24 Desember 2014

TAJUK RENCANA, KOLOM, ARTIKEL, POJOK

Tajuk rencana

Sebagai terjemahan editorial biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar bersangkutan. Dia menjadi suara resmi surat kebar tersebut.

Sebagai suara resmi surat kabar atau majalah bersangkutan, tajuk rencana juga dianggap merupakan sikap atau pandangan surat kebar dan majalah terhadap suatu berita atau peristiwa, kejadian, fakta, gagasan, dan opini, yang berkembangan ditengah masyarakat.

Karena berita dianggap bebas dari pendapat atau pikiran-pikiran subjektif, surat kabar dan majalah merasa baginya perlu ada ruang menyatakan jati dirinya, citra medianya, dan kerpribadian surat kabar dan majalahnya. Melalui tajuk rencana, surat kabar dan majalah memberi ulasan terhadap berita-berita yang bermunculan setiap hari dengan cara memberikan klarifikasi, menjelaskan latar belakang, menerangkan masa depan berita, merenungkan dan menitipkan pesan-pesan moral pula didalamnya.

Di inggris, tajuk rencana ini disebut editorial, yang berasal dari kata edit, secara harfiah, edit berarti membaca dan memperbaiki naskah, mempersiapkan naskah. Dalam dunia perfilman itu menggunting-gunting pitaseluloid hasil opname yang belum teratur sesuai dengan urutan cerita yang diberi nomer shooting seperti yag di tulis dalam skenario. Proses pekerjaan itu disebut editing. Maksudnya adalah diperiksa untuk digunting lalu diatur supaya susunannya baik.

Lalu dari kata editorial yang di Indonesiakan menjadi “tajuk rencana” atau “induk karangan” yang berfungsi sebagai mahkotannya karangan atau tulisan yang berisi ulasan, pemikiran, pandangan, surat kabar mengenai suatu fakta, kejadian, atau opini yang berkembang dalam masyarakat.

Tajuk rencana selalu menampilkan warna yang sama yakni kritis. Cara penyampaian pendapat dan nadanya macam-macam. Terkadang seperti bernada menggurui, mendakwah, memberi perenungan, teoritis, menyerang, menyalahkan, menghardik, mencela, menegur, pesimis, sinis. Terkadang juga bersifat mendukung, membujuk, informatif dan menghibur dengan kata-kata bijak.

Berikut contoh tajuk rencana

Topik

Sidang tahunan MPR hari pertama diwarnai aksi dorong mendorong dan adu jotos antar anggota Majelis berkaitan dengan adanya keinginan keras dari sekelompok orang untuk membentuk fraksi utusan daerah di majelis itu.

Media Indonesia

Menghardik :

Calon-calon negarawan itu, mestinya tokoh-tokoh pilihan dalam menghadapi perbedaan pendapat. Orang-orang terbaik dalam mengelola berbagai persoalan. Karena syarat-syarat itu tidak dimiliki, anggota parlemen yang baku hantam, sebaiknya tinggalkan Gedung DPR/MPR itu sebab semakin lama anda berada di sana, akan semakin banyak noda demokrasi yang ditumpahkan. Demokrasi memang bukan perkara sederhana. Selain harus piawai berdiplomasi juga perlu toleransi dan kerendahan hati. Mereka yang hobi berkelahi silahkan jadi centeng lokalisasi.

Tempo

Perenungan :

Aksi tawuranitu juga melecehkan hati nurani. Saat ini, masyarakat Indonesia sangat trauma dengan begitu banyaknya kekerasan. Kita juga mengampanyekan bahwa kekerasan bukanlah penyelesaian masalah. Kekerasan bukanlah penyelesaian masalah. Kekerasan hanya melahirkan kekerasan yang akhirnya membawa kehancuran. Dengan hati-hati kita mengajarkan kepada anak kita pentingnya masalah dengan dialog, bukan dengan kekerasan. Namun apa yang kita saksikan di TV telah melecehkan semua ajaran itu.

Kita berharap setiap wakil rakyat yang bersidang itu sadar bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Mereka telah memberi teladan yang sama sekali tak patut dicontoh. Mereka harus meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

Contoh lain

Tema : Bencana dan Musibah Silih Berganti

Teoritis

Kita bedakan bencana dan musibah. Bencana menunjukkan musibah yang disebabkan oleh alam. Musibah memiliki unsur bencana namun manusia sebagai faktor penyebabnya, keduanya menyebabkan duka cita.

Menggurui

Setiap musibah dan bencana menuntut penanganan para korban, baik yang tewas, luka maupun selamat secapat mungkin. Selanjutnya diperiksa dan diselidiki latar belakanh dan penyebabnya. Diambil pelajarannya untuk mencegah kecelakaan berikutnya. Dari setiap musibah dan bencana, diambil pengalaman dan pelajarannya.

Dakwah

Kita bukan saja harus menerima dan memperbaiki, tetapi juga menangkap makna musibah yang senantiasa membawa serta ujian hidup. Dalam bahasa daerah (jawa, misalnya) ada ungkapan tanggap ing sasmito, yaitu tanggap akan isyarat dari “langit”. Bukan dalam konteks “klenik” ungkapan itu kita tangkap, melainkan dalam sikap, keterbukaan dan keredahan hati orang beriman.

Meski penyampaiannya berbeda tetapi bahasanya selalu luas, tidak bertele-tel, ringkas, padat serta selalu menyangkut hal yang serius dan kurang humoris.

Kolom

Biasanya ditulis dengan gaya yang sangat ringa atau enteg dan diselingi humor humor segar, walaupun masalahnya sangat serius (politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, keamanan, pendidikan, bencana, kecelakaan, kriminalitas, gaya hidup dsb).

Perbedaan kolom dengan tajuk rencana tidak terletak pada tema atau topik yang dipilih, tetapi lebih pada cara penyampaiannya. Bila tajuk rencana disampikan dengan cara yang sangat serius, kolom bisa lewat secara melanggang santai dengan humor-humor segar. Tajuk rencana harus logis, rasional, atau masuk akal, sedangkan kolom bisa memainkan kata-kata berupa parodi yang sedikit nyeleneh.

Kalau tajuk rencana bisa menggugat, menegur, berdakwah, menngurui, menasehati, memprotes, kolom juga bisa melakukan itu, yaitu lantang dan menyampaikan kritik sosial. Perbedaanya adalah tajuk rencana menyampaikannya dengan cara resmi, logis, argumentatif, teoritis sedangkan kolom menyampaikan dengan gaya yang ringan. Kolom bisa menyampaikan gagasan dengan seloroh, namun sangat menggelitik atau bisa mencela dan menyindir dengan pedas, tetapi tak ada yang tersinggung atau merasa diremehkan.

Penulis kolom bisa berasal dari wartawan koran bersangkutan atau dari luar. Penulis kolom dari luar secara teratur mengirim tulisannya, bisa harian, mingguan, dwi mingguan atau bulanan. Misalnya Mahbub Junaridi (Mantan Ketua Umum NU), Romo JB Mangunjaya (Pastor, Arsitek, Sastrawan), Umar Kayam (guru besar UGM, sastrawan, pejabat), Ada juga yang tergolong serius seperti Ahmad Sobari, Sinansari Ecip, Harmoko Mantan menteri penerangan dengan coofe morningnya, Gunawan Mohammad dengan Capingnya pada Tempo.

Artikel Spesial

Artikel ditulis sepenuhnya atas inisiatif para penulis dari orang luar, banyak juga yang menyebutnya dengan artikel opini. Artikel ini merupakan sumbangan artikel dengan topik-topik spesial. Maksudnya adalah spesial bidang keahliannya.

