05 Maret 2012

Sejarah Psikologi

SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI


Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Apakah Psikologi itu :
Psikologi membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya menemukan kebahagiaan. Psikologi akan memberitahu anda mengapa hidup anda tidak menyenangkan dan apa yang dapat anda lakukan dengan hidup anda, selama anda juga membaca saya tidak harus membuat segalanya lebih baik. Bahkan jika seandainya anda merasakan bahwa tidak ada cara apapun untuk memperbaiki hidup anda, anda mungkin terhibur oleh kenikmatan stres anda, kenikmatan akan kegagalan dan bahagia, apapun yang terjadi.
Psikologi akan memperkaya dan membuat anda sukses jika anda membaca langkah kecil untuk mencapai sukses, langkah besar, atau bagaimana cara anda mencapai sukses dalam hidup anda.
Psikologi akan membantu anda jatuh cinta, tetap mencintai dan melupakan orang yang anda cintai.

A. Pengertian Psikologi
Secara bahasa, kata psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “psyche” yang berarti jiwa/nafas hidup, dan “logos” yang berarti ilmu /studi. Sedangkan secar harfiah psikologi berarti ilmu atau studi tentang jiwa, roh, atma, atau nafas.
Menurut Alfred Yung, manusia penuh dengan persona atau topeng. Manusia bisa merubah personanya sesuai dengan keadaan atau sistuasi dimana mereka berada. Persona yang dimiliki bisa berubah sesuai dengan perannya pada saat itu.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian psikologi sebagai berikut :
1. Mussen and Rosenzwieg (1975)
Psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku.
2. L. Crow and A. Crow
Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia di sini dijabarkan sebagai interaksi manusia dengan dunia sekitarnya baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia (hewan, iklim, kebudayaan, dan lain sebagainya).
3. Sartain
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia.
4. Carole Wade and Carol Tavris
Disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini diperngaruhi oleh kondisi mental organism dan lingkungan eksternal.

Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang meneliti dan memperlajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.


B. Tujuan dan Objek Studi Psikologi
1. Tujuan Psikologi
Tujuan orang mempelajari psikologi adalah untuk menjadikan hidup manusia menjadi baik, bahagia dan sempurna. Betulkan demikian? Memang psikologi sekarang ternyata telah memasuki bidang-bidang yang banyak sekali, banyak persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan dengan psikologi. Misalnya persoalan-persoalan manusia yang hidup dipabrik, disekolah, disawah dan sebagainya.
Dengan psikologi, manusia tidak ragu-ragu lagi mengubah cara-cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakat.
Dahulu banyak orang menyangka, bahwa orang gila itu disebabkan karena badannya kemasukan setan, tetapi orang sekarang sudah berubah pendapatnya. Dahulu orang menyangka, bahwa orang-orang yang berbuat kejahatan itu hanya orang orang dewasa saja, sekarang juga terdapat pada anak-anak. disebabkan warisan dari orang tuannya. Dahulu orang sering marah-marah terhadap anaknya apabila tidak belajar, tetapi ahli-ahli psikologi sekarang tidak demikian.
Pada masa dahulu orang menyuruh anaknya belajar dengan pukulan-pukulan, tetapi orang sekarang tidak dengan pukulan dan kekerasan. Para ahli telah sependapat bahwa jiwa dan pembawaan manusia itu tidak sama. Disamping itu masa peka bagi tiap-tiap anakpun tidak sama. Maka harus ditinjau apakah anak itu sudah waktunya belajar atau belum. Kalau memang belum waktunya, tentu mereka tidak mau belajar.
Jadi tegasnya, psikologi bertujuan untuk member kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Dan orang yang ingin sukses alam segala-galanya harus mengetahui dasar-dasar dari psikologi.
Misalnya :
a. Saudagar, penting mengetahui dasar-dasar jiwa, supaya dapat melayani pembeli dengan baik.
b. Hakim, tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa mungkin mereka dapat menjatuhkan hukuman dengan baik dan tepat.
c. Polisi tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tak mungkin dapat melaksanakan kepidanaan dengan baik.

