingga tidak bisa mengeluarkan asam urat dari darah. Hal lainnya adalah kurangnya produksi kelenjar tiroksin, kelaparan (diet ketat), atau konsumsi obat tertentu.

Pada tahap awal kenaikan kadar asam urat dalam darah tidak terdapat gejala apapun, seiring waktu karena terjadi pengendapan terus menerus sehingga menimbulkan nyeri yang hebat di persendian. Kemudian berkembang terjadi radang sendi yang banyak mengandung endapan asam urat, terutama pada persendian telapak kaki kecil. Setelah mengalami peradangan, sendi memerah, panas, nyeri dan bengkak (paling banyak terjadi pada telapak kaki, terutama pada sendi pangkal ibu jari kaki) dalam beberapa kasus ketika gejala semakin hebat maka penderita tidak bisa memakai kaus kaki dan sepatu.   

Penanganan pertama, saya melakukan pijat akupresur plus refleksi, tujuannya untuk merelaksasi, mereposisi, mengurai otot dan urat yang bermasalah, sehingga bisa melancarkan peredaran darah, melancarkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Tentu saja bagian tubuh yang mengalami peradangan saya hindari.

Penanganan kedua adalah dengan bekam, tujuannya adalah mengeluarkan asam urat dari persendian dan jaringan sekitarnya, sehingga rasa nyeri berkurang dan tidak terjadi peradangan, warna merah ataupun pembengkakan persendian, selanjutnya adalah mengurangi pembengkakan sendi yang sakit, membuang zat prostaglandin dari tempat yang sakit sehingga mengurangi rasa sakit. Bekam juga memicu sekresi zat endorphin dan enkefalin di dalam tubuh yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami. Jika ada masalah sakit ginjal, bekam bisa membantu meningkatkan kemampuan kinerja ginjal dalam mengeluarkan Kristal asam urat di dalam urin.

Dalam penanganan asam urat yang sudah menahun saya juga berbicara bahwa penanganannya bisa 6 – 7 kali dalam sebulan, terpenting juga pasien harus disiplin dalam mengonsumsi berbagai makanan, bagi penderita asam urat harus selalu berusah rileks, tidak sering berjalan ketika kadar asam urat dalam darahnya tinggi, sehingga tidak terkena risiko terjadinya peradangan sendi. Jika terasa nyeri bisa dikompres dengan air hangat.

Saya berdoa semoga pasien yang saya tangani segera sembuh, diangkat penyakitnya dan bisa beraktifitas kembali seperti biasa. Aamiin. 

22 Juni 2023

MENIMBA ILMU DI KOTA REOG (Bagian 1)

Menjelang jam 4 pagi kuterbangun dari mimpiku, ku memandang sejenak kamar yang berbeda seperti yang kupandang setiap harinya. Setelah beberapa lama tidak keluar kota, kemarin saya keluar kota mewakili Kampus untuk mengikuti Workshop Kurikulum, terakhir keluar kota beberapa saat yang lalu, bulan Februari atau Maret saat mengikuti FORMI Kopertais IV Surabaya, di Tribakti Kediri. Dan sekarang ada di Hotel Maesa Jl. KH. Ahmad Dahlan 82A Ponorogo, acara ini diselenggarakan oleh FORPIM Zona Mataraman Kopertais IV Surabaya. Acara workhop ini berlangsung 2 hari yakni tanggal 21 dan 22 Juni 2023.

Tenggorokanku terasa kering, kuambil air mineral yang sudah kuambil dari dispenser air yang terletak di koridor hotel semalam, yang kumasukkan ke botol kosong bening. Hotel ini berpartisipasi dalam kampanye ke seluruh dunia untuk mengurangi penggunaan plastik. Kutuangkan air ke dalam kettle pemanas air, setelah ku tekan tombol on, lalu kumengambil laptopku menaruhnya ke meja, membuka dan menulis kalimat yang sedang anda baca.

Warna merah pada kettle sudah padam, pertanda air sudah mendidih, kuambil cangkir dan meletakkannya dimeja disebelah kiri laptop, kusobek teh, kemudian mencampur white sugar kedalam cangkir, kuangkat kettle dan menuangkan ke dalam cangkir, lalu kuaduk sampai rata.  Kubiarkan sejenak agar tidak terlalu panas sambil melanjutkan mengetik. Setelah beberapa saat kuangkat dan kunikmati tehnya. Rasa hangat menerobos kerongkonganku, teh dan gula yang tidak terlalu manis kurasakan pada indera perasaku, tehnya berasa agak sedikit pahit, tetapi tidak kuhiraukan, lebih kunikmati kehangatan yang masuk menuju perutku dan rasa nyaman yang ada dalam tubuhku, Alhamdulillah terima kasih ya Allah atas semua yang telah engkau berikan. Kunikmati rasa itu berulang ulang  sambil mengucap syukur.

Kemarin kuberangkat dari Kamulan sekitar jam 6.30 pagi, sambil mengantar kakakku menuju tempat kerjanya di SMP 2 Trenggalek, yang terletak di Parakan Rejowinangun, kurang lebih antara 500 m sampai 1 kilo dari pertigaan Rejowinagun, ban belakang sepada motorku kempes langsung, untung aku masih bisa mengendalikan motorku karena memang motornya tidak kupaca secara kencang, lebih beruntung lagi aku tidak perlu menuntun motorku terlalu lama sekitar 200 meteran ada bengkel tambal ban utara jalan, setelah diperiksa ternyata ban dalamku sobek lebar, “kok saget pak”. Tanyaku, tukang tembel menyatakan kalau ukuran ban dalam dan ban luarku tidak sama, ban dalam ukuran 17 sedang ban luarku ukuran 19, kalau kondisi kurang angin bisa sobek, hal ini memang baru satu kali ini kualami karena waktu mengganti ban luar bulan Januari yang lalu tidak dengan mengganti ban dalam sekalian.