Ada penulis yang khusus menulis masalah ekonomi karena ia merupakan ekonom, lalu untuk masalah politik ditulis oleh politikus atau pakar politik, masalah hukum ditulis oleh ahli hukum (pengacara, jaksa, hakim), masalah budaya ditulis oleh budayawan, masalah teknologi ditulis oleh sar jana teknologi, masalah agama ditulis oleh ulama atau sarjana teologi, demikian seterusnya.

Jenis tulisan yang paling banyak menyita ruang pendapat ialah artikel spesial ini, artikel jenis ini pula dipakai yang dipakai para intelektual bangsa Indonesia tempo dulu sebagai alat perjuangan sehingga pers Indonesia disebut sebagai pers perjuangan.

Misal Cipto mangunkusumo dikenal sebagai pendiri kantor berita Indonesish press di Belanda juga pemimpin redaksi De Beweging dan Persatuan Hindia. Dr. Wahidin memimpin Guru Desa dan Retnodoemilah. Agus Salim dan juga HOS Cokroaminoto dengan Neratja Jakarta dan Oetoesan Hindia. Cita-cita dan pikiran mengenai Indonesia merdeka yang dengan lantang disampaikan Soekarno melalui surat kabar menyebabkan ia dipenjara di Sukamiskin dan Digul

Artikel ini sepenuhnya di tulis atas inisiatif para penulis dari “orang luar”. Banyak yang menyebutnya dengan artikel opini. Artikel ini merupakan sumbangan artikel dengan topik-topik spesial. Maksudnya adalah spesial bidang keahlian penulisnya.

Ada penulis yang khusus menulis masalah ekonomi karena merupakan ekonom, lalu masalah politik ditulis oleh politikus atau pakar politik, masalah hukum ditulis oleh ahli hukum (pengacara, jaksa, hakim), masalah budaya di tulis oleh budayawan, masalah teknologi di tulis oleh sarjana teknologi, masalah agama di tulis oleh ulama dll.

Seperti tajuk rencana, artikel spesial ini juga selalu berkaitan dengan berita yang sedang hanga dibicarakan. Artikel spesial muncul sebagai forum pernyataan pendapat pikiran mengenai fakta, wacana, opini, kritik, saluran aspirasi kaum cendekiawan mengenai berbagai hal. Di tinjau dari segi penulisan, artikel ini juga argumentatif, teoritis dan juga berisi pesan-pesan moral. Tak jarang juga bersifat ilmiah, namun disampaikan dengan gaya sangat populer.

Dalam artikel ini juga ada interpretasi. Seperti tajuk rencana, interpretasi dan opini dalam artikel khusus ini didukung dengan argumen keahlian atau bidang ilmunya sehingga pembaca dapat memahami makna atau arti berita. Kalau tajuk rencana merupakan suara resmi surat kabar/majalah, artikel spesial sepenuhnya melekat pada diri penulisnya. Penerbit tidak akan menyembunyikan nama jelas penulisnya. Bahkan kecenderungan yang ada belakangan adalah harus pula disertai identitas, profesi, keahlian atau jabatan penulisnya.

Jadi prinsip dasarnya artikel spesial tidak berbeda dengan tajuk rencana. Hanya saja tajuk rencana harus lebih singkat atau pendek, sedangkan artikel spesial bisa lebih panjang seperti seperti kolom. Kalau kolom disampaikan dengan gaya yang enteng, humoris, parodi, artikel spesial biasanya cenderung serius. Karena masalahnya sangat serius, artikel spesial ini jarang memakai unsur humor, parodi. Walau itu sebenarnya juga dimungkinkan selama masih dalam batasan yang dimungkinkan dan tidak berlebihan.

Pojok

Seperti halnya kolom, pojok juga memanfaatkan elemen humor untuk menyampaikan kritik, protes, teguran, komentar, interpretasi terhadap fakta dengan kalimat singkat. kritik, protes, teguran, komentar, interpretasi yang disampaikan dalam bentuk kalimat singkat itu selalu bermaksud mengundang tawa, menggelitik atau setidaknya akan membuat pembaca mengangguk-angguk sambil tersenyum.

Untuk itu pojok sering dimunculkan dalam bentuk ungkapan, tamsilan, anekdot, istilah, atau kata-kata bijak yang kocak. Walau singkat, pojok bisa membuat orang tersindir, terusik bahkan sangat tersinggung dan sakit hati jika melampaui batas etika dan moral.

Kolom di tulis oleh orang luar yang secara rutin mengisi ruangan yang disediakan redaksi, sedangkan pojok biasanya diisi oleh orang dalam sendiri. Sepintas sering terasa seperti menggosip ini dan itu. Kadang langsung di tunjuk hidung, menyerang, dan suka terjerumus pada ucapan-ucapan yang sarkastis sehingga yang disentil merasa tidak enak.

Karena gayanya yang diluar kebiasaan atau keluar akal sehat, tulisan singkat ini ditempatkan di pojok-pojok halaman surat kabar. Bahkan ada juga surat kabar yang menempatkannya dihalaman depan

Contoh pojok

Saat sidang istemewa MPR untuk menurunkan Presiden langsung

Pojok harian (sore) terbit “sudut ki Haji”

+ 51 persen keluarga di Indonesia tergolong miskin

- dan banyak yang kaya, masuk golongan miskin normal

+ Suhu politik naik, harga-harga membumbung

- Gejala bakal ada pemimpin turun

Kalimat pertama biasanya diambil dari isi ringkas berita (fakta). Kalimat kedua yang di tulis dengan huruf italic itu merupakan komentar si pembuat pojok.

















Diambil dari Jurnalistik Karya Sedia Willing Barus.

21 Desember 2014

PANTANG MENYERAH, DAYA JUANG DAN SEMANGAT

Awan gelap memenuhi langit, suara geledek terdengar menghiasi suasana sore ini, tetes tetes air menerpa genteng, menimbulkan suara yang meninabobokkan, membuat malas orang untuk keluar dari rumah dan melakukan aktivitasnya.
Sore begini biasanya waktumu untuk mengaji, segera kumandikan dan siap-siap untuk mengantarmu untuk mengaji, walaupun cuaca kurang bersahabat, sampai di tempat mengaji tidak nampak seorangpun anak disana. Kalau tidak hujan pasti sudah banyak anak. Bahkan aku sampai di bilang “kok nekat”. Dalam hati ku membenarkan, hanya ku jawab dengan senyuman sambil melepaskan mantel yang masih menutupi tubuhku dan kuturunkan anakku.
Nak, aku ingin mendidikmu dengan sepenuh hatiku, kulimpahkan kasih sayangku buatmu, dan aku berusaha menjadi orang tua yang baik dan bisa mendidikmu dengan cara yang benar. Hari minggu seperti inilah waktu yang bisa kucurahkan untuk memenuhi kewajibanku menghabiskan waktu bersamamu.
Hujan deras, mendung tebal disertai dengan angin bukanlah sebuah halangan bagi seseorang untuk tetap beraktivitas, tetap belajar, itulah hal yang ingin kutunjukkan padamu. Ketika ingin mencapai sebuah impian orang janganlah mudah menyerah, ketika hujan turun selama itu tidak berbahaya tetaplah pergi untuk berkarya, tetaplah pergi untuk mewarnai dunia, dan menjalankan kewajibanmu.
Menciptakan karakter seseorang yang punya daya juang yang tinggi itu memang sulit, dan butuh proses yang lama, sejak dini ingin kuperkenalkan engkau dengan sifat itu, seseorang haruslah punya daya juang yang tinggi dan kuat, hal apapun, peristiwa apapun tidak akan membuat engkau surut dari langkahmu, mundur dari jalanmu untuk menggapai hal yang kau inginkan.
Pernah beberapa waktu yang lalu, hampir seharian engkau hanya rebahan, karena kondisi sakit, tetapi pada saat jam akan mengaji, engkau minta dimandikan dan minta diantar untuk mengaji, trenyuh dan bangga hatiku mendengar cerita dari istriku akan apa yang kau lakukan. Semangat yang engkau tunjukkan untuk belajar semoga akan tetap menjadi sifatmu kelak.