Namun demikian, setelah kita mengetahui psikologi, apakah kita akan sukses 100% ? apakah benar-benar dapat bahagia dan sempurnya.
Ternyata belum, karena segala sesuatu benar-benar hanya terletak di tangan Tuhan. Manusia wajib berikhtiar, tetapi Tuhan yang menentukan hasilnya. Namun demikian tidak sedikit hasil psikologi yang telah dicapai dalam kehidupan manusia khususnya dalam bidang pendidikan.
a. Perbedaan warisan, yaitu sifat yang diwarisi dari orang tua masing-masing yang berbeda.
b. Perbedaan lingkungan, misalnya sifat orang Jawa dengan Sumatera berbeda, sebab lingkungan mereka berbeda.
c. Perbedaan kelamin, misalnya sifat orang laki-laki dengan sifat orang perempuan berbeda. Jiwa merekapun berbeda pula dst.
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dan kegunaan mempelajari psikologi ialah.
a. Untuk memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesame manusia pada umumnya dan anak-anak pada umumnya.
b. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia dan anak.
c. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.

2. Objek Studi Psikologi .
a. Psikologi Metafisika (meta = dibalik, diluar, fisika = alam nyata)
Yang menjadi obyek ialah hal-hal yang mengenai asal-usulnya jiwa, wujudnya jiwa, akhir jadinya, sesuatu yang tidak berwujud nyata dan tidak pula diselidiki dengan alam biasa atau fisika. Oleh karena itu psikologi tersebut dinamakan psikologi metafisis.
b. Psikologi Empiris (empiri = pengalaman)
Teori ini dipelopori oleh Bacon dan John Locke. Menurut ahli ahli empiri piskologi tidak dapat didasarkan dan diuraikan dengan falsafah atau teologi, melainkan harus berdasarkan pengalaman. Semua peristiwa diamati, dikumpulkan dan dari hasil pengamatan yang nyata itu diambillah suatu kesimpulan atau ketentuan.
c. Psikologi Behaviourisme (behaviour = tingkah laku)
Aliran ini muncul pada abad 20, dipelopori Mac Dougall. Behaviourisme tidak mau menyelidiki kesadaran dan peristiwa-peristiwa psikis, karena ini adalah hal abstrak, tidak dapat dilihat, sehingga tidak dapat diperiksa dan dipercayai. Oleh karena itu ahli-ahli paham ini memegang teguh prinsip-prinsip.
1) Objek psikologi adalah behavior yaitu gerak lahir yang nyata, atau reaksi-reaksi manusia terhadap perangsang-perangsang tertentu.
2) Unsur behavior ialah reflex, yaitu reaksi tak sadar atau perangsang dari luar tubuh.