Minumanku habis, kutuangkan kembali air ke dalam cangkir dan menambah krimer minuman bubuk, lalu kuaduk pelan, kunikmati sebentar rasa yang berbeda memasuki tenggorokanku lalu kulanjutkan kembali menulis. Setelah ban dalamku selesai diganti, lalu kumembayar, sengaja memang ban dalamnya ku memilih yang terbaik yakni ban dalam IRC yang disedikan di bengkel. Harganya 45 ribu, kuberi uang 50 ribu lalu ku bilang “Kersane” maksudku tidak perlu diberi kembalian, karena beliau sudah berbaik hati meminjamkan sepeda motornya untuk mengantar kakakku ke sekolah. Ternyata beliaunya tetap mengambil uang 5 ribuan untuk diberikan kepadaku, “matur suwun”ucapku kemudian, kemudian setelah itu berbincang sekitar 5 menitan tentang banyak hal, mulai dari hal sepele sampai masalah pemilihan kepada desa.

Jam menunjukkan, pukul 7.30 pagi, Kujanjian bertemu bertemu Mas Zainal Arifin, teman kuliah yang bekerja di STIT Trenggalek, jam 11 siang di terminal Trenggalek, untuk berangkat bersama menuju Ponorogo.  Berarti masih punya banyak waktu, karena itu kuarahkan kembali dan kupacu sepeda motorku ke arah timur untuk menuju Ngadirenggo kemudian ke Desa Nduwet untuk bertemu Bulek Siti, adik kandung dari Abahku, 1 jam kemudian ke Blengok Wonocoyo, untuk bersilahturami ke Pak Lek Hasyim yang masih menjabat Ketua MWC NU Pogalan, suami dari bulek yang sudah meninggal beberapa bulan yang lalu, Lahal fatihah untuk beliau, Al Fatihah. Lalu ke rumah Pak Adnan, sayangnya beliau sedang istirahat, jadi saya tidak berani menganggu.   

Memang dalam setiap pengembaraanku keluar kota, biasanya kusempatkan untuk bersilaturahmi kepada saudara atau teman yang bisa disinggahi, ibarat satu dayung 2 tiga pulau terlampau, karena untuk bersilaturahmi itu berat, kalau kita harus berangkat dari rumah, ketika ada urusan terkait pekerjaan dan mampir terasa lebih ringan, karena hanya perlu menyediakan waktu lebih banyak, hal tersebut kupelajari dari abahku, saat aku masih kecil beliau sering mengajakku untuk bersilaturahmi kepada saudara dan teman temannya. Hal tersebut berusaha kuteruskan, untuk menjaga silaturahmi.

 

Hotel Maesa Ponorogo

22 Juni 2023

 







19 Juni 2023

Mengapa Menjadi Petani (Belajar Hidroponik Bagian Dua Puluh Enam)

Lahan pertanian semakin lama semakin berkurang, karena dialihfungsikan, anak anak muda semakin kurang minatnya untuk menekuni dunia pertanian, karena hasilnya banyak yang tidak sesuai harapan. Mengapa terjadi demikian, tentu hal tersebut menjadi pemikiran bersama, apakah karena petani kita mengelola dengan cara konvensional, sehingga tidak mengandalkan teknologi untuk pengelolaanya, mengandalkan teknologi butuh biaya yang banyak, riset yang perlu pendanaan besar. Butuh kerja keras, ketekunan, kerajinan dan kedisiplinan untuk menjadi petani dengan harapan yang belum pasti karena juga tergantung faktor alam.

Salah satu faktor mengapa saya memilih menjadi petani dengan menggunakan sistem hidroponik adalah, persoalan pengolahan lahan, karena terus terang untuk mencangkul adalah persoalan tersendiri, karena dulu pernah membantu orang tua untuk mencangkul, 1 hari mencangkul seminggu sakitnya, setelah itu saya malas dan tidak mau untuk diminta mencangkul. Selanjutnya biaya pengolahan lahan itu berlangsung terus menerus, setelah panen tanah diolah dan membutuhkan tenaga kerja dengan biaya yang tidak sedikit. Kalau untuk hidroponik hanya modal awal saja yang besar, setelah itu hanya pemberian pupuk atau nutrisi, benih, rockwool dan maintenance instalasi.

Faktor yang kedua adalah faktor pengairan, agar bertumbuh kembang secara baik untuk penanaman sayur, faktor yang menjadi penghambat adalah penyiraman tanaman, kita harus secara rutin untuk mengairi sayuran setiap hari, anda bisa membayangkan mengairi tanaman, dengan 2000 tanaman, agak berat, walaupun saat ini, ada metode menggunakan sprinkle (alat untuk menyiram) untuk pengairannya, dengan kegiatan dan pekerjaan saat ini hal itu kemungkinan kecil bisa saya lakukan.

Faktor Pengolahan lahan dan pengairan menjadi faktor utama, mengapa saya memilih menanam sayur dengan sistem hidroponik. Karena sistem hidroponik menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Saya tidak perlu mencari orang untuk mencangkul dan mengolah lahan, untuk mencari orang mau mencangkul adalah sesuatu yang sulit, kalaupun ada harus menunggu giliran, hal tersebut ditambah dengan semakin mahalnya tenaga kerja. Untuk pengairan, dan saya menggunakan sistem Hidroponik NFT, saya sudah terbantu dengan pompa yang menyala 24 jam (pompa Aquarium). Hanya perlu mengecek PPM dan PH pada Tandon.

Sumberingin Kidul, 19 Juni 2023