Minggu 21 Desember 2014
Sumberingin Kidul Ngunut

26 Oktober 2014

PECEL KEBERSAMAAN

Tampak di depanku pasangan suami istri dan ketiga anaknya, sedang menunggu pesanan pecel, nampaknya mereka barusan saja jogging atau jalan-jalan, terlihat dari wajah mereka yang masih berkeringat dan sepatu kets yang mereka kenakan. terlihat juga seorang nenek dan cucunya yang sedang asyik melahap makanannya, sepasang suami istri, nampaknya masih temanten baru, bercengkerama sambil menanti pesanan, ada juga ibu yang sedang menggendong anaknya yang antri menunggu  gilirannya dan beberapa orang yang antri, 2 orang pemuda yang sudah selesai melahap pecelnya sekarang mereka sedang merokok. Tak lama kemudian ada 4 orang pemuda yang baru datang, begitulah suasana yang terlihat di rumah Mbok Tin yang ada di sebelah barat lapangan Desa Serut Boyolangu, meriah sekali pagi ini.
Hari libur memang digunakan oleh keluarga untuk melakukan aktivitas bersama-sama, pagi-pagi sekali mereka keluar dari rumah untuk melakukan olahraga bisa jogging, naik sepeda serta lain-lain. Ada juga yang tidak melakukan rutinitas yang biasanya dilakukan. Misalnya bagi seorang istri tidak perlu memasak dipagi harinya, akhirnya mereka sarapan diluar atau beli makanan di tempat rekreasi.
Anda bisa membayangkan, kami membeli tiga pincuk ( makanan diletakkan di daun pisang)/piring  nasi pecel, susu kedelai dan teh ditambah 1 tahu, harganya hanya Rp. 9.500. Murah bukan !!! paling tidak harga nasi pecel perpincuk/piring adalah hanya Rp. 2.500, belum susunya, tehnya, tahunya dan tentu saja makan bersama-sama dengan keluarga. Yang mahal di sini adalah kebersamaan dengan keluarga bukan harga nasi pecelnya.   
Melakukan aktivitas diluar rutinitas memang diperlukan, agar kita tidak terkungkung dengan kegiatan yang kita lakukan, itu-itu saja yang dilakukan, biar tidak bosan dan jenuh. Dan bisa melepaskan kepenatan yang sudah menumpuk.
Selamat berakhir pekan

           Kamulan Durenan

25 Oktober 2014

HARI BUAT KELUARGA DAN HOBI

Akhir pekan, weekend atau hari libur adalah hari-hari yang sangat ditunggu oleh orang-orang yang setiap hari bekerja di luar rumah, yah sebuah momen untuk mendekatkan diri dan mengakrabkan diri dengan keluarga.
Sebuah hari yang bisa untuk merecharge, merefreshkan diri dan mengendurkan urat syaraf yang tegang akibat tuntutan pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan, dengan harapan setelah itu ketika hari kerja bisa tumbuh suatu semangat baru yang bisa menghasilkan karya-karya yang lebih baik.
Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan, bagi yang sudah berkeluarga bisa mengajak anak, istri, suami berkunjung ke rumah orang tua, mertua atau mengajak mereka ke tempat wisata bisa pantai, gunung, tempat pemandian atau area permainan, intinya disini adalah menyediakan waktu untuk melakukan sebuah aktivitas bersama dengan keluarga. Bagi yang belum berkeluarga alias masih jomblo bisa melakukan aktivitas atau hobinya, atau bahkan bagi yang sudah punya pasangan kekasih bisa bertemu dengan kekasih hatinya untuk merajut mimpi-mimpi indah menata masa depan mereka.
Kebersamaan dengan keluarga dekat, dengan orang-orang yang dicintai akan menghangatkan suasana hati, mencairkan hati yang beku, rasa akrab, kegembiraan akan mengalir, paling tidak akan membuat kita dan orang-orang dekat kita bisa tersenyum dan bisa lepas dari rutinitas. Yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri dengan keluarga.

Selamat Tahun Baru Hijriyah

Semoga tahun ini kita bisa mengisinya lebih baik dari pada tahun kemarin, Amiien. 

16 Oktober 2014

SOPIR YANG ALIM DAN SANTUN

Senin 13 Oktober 2014...Pagi-pagi masyarakat dihebohkan dengan berita kecelakaannya Bus Harapan Jaya AG 7900 UR di Bundaran Waru, Sidoarjo, yang mengakibatkan meninggalnya 7 orang penumpangnya..berita itupun langsung merebak lewat media sosial facebook, serta lainnya, disertai dengan foto yang cukup mengerikan.
Rasa ngeri dan miris melanda diri ini, jika melihat foto kecelakaan yang diunggah oleh seseorang dimedia sosial. Para penumpang yang mati kebanyakan tertindih oleh body bus yang sempet terseret sampai dengan 100 m. Sebelumnya bus sempat menabrak dinding pembatas dan terguling. Anda bisa membayangkan bagaimana keadaan penumpang jika dalam posisi ini.
Meskipun faktor dari sopir cukup berpengaruh dalam sebuah kecelakaan, paling tidak dalam 2 perjalanan yang saya tempuh ketika dalam perjalanan ke Bali bulan yang lalu serta perjalanan pulang dari Surabaya menuju Tulungagung, saya menemukan dua orang sopir yang cukup sholeh dan cukup santun.
Pertama adalah Pak G. (inisial)  seorang sopir Bus Pariwisata, yang sudah bekerja sebagai driver atau sopir  sejak tahun 1978, berarti ketika mulai menjadi driver saya belum dilahirkan. Saya belajar hal-hal tertentu dari beliau. Bagaimana teknik menyalip dan memberikan kesempatan kepada bis yang ada dibelakang kita untuk menyalip juga. Sopir ini saya katakan alim, ada 2 hal, pertama ketika guide yang ada di Bus kami sering melontarkan kata-kata porno, beliau menyatakan ketidaksukaannya, sampai menyebut guide porno. Kedua ketiga pagi hari dalam perjalanan beliau berusaha dengan keras untuk mencapai Masjid yang ada di Kediri Tabanan Bali untuk sholat shubuh, setelah memberhentikan bis di tepi jalan beliau langsung berjalan ke masjid mengambil air wudhu dan menyegerakan sholat, demikian juga ketika sampai di Puja Mandala (disini ada 5 tempat ibadah agama-agama yang ada di Indonesia) beliau juga langsung ke masjid dan sholat terlebih dahulu.
Kedua dengan sopir Bus Harapan Jaya, namanya saya tidak tahu, cuma busnya berangkat dari terminal Bungurasih sekitar jam 2.30 sore hari, ada yang membedakan dengan sopir-sopir yang pernah saya temui dalam perjalanan saya adalah beliau mengenakan kupluk/peci berwarna hitam, dan ketika menyalip dalam perjalanan terutama dari Surabaya dan Mojokerto ketika menyalip dari sebelah kiri, beliau langsung membuka kaca disebelah kanannya dan bilang amit kepada kepada kendaraan yang disalip. Saya tahu karena saya duduk tepat dibelakangnya, bagi saya jika naik bis dan perjalanannya cukup jauh, saya akan merasa nyaman ketika duduk dibelakang sopir, karena tempatnya lebih luas, untuk tempat kaki juga longgar daripada tempat duduk yang lain. Kemudian juga setelah  mendekati Tulungagung beliau menelpon salah satu temanya untuk diajak menonton Habib Syeh yang pada saat itu Bersholawat di Stadion Rejoagung Tulungagung.
Ada banyak sopir yang ugal-ugalan tapi masih banyak juga sopir yang Alim dan Santun..

