07 Maret 2012

Perilaku

A. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. sehingga yang dimaksud perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas manusia dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar.
Skiner seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon,maka teori skiner disebut teori ‘’S - O – R’’ atau Stimulus - Organisme – Respon.Skiner membedakan adanya dua proses:
1). Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. stimulus semacam ini disebut electing stimulation karena menimbulkan respon-respon yang relative tetap. Misalnya : makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya yang terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis,lulus ujian meluapkan kegembiraanya dengan mengadakan pesta dan sebagainya.
2). Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasanya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan dalam sosiologi perilaku manusia dikategorikan perilaku menyimpang dan perilaku wajar atau tidak menyimpang. perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma- norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut. Perilaku wajar atau tidak meyimpang disebut juga konformitas yaitu bentuk interaksi seseorang yang berusaha bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Adapun berbagai jenis perilaku menyimpang adalah :
a. Penyimpangan primer dan sekunder
1) Penyimpangan sosial primer Adalah penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang.
Ciri- ciri perilaku penyimpangan primer antara lain
 Bersifat sementara
 Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang
 Masyarakat masih mentolerir atau menerima
Contoh perilaku penyimpangan primer, misalnya pegawai yang membolos kerja, banyak meminum alkohol pada waktu pesta, siswa yang membolos atau menyontek pada waktu ujian, memalsukan pembukuan, mengurangi besarnya pajak pendapatan, dan pelanggaran peraturan lalu lintas.
2) Penyimpangan sosial sekunder Adalah penyimpangan yang dilakukan terus menerus meskipun sangsi telah diberikan kepadanya sehingga para pelakunya secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang.
Ciri- ciri perilaku penyimpangan sekunder antara lain:
 Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang
 Masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut
a. Perilaku menyimpang menurut pelaku adalah:
1) Penyimpangan Individu
Adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seorang individu dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Contohnya, pencurian yang dilakukan sendiri.
2) Penyimpangan Kelompok
Adalah penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku.
Pada umumnya, penyimpangan kelompok terjadi dalam sub kebudayaan yang menyimpang yang ada dalam masyarakat. Contohnya, geng kejahatan atau mafia.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalah artikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.
Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Dalam psikologi perilaku seseorang terjadi dari pemahaman dan sikap dari orang tersebut. Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia itu dapat dipelajari dari berbagai bidang diantaranya ilmu sosiologi,kedokteran dan psikologi
B. Proses Pembentukan Tingkah Laku
Proses pembentukan tingkah laku terjadi ketika seseorang mencoba untuk membentuk individu dengan membimbingnya selama pembelajaran yang secara bertahap. Pembentukan perilaku secara sistematis menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan seorang individu lebih dekat terhadap respon yang diharapkan. Sedangkan tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang secara sederhana yang secara simbolis dapat digambarkan S-R suatu kaitan Stimulus-Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental .
Penelitian Rogers mengungkapkan bahwa sebelum orang berperilaku baru, Didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,yakni:
1) Kesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui objek terlebih dahulu.
2) Interest, yakni orang mulai tertarik kepada objek
3) Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya objek bagi dirinya).hal ini
Berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5)Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran,
Dan sikapnya terhadap objek.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia diantaranya:
1) GENETIKA berasal dari bahasa belanda yaitu Genetica, dari bahasa inggris Genetics dan dari bahasa yunani Genno yang berarti “melahirkan”, dan menurut istilah adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun sub organisme seperti virus dan prion. Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa Genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya, istilah “genetika” diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adan Chadwick dan dia menggunakannya pada konferensi internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
2) SIKAP adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
3) NORMA SOSIAL adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan diantara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagai mana
yang diharapkan.
Norma tidak boleh dilanggar.siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh meneruskan ulangan.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial .pada awalnya,aturan ini dibentuk secara tidak sengaja.Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar.Norma dalam masyarakat berisi tata tertib,aturan,dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Macam-macam norma sosial:
Norma sosial dimasyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi saling berhubungan antara satu aspek dengan aspek yang lainnya. Pembagian itu adalah sebagai berikut:
 Norma agama
Noma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari tuhan. Contoh:Melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri dan lain sebagainya.
 Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contoh: Orang yang berhubungan intim ditempat umum akan dicap tindak susila, melecehkan wanita atau laki-laki didepan orang.
 Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan masyarakat .
Contoh: tidak meludah disembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, tidak kencing disembarang tempat.
 Norma ke biasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu.Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan,kritik,sampai pengucilan secara batin.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat,
Bersalaman ketika bertemu.

0 komentar :