08 Februari 2016

BERCENGKERAMA DENGAN ANAK

Hari Minggu ini, pagi-pagi sudah ada 3 acara yang bisa dilakukan pertama selepas subuh bisa olahraga badminton, kedua jam 6 pagi sudah bisa memenuhi undangan tetangga di acara pitonan anaknya, ketiga karena hari ini pada jam 9, istri ada acara Jamiyah Thoriqot Fatayat dan Muslimat bertempat di Desa Pandansari, maka tugas saya adalah ngemong anak, bermain dengan anak, mendekatkan diri dengan anak, sekaligus menyenangkan anak.
Bagi kita mungkin adalah hal sederhana dan biasa, tapi bagi anak hal sederhana dan biasa itu bisa membuatnya senang, tersenyum dan bisa tertawa. Sengaja ku ajak anakku pergi ke utara, pertama karena dia suka naik perahu, yang kedua aku berencana membeli celana pendek untuk dipakai berolahraga.
Tetes air mulai turun, tetapi karena kuatnya keinginan anakku untuk mengajak jalan-jalan maka kuiyakan, terlebih dulu kusiapkan mantel jika hujan turun, tujuan pertamaku mengajak anak untuk naik perahu, maka kujalankan motorku kearah lapangan Pema, sebelah baratnya ada PPHM Sunan Giri Ngunut terus ke utara sampai ke penambangan, perahu disini cukup besar, sehingga mobil bisa masuk kedalam perahu, kalau naik sepeda motor untuk naik perahu harganya Rp. 3000,-, memang lebih mahal karena fasilitasnya lebih baik dari penambangan yang lain, dulu sempat kukira kalau disini akan dibangun jembatan yang bisa menghubungkan antara Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar ternyata salah.
Menurut info yang keperoleh dari seorang kawan, karena proses pembebasan tanahnya berbelit-belit maka diputuskan jembatannya dibangun disebalah barat, tepatnya di utaranya Desa Bukur, prosesnya lebih mudah karena wilayah selatan dan utara sungai masih masuk wilayah Kabupaten Tulungagung semua. Serta kecerdikan dari seorang Kepala Desa yang terlebih dahulu membeli tanah yang nantinya akan digunakan untuk jalan menuju serta meninggalkan jembatan, sehingga tidak menimbulkan konflik perbedaan harga. Tujuan dari pembangunan jembatan ini adalah untuk mengurangi kemacetan yang biasanya terjadi di sekitar Jembatan Ngantru.
Setelah menyeberang dari tambangan pertama, motor kuarahkan ke timur menuju tambangan ke 2 yang menghubungkan Desa Kunir dan Desa Ngunut, perahu disini lebih kecil, mobil tidak masuk, harganya juga lebih murah Rp. 2.000,-. Setelah perahu sampai ditepi, kujalankan motorku untuk ketujuan berikutnya, dalam perjalanan ini kulewati bekas lokalisasi ngunut yang ditutup bersamaan dengan lokalisasi ngujang beberapa tahun yang lalu, lokasinya terletak di Lk 10, sebelah utara pasar sapi tepatnya sebelah timur laut Pasar Ngunut.     
Kuarahkan motorku ke Toko Champion, toko ini merupakan toko perlengkapan olahraga, yang menjual pakaian-pakaian olahraga, sepatu, bola sepak, bola voli, bola basket dll, letaknya di dekat rel kereta api, sebelah utara Perempatan Kidangan dan sebelah selatan Tugu Rante, lokasinya dibarat jalan raya.  
Sebenarnya sudah dari beberapa hari lalu ingin ke toko ini untuk membeli celana pendek spesial untuk olahraga, tapi karena kesempatan belum ada, jadinya baru hari minggu bisa kesini. akhirnya dari beberapa pilihan, kumengambil warna yang bisa disesuaikan dengan kaos yang kupunya dan sepatu yang kugunakan. Nah ketika sudah membayar, anakku ternyata juga minta dibelikan kaos, dia menunjuk kaos warna pink, ya sudah sekalian kubelikan, setelah kulihat ternyata kaos dan celana pendek untuk anakku harganya lebih murah daripada celana untuk olahragaku.  Kami sampai kerumah sekitar jam 12an siang.

Sumberingin Kidul
8 Februari 2015      

0 komentar :