Kamulan Durenan Trenggalek,
16 Oktober 2014

 

04 Oktober 2014

Dari OB (Office Boy) Jadi VP (Vice President) .....Real Story...


Bismillahir-Rahmanir-Rahim .. Sekitar tahun 60an, ketika remaja, dengan penuh impian dan harapan, Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.
Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit.
Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.
Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.
Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.
Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.
Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen, yang kemudian dikenal dengan mesin photo copy. Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya.
Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.
Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun.
“bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu.
“iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab.
“Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras.
Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan.
Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.
Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Tapi Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.
19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.
Setelah menjadi VP dia masih sering berinteraksi dengan rekan-rekannya yang masih menjadi OB. Hingga suatu saat temannya protes kepadanya, “Houtman kamu payah, kamu gak konsisten, kita nih konsisten-konsisten jadi OB” mereka tertawa bersama.
Sampai sekarang belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman Zaenal Arifin, lahir 26 juli 1950, masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.
Iapun masih memulung. Memulung? Ya, sejak 20-an tahun lalu, setiap jelang tengah malam beliau berkeliling Jakarta mendatangi hotel-hotel untuk mengumpulkan roti-roti sisa (yang oleh pihak hotel roti tersebut tak boleh lagi dihidangkan esok hari) lalu membawanya ke penampungan-penampungan dan yayasan-yayasan anak yatim yang tersebar di berbagai wilayah.
Wallahu’alam bishshawab, .. 

02 Oktober 2014

Manusia Perlu Minum Bensin

Ibarat motor, manusia  haruslah mengisi bensin terlebih dahulu agar motor bisa berjalan, yang lain lagi ketika orang mau minum dia harus mengisi gelas terlebih dahulu sebelum menuangkannya untuk diminum.

Begitulah yang kurasakan. Bahwa manusia haruslah terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dirinya,. Manusia tidaklah harus puas dengan apa yang dimilikinya, manusia terus bisa mengasah skillnya, meningkatkan kemampuannya, memperbanyak dan mengembangkan apa yang sudah dimilikinya..manusia tidak boleh statis, kalau tidak mau tergerus oleh zaman (terlalu sadis sepertinya..he2.)

Ada spirit luar biasa yang muncul dalam diri setelah mengikuti 2 workshop, yang pertama 1 bulan lalu di hotel Best Western Grand Palace Kemayoran Jakarta dan sekarang di Hotel Oval Surabaya.  Mudah-mudahan spirit itu bisa berkembang menjadi sebuah energi yang besar agar bisa bermanfaat dan menjadi hal-hal positif bagi orang-orang di sekeliling.  amien

2 Oktober 2014

Kamar 1002 lantai 10

Hotel Oval Surabaya

17 September 2014

Kangen Main Teplok Bulu

Rasa gatal itu merayap, melanda tangan kananku. Memang sudah 2 minggu ini aku tidak bermain badminton or bulutangkis bisa juga dinamakan dengan olahraga teplok bulu, bukan karena malas atau apa, tetapi memang ada suatu kegiatan yang mengharuskan untuk pergi ke Ibukota dan setelah itu harus pergi ke Pulau Dewata.

Meskipun bukan profesional. He2. Tetapi kegiatan ini kujadikan sebagai hobi yang menimal melakukannya 2 kali dalam seminggu. Ada banyak hal positif yang bisa didapatkan, misalnya :

Pertama dengan berolahraga badminton tubuh bisa mengeluarkan keringat sehingga tubuh akan terasa ringan dan tidak mudah lelah dalam melakukan kegiatan atau rutinitas sehari-hari dalam bekerja. Kedua sebagai sebuah selingan dari rutinitas sehari-hari yang mengharuskan bekerja di hari efektif, hari senin sampai dengan sabtu, ketiga bisa bertemu dengan teman-teman dan menambah teman dari lingkungan yang berbeda apalagi kalau ada match dengan kelompok lain, keempat selain mengeluarkan keringat yang paling penting adalah keluarnya emosi lewat teriakan-teriakan sepanjang permainan, kalau teriak ditempat kerja bisa dianggap stress dan gila tetapi kalau disini bisa dianggap wajib guna menggugah semangat dalam bertanding. He2..

Artinya setelah main badminton, bisa membuat fresh, segar, tubuh terasa ringan dan sehat..

Salam Olahraga

Kamulan 17 september 2014

21 Juli 2014

Kumpulan Ceramah Ustadz Yusuf Mansur

1.   Menangis dan Tertawa 
2.   10 Kali Lipat
3.   Pengajaran Tauhid dan Akhlak Mulia Kepada Anak
4.   Mengutamakan Allah
5.   Pohon Petai Berbicara
6.   Mendambakan Keturunan
7.   Tafsir QS An Naba
8.   Ujian dan Adzab
9.   Tahajud
10. Peristiwa Qurban
11. Pengorbanan
12. QS An Naba 8
13. Mementingkan Orang Lain
14. Meraih Surga dengan Tawadhu
15. Matematika Jodoh
16. Jangan Marah
17. Tidur
18. Allah Maha Penolong
19. Merajut Silaturohim
20. Sedekah
21. Sholat Dhuha
22. QS An Naba 11
23. Bayar Hutang
24. Kebersihan
25. Matematika Hutang
26. Sholat Tepat Waktu 
27. Tafsir Qs. An Naba 12 
28. Masalah dan Kurnia 
29. Kejujuran 
30. Matematika Jodoh 2 
31. Istiqomah 
32. Tafsir Qs An Naba 13 
33. Jangan Terpenjara Waktu 
34. Menyayangi Tetangga 
35. Sedekah di Depan 
36. Konsisten Antara Amal dan Perbuatan 
37. Tafsir Qs. An Naba 14 - 16 
38. Fasiq
39. Agama adalah Nasehat 
40. Doa Menghafal Al Qur'an 
41. Pentingnya Rasa Malu 
42. Tafsir Qs. An Naba 17 - 18 
43. Taubat 
44. Ibu 
45. Percepatan
46. Tawakal 1 
47. An Naba 
48. Kapan Pertolongan Allah Datang 
49. Nongkrong Hak Jalan 
50. Sedekah  
51. Tawakal 3 Manfaat Mudharat 
52. Tafsir An Naba 27 - 30 
53. Allah Dulu Allah Lagi Allah Terus 1
54. Allah Dulu Allah Lagi Allah Terus 2
55. Allah Dulu Allah Lagi Allah Terus 3
56. Tafsir Qs. An Naba 31 - 40 
57. Allah Dulu Allah Lagi Allah Terus 4
58. Allah Dulu Allah Lagi Allah Terus 5
59. Allah Dulu Allah Lagi Allah Terus 6
60. Segitiga Wisata Hati
61. Sholawat 1
62. Sholawat 2
63. Sholawat 3
64. Sholawat 4
65. Sholawat 5
66. Sholawat 6
67. Sholawat 7
68. Sholawat 8
69. Sholawat 9
70. Sholawat 10
71. Sholawat 11
72. Sholawat 12
73. Sholawat 13
74. Sholawat 14
75. Sholawat 15
76. Sholawat 16
77. Sholawat 17
78. Sholawat 18 
79. Luruskan Niat
80. Modal Doa
81. Penuhi Seruan Allah SWT
82. Kelengkapan Doa
83. The Art of Doa
84. Doakan Orang Lain dan Amal Sholeh
85. Berkah Ridho dan Doa Orang Tua
86. Keluarga
87. Visi dan Misi
88. 7 Prinsip Pengusaha
89. Delapan Prinsip Jadi Pengusaha 1
90. Delapan Prinsip Pengusaha 2
91. Review Doa
92. Asmaul Husna
93. Delapan Prinsip Pengusaha 3
94. Delapan Prinsip Pengusaha 4
95. Delapan Prinsip Pengusaha 5
96. Delapan Prinsip Pengusaha 6
97. Delapan Prinsip Pengusaha 7
98. Olahraga
99. Mendidik Anak
100. Dengan Berdzikir Mendorong Gerobak
101. Mengisi Waktu
102. Murotal
103. Penghalang Rejeki
104. Penghalang Rejeki 2
105. Penghalang Rejeki 3
106. Penghalang Rejeki 4
107. Penghalang Rejeki 5
108. Corporate Recovery
109. Semudah Membagi Permen
110. Doa Ibu Sebagai Obat
111. Pindah Quadran
112. Pindah Quadran Introspeksi
113. Cara Pindah Quadran
114. Quantum Changing 1
115. Quantum Changing 2
116. Quantum Changing 3
117. Quantum Changing 4
118. Goal
119. Amalan Harian Asas
120. Amalan Harian yang di buang Emasnya
121. Amalan Harian Asas 2
122. Amalan Harian Istighfar
123. Amalan Harian Allahumma Antasalam
124. Amalan Harian Allahumma Ajirna Minannar
125. Amalan Harian Wahdahu LaSarikalah
126. Amalan Harian Wahdahu LaSarikalah 2
127. Amalan Harian
128. Amalan Harian
129. Amalan Harian Wasiat Rasulullah Kepada Muadz
130. Amalan Harian Alhamdulillah Allahu Akbar 