C. Hubungan antara Psikologi dan Cabang-Cabang Ilmu Lain.
Psikologi sangat berguna dan dapat banyak membantu ilmu-ilmu yang lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia . Dibawah ini akan dikemukakan hubungan-hubungan tersebut, yaitu :
1. Hubungan Psikologi dengan Fisiologi
Manusia hidup secara keseluruhan jasmani dan rohani, keduanya saling terjalin yang tampak didalam tingkah laku. Oleh karena itu alangkah tepatnya jika pengetahuan tentang psikologi dihubungkan dengan fisiologi, misalnya tentang syaraf (nervous systems), system kelenjar (grandular systems) dsb. Sehingga kita akan memperoleh kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku itu. Pengetahuan tentang embriologi dan genetika, akan member kejelasan tentang masalah heredity sebagai basis dari perbedaan manusia dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
2. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi dan Antropologi Budaya
Dengan ilmu ini kita dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu sekarang menjadi obyek penyeledikan psikologi.
3. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat segala sesuatu dialam semesta. Termasuk juga manusia yang hidup bersama jiwa raganya. Oleh karena itu filsafat juga mempelajari masalah-masalah, hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan antara jiwa dengan Tuhan sebagai penciptanya dsb. Atas dasar ini kita dapat mengetahui hubungan antara filsafat dan psikologi.
4. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ciri khas dari IPA adalah bahwa penyelidikan menggunakan metode induktif, yaitu dengan jalan mengumpulkan data kemudian baru diambil kesimpulan.
5. Hubungan Psikologi dengan Ilmu-ilmu Sosial
Salah satu guna psikologi adalah untuk dapat mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan, khususnya antar manusia. Kita akan lebih berhasil dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan, seperti, perdagangan, perindustrian, perundang-undangan/hukum dsb. Jika diantaranya kita dapat mengetahui bagaimana tingkah laku kita sendiri dan tingkah laku orang lain dengan keberhasilan pekerjaan kita.
6. Hubungan Psikologi dengan Ilmu-ilmu Keguruan
Para pendidik perlu mengetahui bahkan mendalami psikologi untuk kepentingan suksesnya pendidikan terhadap anak didiknya. Karena mendidik dan mengajar yang berhasil diantaranya harus menyesuaikan diri dengan keadaan jiwa anak, baik mengenai bakatnya, kapasitas intelektualnya, minatnya, wataknya, konflik batinnya dan sebagainnya yang semuannya memerlukan psikologi sebagai dasar dibarengi dengan pengetahuan tentang teknik, teori dan praktek evaluasi. Oleh karena itu ilmu-ilmu keguruanpun perlu memasukkan pertimbangan-pertimbangan psikologi kedalam tubuhnya demi kesempurnaan ilmu itu.
7. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda hidup, sedangkan psikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Jadi baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia dengan meninjaunya dari sudut berlainan, misalnya mengenai keturunan. Biologi memandang keturunan adalah hal-hal yang berkaitan dengan factor-faktor kehidupan yang turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, sedangkan psikologi memandang keturunan adalah hal-hal yang berkaitan dengan sifat, bakat, watak, tingkat inteligensi dan lain-lain.

Ilmu-ilmu sosial adalah yang pertama-tama berhubungan dan yang berdekatan dengan psikologi, karena hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan dalam ilmu-imu social sangat dipengaruhi oleh perbuatan manusia atau masyarakat. Termasuk dalam ilmu-ilmu sosial misalnya :
1) Sosiologi
2) Ilmu Ekonomi
3) Imu Hukum
4) Ilmu Politik
5) Antropologi
6) FIlsafat dan sebagainnya.
Disamping itu, juga pada ilmu-ilmu pasti dan teknologi, terutama yang diamalkan untuk kepentingan manusia, psikologi banyak membantu, misalnya dalam :
1) Ilmu Kedokteran : psikologi membantu pada dokter untuk mengadakan pendekatan yang sebaik-baiknya terhadap pasien.
2) Arsitektur : Psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghuninya.
3) Penerbangan : Psikologi membantuu para insinyur untuk membuat pesawat-pesawat terbang yang dapat menghindarkan penerbang dari ketegangan-ketegangan yang tidak perlu dan menghindarkan kelelahan yang terlalu cepat.
Selain itu, psikologi pun banyak sekali membatu berbagai pekerjaan, seperti :
1) Guru dalam mendidik murid-muridnya.
2) Pemimpin perusahaan dalam mengatur pegawai-pegawainya.
3) Politikus dalam melancarkan kampayenya.
4) Tentara dalam dalam menyusun perang urat syaraf.
5) Orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
6) Polisi dalam menginterogasi tahanan dsb.
Ilmu-ilmu yang kurang mempergunakan psikologi dengan sendirinya adalah ilmu-ilmu yang tidak langsung berhubungan dengan manusia dan obyeknya, seperti ilmu pengetahuan murni (matematika) dan ilmu pengetahuan alam (ilmu kimia dll).

0 komentar :