04 Februari 2016

MENJEMPUT IMPIAN

1 Mingguan lagi belajarku dikampus akan dimulai, Alhamdulillah karena hal ini sudah kuimpikan sejak akhir 2009 lalu, tahun 2012 kucoba menjemput impian itu, sayang gagal, 2013 kucoba lagi, gagal lagi. Tetapi impian itu tetap kupelihara untuk dicoba lagi dilain kesempatan.
Kegagalan itu membuatku berpikir, mungkin belum waktunya aku kuliah lagi, ada hal lain yang harus aku persiapkan dan aku kerjakan, yang pertama tentu saja adalah kesiapan secara lahir batin untuk mengikuti perkuliahan, disini berarti harus benar-benar menyiapkan waktu khusus untuk belajar, membaca literatur, bersiap untuk begadang menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan mengurangi waktu untuk santai, siap secara mental, dan juga tidak bisa kita pungkiri adalah dana. Yang kedua adalah mempersiapkan keluarga, artinya selama kuliah berarti aku tidak bisa produktif lagi untuk menghasilkan uang guna menghidupi keluarga kecilku.
Kalau mau egois atau ambil enaknya sih mudah, cukup memasrahkan anak dan istri ke mertua, karena segala sesuatunya bisa tercukupi, itu kata Cak Lontong, he2. Tetapi sebagai kepala rumah tangga yang sudah mengucapkan ijab qobul, maka tanggung jawab itu tidak bisa aku berikan. Peran sebagai kepala keluarga yang bisa bertanggung jawab harus tetap berada dipundakku.
Pernah juga diakhir tahun 2012 setelah kami membangun rumah kecil mirip ruko berukuran 9 x 5 meter yang atapnya sekalian di dak, kami kehabisan uang, beraspun sudah habis dan tidak punya apa-apa lagi, akhirnya dengan terpaksa kuminta istriku dan anakku untuk ikut makan di rumah mertua sedang aku sendiri di rumah orangtuaku sendiri, sebuah kenangan pahit yang bisa membuatku tersenyum kecut dan merasa bersyukur, masih bisa menikmati hidup dengan segala liku-likunya.
Jangan pernah menyerah untuk menuju mimpimu, walaupun kadang harus ditempuh dengan jalan berliku, kadang perlu menanjak kadang menurun, ikuti arusnya tetapi jangan sampai engkau melepaskan mimpimu, tetap berpijak dibumi dan melangkah penuh dengan kepercayaan diri menuju asamu.   
                
Durenan
4 Februari 2016 

0 komentar :