01 Juli 2014

Menjadi Orang yang Bisa Menentukan Pilihan dan Menjadi Pemimpin

Untuk menguasai semua ilmu pengetahuan, proses belajar memang sangat menentukan. Walau sebenarnya sepintar apapun setiap orang pasti ada kelemahan atau kekurangan yang dimilikinya. Namun cara belajar efektif paling mudah sangat diperlukan. agar nantinya dapat memberikan hasil yang sangat maksimal. Apalagi bagi para pelajar, mahasiswa maupun semua orang yang sedang dalam proses belajar secara keseluruhan.

Penerapan belajar yang tepat sangat dibutuhkan, karena itu merupakan syarat utama untuk dapat meraih prestasi terbaik yang didambakan. Jadi, mulai sekarang, berusahalah untuk menerapkan belajar efektif dalam keseharian anda. Agar semuanya bisa berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Cara belajar efektif memang membutuhkan kedisiplinan dan ketekunan yang serius.

Hal ini memang perlu dilakukan karena memang dalam segala hal keseriusan sangat menentukan. untuk apa kalau metode belajarnya sudah tepat, tetapi dijalani dengan mau – mau sendiri. Keberhasilan tiap orang di masa mendatang, terletak pada bagaimana Anda mau menjalankan usaha yang Anda rintis pada masa sekarang, Seberapa besar kemauan Anda untuk menjadi sukses nantinya.

Jadi sekali lagi, sebuah impian besar pasti mampu diwujudkan asalkan direncanakan dan dijalankan dengan penuh ambisi, kemauan dan keseriusan seta tanggung jawab yang besar. Seberapa bertanggung jawabkah Anda? hanya Anda yang bisa menilai diri Anda sendiri. Entah dari komentar teman atau memang Anda adalah salah seorang yang peka terhadap diri Anda.

Tanggung jawab bukan saja untuk pria ataupun wanita. Dalam hal ini memang perlu dilatih untuk semua orang dari anak kecil, remaja, sampai dewasa. Dari bertanggung jawab akan pekerjaan rumah, tugas sekolah sampai pekerjaan dan tanggung jawab Anda akan tugas kantor. Banyak cara yang bisa Anda lakukan dalam mencapai semua itu. Oleh karena itu sekali lagi jangan pernah malu untuk belajar selagi sempat dan bisa.

Mulailah dari diri sendiri dan dari hal yang paling mudah dilakukan. Jadilah orang yang bisa menentukan pilihan, jadilah seorang pemimpin untuk diri sendiri. Setelah Anda mampu memimpin diri sendiri niscaya Anda akan mampu untuk memimpin orang lain. Biasakan diri untuk mampu menentukan sikap. Seperti contoh tau benar dan mana yang salah. Tentukan pilihan. Jadilah pribadi yang dewasa sedari sekarang!



Diambil dari belajarus.com

23 April 2014

EXTRA TIME

Alhamdulillah meskipun lelah, tetapi kepuasan bisa membayangi tubuh ini.  Setelah tubuh ini diajak berkelana untuk menjelajahi kesibukan yang over dosis selama 1 bulan penuh. Selesai dari satu pekerjaan ganti dengan pekerjaan yang lain. ada banyak hal yang dipelajari, ada banyak pengalaman yang didapat, dan ada hal yang bisa dijadikan pedoman untuk melangkah suatu hari nanti.
Puncak dari kesibukan itu adalah selesainya urusan di Surabaya kemarin sore, bisa dikatakan selesai dan juga bisa dikatakan belum, karena hasilnya akan diketahui beberapa waktu ke depan.  Tapi paling tidak semua itu bisa dilalui dengan baik. Bisa menarik nafas sedikit lega, setelah menjalani dengan extra, bekerja dari pagi hingga larut malam, bahkan sampai harus pulang hari esoknya. Yah memang benar-benar extra. Bahkan sempat dalam 3 hari kondisi tubuh drop dan memaksa untuk istirahat (Alhamdulillah selama 2 tahun ini sakitnya 1 kali ini). Tetapi karena sebuah komitmen dan itu adalah kewajiban, maka kita berkewajiban untuk menyelesaikannya.
Ketika menerima sebuah pekerjaan bisa dikatakan itu adalah sebuah penghargaan untuk kita, berarti kita dipercaya oleh orang lain untuk menyelesaikannya. Dan harganya adalah mahal, maka berbahagialah ketika kita dipercaya oleh orang lain. Dan menjadi sedihlah ketika kita tidak dipercaya oleh orang lain.
Melakukan pekerjaan extra memang boleh, tetapi yang perlu diingat bahwa tubuh juga perlu istirahat, kita harus pandai-pandai dalam menjaga tubuh kita, ketika pekerjaan menuntut kita untuk segera menyelesaikannya dalam waktu dekat, kita tidak boleh melupakan kesehatan kita, menjaga pola makan, minum dan tentunya istirahat. Dan kitalah yang tahu bagaimana kondisi tubuh kita, kuatkah tubuh kita untuk diajak bekerja ? atau perlukah tubuh kita untuk istirahat?.
Diantara kesibukan yang menggunungpun kita harus bisa untuk mencuri istirahat, walaupun itu hanya sekejap mata. Boleh bekerja keras tetapi kita juga harus cerdik menyiasati waktu, mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang bisa sedikit ditangguhkan untuk beberapa saat. Menyiasati waktu dan memanajemeni waktu memang ada ilmunya sendiri, untungnya di waktu masih sekolah saya sudah terbiasa dengan itu, memang itu pengalaman yang amat mahal. Dan hal itu tidak bisa dibeli. Pengalaman mengikuti berbagai organisasi semasa sekolah OSIS, Pramuka (di Sekolah, Saka, Kopaska di STAIN), IPNU, Ansor merupakan pengalaman yang tak ternilai harganya, dan itu amat berpengaruh terhadap cara hidupku sekarang. Dan saya merasa berhutang kepada organisasi-organisasi itu. Dari situlah saya mendapat banyak pelajaran tentang kehidupan dan bagaimana cara mengatasi permasalahan itu. Kepada anak-anak muda, pergunakanlah masa mudamu dengan sebaik-baiknya, dan engkau tidak akan menyesalinya. Good Luck..

