Air baku yang tepat untuk bertanam secara Hidroponik sebaiknya memiliki kadar PPM di bawah 100 PPM dengan PH optimal (netral) antara 5,5 - 6,5. Dengan air baku yang tepat pertumbuhan tanaman bisa optimum. PH yang terlalu asam (di bawah 5.5) akan menyebabkan sel-sel akar tanaman menjadi rusak, sedangkan pH di atas 7.5 (basa) dapat menghambat kinerja akar dalam menyerap nutrisi.
Air baku yang disarankan untuk digunakan. 1). Air Destilasi memiliki 0 ppm (Air distilasi merupakan air yang terbebas dari segala mineral dan logam. Tak heran bila air tipe ini nyaris tanpa rasa. Air minum distilasi dibuat melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi lebih dari 110 derajat Celsius. Proses pemanasan air tersebut menghasilkan uap air H2O murni), 2). Air Hujan memiliki 8 - 12 ppm (tergantung daerah), 3). Air tetesan AC memiliki 12 - 50 ppm, 4). Air PAM memiliki 65-100 ppm, 5). Air Isi ulang memiliki 65 - 100 ppm, 6). Air Sumur maksimal 200 ppm.
Air hujan bisa digunakan tetapi jangan terlalu sering karena mengandung patogen yang dapat menyerang tanaman. Untuk penggunaan air PAM sebaiknya diendapkan dahulu agar kaporitnya mengendap. Setelah mengendap, gunakan air PAM yang di permukaannya
Pemilihan air baku yang tepat bisa mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, saya menggunakan air baku sekitar 230, karena memang PPM air sanyo di rumah saya ukurannya sejumlah itu. Alhamdulillah tanamanpun masih bisa tumbuh dengan baik hingga panen.
Sumberingin Kidul
28 Desember 2020
0 komentar :
Posting Komentar