Durenan, 23 April 2014

   




03 April 2014

KENAPA DOKTER DI NEGARA BARAT PELIT MEMBERIKAN OBAT KEPADA ANAK YANG SAKIT (PENTING UNTUK ORANGTUA) SERTA KLARIFIKASINYA

Malik tergolek lemas. Matanya sayu. Bibirnya pecah-pecah. Wajahnya kian tirus. Di mataku ia berubah seperti anak dua tahun kurang gizi. Biasanya aku selalu mendengar celoteh dan tawanya di pagi hari. Kini tersenyum pun ia tak mau. Sesekali ia muntah. Dan setiap melihatnya muntah, hatiku …tergores-gores rasanya. Lambungnya diperas habis-habisan seumpama ampas kelapa yang tak lagi bisa mengeluarkan santan. Pedih sekali melihatnya terkaing-kaing seperti itu.
Waktu itu, belum sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak juga ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dokter Knol namanya.
“Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection.” kata dokter tua itu.

“Ha? Just wait and see? Apa dia nggak liat anakku dying begitu?” batinku meradang. Ya…ya…aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak diapa-apain. Dikasih obat juga enggak! Huh! Dokter Belanda memang keterlaluan! Aku betul-betul menahan kesal.
“Obat penurun panas Dok?” tanyaku lagi.
“Actually that is not necessary if the fever below 40 C.”
Waks! Nggak perlu dikasih obat panas? Kalau anakku kenapa-kenapa memangnya dia mau nanggung? Kesalku kian membuncah.
Tapi aku tak ingin ngeyel soal obat penurun panas. Sebetulnya di rumah aku sudah memberi Malik obat penurun panas, tapi aku ingin dokter itu memberi obat jenis lain. Sudah lama kudengar bahwa dokter disini pelit obat. Karena itu aku membawa setumpuk obat-obatan dari Indonesia, termasuk obat penurun panas.
Dua hari kemudian, demam Malik tak kunjung turun dan frekuensi muntahnya juga bertambah. Aku segera kembali ke dokter. Tapi si dokter tetap menyuruhku wait and see. Pemeriksaan laboratorium baru akan dilakukan bila panas anakku menetap hingga hari ke tujuh.
“Anakku ini suka muntah-muntah juga Dok,” kataku.
Lalu si dokter menekan-nekan perut anakku. “Apakah dia sudah minum suatu obat?”
Aku mengangguk. “Ibuprofen syrup Dok,” jawabku.
Eh tak tahunya mendengar jawabanku, si dokter malah ngomel-ngomel,”Kenapa kamu kasih syrup Ibuprofen? Pantas saja dia muntah-muntah. Ibuprofen itu sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak, karena efeknya bisa mengiritasi lambung. Untuk anak-anak lebih baik beri paracetamol saja.”
Huuh! Walaupun dokter itu mengomel sambil tersenyum ramah, tapi aku betul-betul jengkel dibuatnya. Jelek-jelek begini gue lulusan fakultas kedokteran tau! Nah kalau buat anak nggak baik kenapa di Indonesia obat itu bertebaran! Batinku meradang.
Untungnya aku masih bisa menahan diri. Tapi setibanya dirumah, suamiku langsung menjadi korban kekesalanku.”Lha wong di Indonesia, dosenku aja ngasih obat penurun panas nggak pake diukur suhunya je. Mau 37 keq, 38 apa 39 derajat keq, tiap ke dokter dan bilang anakku sakit panas, penurun panas ya pasti dikasih. Sirup ibuprofen juga dikasih koq ke anak yang panas, bukan cuma parasetamol. Masa dia bilang ibuprofen nggak baik buat anak!” Seperti rentetan peluru, kicauanku bertubi-tubi keluar dari mulutku.
“Mana Malik nggak dikasih apa-apa pulak, cuma suruh minum parasetamol doang, itu pun kalau suhunya diatas 40 derajat C! Duuh memang keterlaluan Yah dokter Belanda itu!”
Suamiku menimpali, “Lho, kalau Mama punya alasan, kenapa tadi nggak bilang ke dokternya?”
Aku menarik napas panjang. “Hmm…tadi aku sudah kadung bete sama si dokter, rasanya ingin buru-buru pulang saja. Tapi…alasannya apa ya?”
Mendadak aku kebingungan. Aku akui, sewaktu praktek menjadi dokter dulu, aku lebih banyak mencontek apa yang dilakukan senior. Tiga bulan menjadi co-asisten di bagian anak memang membuatku kelimpungan dan belajar banyak hal, tapi hanya secuil-secuil ilmu yang kudapat. Persis seperti orang yang katanya travelling keliling Eropa dalam dua minggu. Menclok sebentar di Paris, lalu dua hari pergi ke Roma. Dua hari di Amsterdam, kemudian tiga hari mengunjungi Vienna. Puas beberapa hari berdiam di Berlin dan Swiss, kemudian waktu habis. Tibalah saatnya pulang lagi ke Indonesia. Tampaknya orang itu sudah keliling Eropa, padahal ia hanya mengunjungi ibukota utama saja. Masih banyak sekali negara dan kota-kota di Eropa yang belum disambanginya. Dan itu lah yang terjadi pada kami, pemuda-pemudi fresh graduate from the oven Fakultas Kedokteran. Malah kadang-kadang apa yang sudah kami pelajari dulu, kasusnya tak pernah kami jumpai dalam praktek sehari-hari. Berharap bisa memberikan resep cespleng seperti dokter-dokter senior, akhirnya kami pun sering mengintip resep ajian senior!
Setelah Malik sembuh, beberapa minggu kemudian, Lala, putri pertamaku ikut-ikutan sakit. Suara Srat..srut..srat srut dari hidungnya bersahut-sahutan. Sesekali wajahnya memerah gelap dan bola matanya seperti mau copot saat batuknya menggila. Kadang hingga bermenit-menit batuknya tak berhenti. Sesak rasanya dadaku setiap kali mendengarnya batuk. Suara uhuk-uhuk itu baru reda jika ia memuntahkan semua isi perut dan kerongkongannya. Duuh Gustiiii…kenapa tidak Kau pindahkan saja rasa sakitnya padaku Nyerii rasanya hatiku melihat rautnya yang seperti itu. Kuberikan obat batuk yang kubawa dari Indonesia pada putriku. Tapi batuknya tak kunjung hilang dan ingusnya masih meler saja. Lima hari kemudian, Lala pun segera kubawa ke huisart. Dan lagi-lagi dokter itu mengecewakan aku.
“Just drink a lot,” katanya ringan.
Aduuuh Dook! Tapi anakku tuh matanya sampai kayak mata sapi melotot kalau batuk, batinku kesal.
“Apa nggak perlu dikasih antibiotik Dok?” tanyaku tak puas.
“This is mostly a viral infection, no need for an antibiotik,” jawabnya lagi.
Ggrh…gregetan deh rasanya. Lalu ngapain dong aku ke dokter, kalo tiap ke dokter pulang nggak pernah dikasih obat. Paling enggak kasih vitamin keq! omelku dalam hati.
“Lalu Dok, buat batuknya gimana Dok? Batuknya tuh betul-betul terus-terusan,” kataku ngeyel.
Dengan santai si dokter pun menjawab,”Ya udah beli aja obat batuk Thyme syrop. Di toko obat juga banyak koq.”
Hmm…lumayan lah… kali ini aku pulang dari dokter bisa membawa obat, walau itu pun harus dengan perjuangan ngeyel setengah mati dan walau ternyata isi obat Thyme itu hanya berisi ekstrak daun thyme dan madu.
“Kenapa sih negara ini, katanya negara maju, tapi koq dokternya kayak begini.” Aku masih saja sering mengomel soal huisart kami kepada suamiku. Saat itu aku memang belum memiliki waktu untuk berintim-intim dengan internet. Jadi yang ada di kepalaku, cara berobat yang betul adalah seperti di Indonesia. Di Indonesia, anak-anakku punya langganan beberapa dokter spesialis anak. Dokter-dokter ini pernah menjadi dosenku ketika aku kuliah. Maklum, walaupun aku lulusan fakultas kedokteran, tapi aku malah tidak pede mengobati anakanakku sendiri. Dan walaupun anak-anakku hanya menderita penyakit sehari-hari yang umum terjadi pada anak seperti demam, batuk pilek, mencret, aku tetap membawa mereka ke dokter anak. Meski baru sehari, dua atau tiga hari mereka sakit, buru-buru mereka kubawa ke dokter. Tak pernah aku pulang tanpa obat. Dan tentu saja obat dewa itu, sang antibiotik, selalu ada dalam kantong plastik obatku.
Tak lama berselang putriku memang sembuh. Tapi sebulan kemudian ia sakit lagi. Batuk pilek putriku kali ini termasuk ringan, tapi hampir dua bulan sekali ia sakit. Dua bulan sekali memang lebih mendingan karena di Indonesia dulu, hampir tiap dua minggu ia sakit. Karena khawatir ada yang tak beres, lagi-lagi aku membawanya ke huisart.
“Dok anak ini koq sakit batuk pilek melulu ya, kenapa ya Dok.?
Setelah mendengarkan dada putriku dengan stetoskop, melihat tonsilnya, dan lubang hidungnya,huisart-ku menjawab,”Nothing to worry. Just a viral infection.”
Aduuuh Doook… apa nggak ada kata-kata lain selain viral infection seh! Lagilagi aku sebal.
“Tapi Dok, dia sering banget sakit, hampir tiap sebulan atau dua bulan Dok,” aku ngeyel seperti biasa.
Dokter tua yang sebetulnya baik dan ramah itu tersenyum. “Do you know how many times normally children get sick every year?”
Aku terdiam. Tak tahu harus menjawab apa. “enam kali,” jawabku asal.
“Twelve time in a year, researcher said,” katanya sambil tersenyum lebar. “Sebetulnya kamu tak perlu ke dokter kalau penyakit anakmu tak terlalu berat,” sambungnya.
Glek! Aku cuma bisa menelan ludah. Dijawab dengan data-data ilmiah seperti itu, kali ini aku pulang ke rumah dengan perasaan malu. Hmm…apa aku yang salah? Dimana salahnya? Ah sudahlah…barangkali si dokter benar, barangkali memang aku yang selama ini kurang belajar.
Setelah aku bisa beradaptasi dengan kehidupan di negara Belanda, aku mulai berinteraksi dengan internet. Suatu saat aku menemukan artikel milik Prof. Iwan Darmansjah, seorang ahli obat-obatan dari Fakultas Kedokteran UI. Bunyinya begini: “Batuk – pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 – 12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 – 3 minggu selama bertahun-tahun.” Wah persis seperti yang dikatakan huisartku, batinku. Dan betul anak-anakku memang sering sekali sakit sewaktu di Indonesia dulu.
“Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya,” Lanjut artikel itu. “Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 – 3 minggu dan perlu berobat lagi.
Lingkaran setan ini: sakit –> antibiotik-> imunitas menurun -> sakit lagi, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun.”
Hwaaaa! Rupanya ini lah yang selama ini terjadi pada anakku. Duuh…duuh..kemana saja aku selama ini sehingga tak menyadari kesalahan yang kubuat sendiri pada anak-anakku. Eh..sebetulnya..bukan salahku dong. Aku kan sudah membawa mereka ke dokter spesialis anak. Sekali lagi, mereka itu dosenku lho! Masa sih aku tak percaya kepada mereka. Dan rupanya, setelah di Belanda ‘dipaksa’ tak lagi pernah mendapat antibiotik untuk penyakit khas anak-anak sehari-hari, sekarang kondisi anak-anakku jauh lebih baik. Disini, mereka jadi jarang sakit, hanya diawal-awal kedatangan saja mereka sakit.
Kemudian, aku membaca lagi artikel-artikel lain milik prof Iwan Darmansjah. Dan di suatu titik, aku tercenung mengingat kata-kata ‘pengobatan rasional’. Lho…bukankah dulu aku juga pernah mendapatkan kuliah tentang apa itu pengobatan rasional. Hey! Lalu kemana perginya ingatan itu? Jadi, apa yang selama ini kulakukan, tidak meneliti baik-baik obat yang kuberikan pada anak-anakku, sedikit-sedikit memberi obat penurun panas, sedikit-sedikit memberi antibiotik, baru sehari atau dua hari anak mengalami sakit ringan seperti, batuk, pilek, demam, mencret, aku sudah panik dan segera membawa anak ke dokter, serta sedikit-sedikit memberi vitamin. Rupanya adalah tindakan yang sama sekali tidak rasional! Hmm… kalau begitu, sistem kesehatan di Belanda adalah sebuah contoh sistem yang menerapkan betul apa itu pengobatan rasional.
Belakangan aku pun baru mengetahui bahwa ibuprofen memang lebih efektif menurunkan demam pada anak, sehingga di banyak negara termasuk Amerika Serikat, ibuprofen dipakai secara luas untuk anakanak. Tetapi karena resiko efek sampingnya lebih besar, Belgia dan Belanda menetapkan kebijakan lain. Walaupun obat ibuprofen juga tersedia di apotek dan boleh digunakan untuk usia anak diatas 6 bulan, namun di kedua negara ini, parasetamol tetap dinyatakan sebagai obat pilihan pertama pada anak yang mengalami demam. “Duh, untung ya Yah aku nggak bilang ke huisart kita kalo aku ini di Indonesia adalah seorang dokter. Kalo iya malu-maluin banget nggak sih, ketauan begonya hehe,” kataku pada suamiku.
Jadi, bagaimana dengan para orangtua di Indonesia? Aku tak ingin berbicara terlalu jauh soal mereka-mereka yang tinggal di desa atau orang-orang yang terpinggirkan, ceritanya bisa lain. Karena kekurangan dan ketidakmampuan, untuk kasus penyakit anak sehari-hari, orang-orang desa itu malah relatif ‘terlindungi’ dari paparan obat-obatan yang tak perlu. Sementara kita yang tinggal di kota besar, yang cukup berduit, sudah melek sekolah, internet dan pengetahuan, malah kebanyakan selalu dokter-minded dan gampang dijadikan sasaran oleh perusahaan obat dan media. Batuk pilek sedikit ke dokter, demam sedikit ke dokter, mencret sedikit ke dokter. Kalau pergi ke dokter lalu tak diberi obat, biasanya kita malah ngomel-ngomel, ‘memaksa’ agar si dokter memberikan obat. Iklan-iklan obat pun bertebaran di media, bahkan tak jarang dokter-dokter ‘menjual’ obat tertentu melalui media. Padahal mestinya dokter dilarang mengiklankan suatu produk obat.
Dan bagaimana pula dengan teman-teman sejawatku dan dosen-dosenku yang kerap memberikan antibiotik dan obat-obatan yang tidak perlu pada pasien batuk, pilek, demam, mencret? Malah aku sendiri dulu pun melakukannya karena nyontek senior. Apakah manfaatnya lebih besar dibandingkan resikonya? Tentu saja tidak. Biaya pengobatan membengkak, anak malah gampang sakit dan terpapar obat yang tak perlu. Belum lagi bahaya besar jelas mengancam seluruh umat manusia: superbug, resitensi antibiotik! Tapi mengapa semua itu terjadi?
Duuh Tuhan, aku tahu sesungguhnya Engkau tak menyukai sesuatu yang sia-sia dan tak ada manfaatnya. Namun selama ini aku telah alpa. Sebagai orangtua, bahkan aku sendiri yang mengaku lulusan fakultas kedokteran ini, telah terlena dan tak menyadari semuanya. Aku tak akan eling kalau aku tidak menyaksikan sendiri dan tidak tinggal di negeri kompeni ini. Apalagi dengan masyarakat awam, para orangtua baru yang memiliki anak-anak kecil itu. Jadi bagaimana mengurai keruwetan ini seharusnya? Uh! Memikirkannya aku seperti terperosok ke lubang raksasa hitam. Aku tak tahu, sungguh!
Tapi yang pasti kini aku sadar…telah terjadi kesalahan paradigma pada kebanyakan kita di Indonesia dalam menghadapi anak sakit. Disini aku sering pulang dari dokter tanpa membawa obat. Aku ke dokter biasanya ‘hanya’ untuk konsultasi, memastikan diagnosa penyakit anakku dan penanganan terbaiknya, serta meyakinkan diriku bahwa anakku baik-baik saja.
Tapi di Indonesia, bukankah paradigma yang masih kerap dipegang adalah ke dokter = dapat obat? Sehingga tak jarang dokter malah tidak bisa bertindak rasional karena tuntutan pasien. Aku juga sadar sistem kesehatan di Indonesia memang masih ruwet. Kebijakan obat nasional belum berpihak pada rakyat. Perusahaan obat bebas beraksi‘ tanpa ada peraturan dan hukum yang tegas dari pemerintah. Dokter pun bebas meresepkan obat apa saja tanpa ngeri mendapat sangsi. Intinya, sistem kesehatan yang ada di Indonesia saat ini membuat dokter menjadi sulit untuk bersikap rasional.
Lalu dimana ujung pangkal salahnya? Ah rasanya percuma mencari-cari ujung pangkal salahnya. Menunjuk siapa yang salah pun tak ada gunanya. Tapi kondisi tersebut jelas tak bisa dibiarkan. Siapa yang harus memulai perubahan? Pemerintah, dokter, petugas kesehatan, perusahaan obat, tentu semua harus berubah. Namun, dalam kondisi seperti ini, mengharapkan perubahan kebijakan pemerintah dalam waktu dekat sungguh seperti pungguk merindukan bulan. Yang pasti, sebagai pasien kita pun tak bisa tinggal diam. Siapa bilang pasien tak punya kekuatan untuk merubah sistem kesehatan? Setidaknya, bila pasien ‘bergerak’, masalah kesehatan di Indonesia, utamanya kejadian pemakaian obat yang tidak rasional dan kesalahan medis tentu bisa diturunkan.
Dikutip dari buku “Smart Patient” karya dr. Agnes Tri Harjaningrum
Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=263895757016284&set=a.172674282805099.43033.100001875866018&type=1

 KLARIFIKASI
Sebetulnya sudah sejak lama saya sering mendapatkan kiriman pesan baik langsung maupun tidak langsung, baik positif atau negative, akibat cuplikan bagian I buku ‘smart patient’ (yang tentang cerita malik dan dokter Belanda berjudul ‘Dimana Salahnya’) tersebar di dunia maya tanpa bisa saya kontrol. Akibatnya selain laporan tentang dampak positifnya, timbul juga beberapa persepsi dari pembaca seperti: jadi anti antibiotic dan anti obat kimia. Saya pun menerima masukan bahwa pasien menjadikan buku saya sebagai pegangan untuk tidak percaya pada dokter, dll.

Saya akui bahwa saya salah karena telah membiarkan cuplikan bagian buku tersebut tersebar sehingga menimbulkan salah penafsiran yang ‘out of contex’, karena tidak mendapatkan pesan lengkap dari bukunya. Saya juga menyadari bahwa mungkin ada kata-kata dalam artikel tersebut (maupun dalam buku) yang terasa terlalu ‘harsh’ sehingga beberapa pihak menjadi tersinggung karenanya. Untuk itu saya mohon maaf sebesar-besarnya, sama sekali tidak ada niatan untuk menyinggung, tapi semua terjadi semata-mata karena saya masih dalam proses belajar dan belum piawai dalam menyusun kata. Namun sekali lagi, di dunia maya apapun bisa terjadi dan saya tidak bisa mengontrolnya. Mungkin ceritanya akan menjadi berbeda ketika pembaca tidak semata membaca artikel tersebut tetapi juga membaca secara lengkap isi bukunya dengan benar. Karena itu saya hanya ingin mengklarifikasi bagian yang paling penting bahwa:
Dari tulisan tersebut maupun dari buku yang saya tulis, saya sama sekali tidak pernah menganjurkan untuk menjadi anti obat kimia, anti antibiotic maupun anti dokter. Jika ada yang menafsirkan demikian, mohon maaf tolong baca selengkapnya buku saya dengan benar. Dalam tulisan saya, justru saya menekankan untuk, plis jadilah smart dan rasional, lihat evidence based, lihat apa kata penelitian, liat sumber-sumber terpercaya supaya kita tidak gampang tertipu dan salah. Dalam buku itu saya juga tidak mengatakan untuk anti dokter tapi justru, ayo, tolong, bantulah dokter dan bekerjasamalah dengan dokter. Tidak perlu minum obat kalau tidak perlu, tapi justru harus minum obat kalau memang perlu.Saya tidak menganjurkan obat-obat herbal, bekam dll, yang memang tidak ada dalam buku tersebut bukan karena saya anti terhadap obat-obatan/tindakan tersebut melainkan karena saya memang belum menemukan penelitiannya dalam literature yang saya baca dan saya tidak ingin menulis sesuatu yang saya tidak memiliki bukti medis yang bisa saya pertanggungjawabkan tentangnya. Jika pembaca ingin menganjurkan tentang herbal, bekam dan lain-lain ini kepada yang lainnya, silahkan, tidak ada yang melarang, tapi tolong jangan cantumkan artikel saya ataupun buku saya untuk mendasarinya.

Dengan klarifikasi ini saya hanya berharap semoga tulisan saya tidak disalahgunakan dan disalahtafsirkan. Saat menulis setiap bagian di buku itu, saya selalu usahakan untuk mengawalinya dengan doa dan tak berani saya menulis sebelum membaca sumber-sumber terpercaya. Meski demikian, tetap saja tulisan saya memang jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanyalah milikNya. Karena itu sekali lagi saya mohon maaf dan juga saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, respon yang saya terima kemudian semakin menyadarkan saya akan pentingnya berhati-hati dalam menulis. Saat dalam proses penulisan buku itu, saya bergetar, saya berpikir panjang, saya butuh waktu tahunan sebelum kemudian memutuskan untuk menerbitkan buku itu, karena saya sadar bahwa konsekuensi menjadi penulis dan sebuah tulisan tidaklah gampang. Apapun yang saya tulis harus bisa dipertanggungjawabkan bagi dunia dan akhirat saya. Karena itu, tolong gunakan dan persepsikan tulisan saya sebagaimana mestinya.
Demikian klarifikasi dari saya,
Agnes Tri Harjaningrum, penulis artikel ‘Dimana Salahnya’ yang merupakan bagian dari buku Smart Patient.
Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang. Bagi anda pencinta dunia balap khususnya MotoGP, tentunya tidak ingin ketinggalan jadwal siaran langsung race MotoGP musim 2014. Pada beberapa bulan yang lalu FIM selaku pihak penyelenggara event, telah resmi merilis jadwal race MotoGP 2014 terbaru.

Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang

Di Indonesia sendiri, penayangan balapan MotoGP 2014 akan disiarkan langsung oleh stasiun tv swasta TRANS7, yang pada gelaran musim ini masih memegang kontrak hak siar. Bagi anda yang ingin mengetahui kapan saja jadwal siaran langsung race MotoGP 2014 lengkap dengan jam tayang atau waktunya akan dihelat, pantengin selalu jadwalnya yang akan selalu update hanya di Kiblat Sport.

Jadwal Siaran Langsung MotoGP 2014 Trans7
SeriTanggalSirkuitMotoGPTrans7 Live Race
0124 MaretLosailQatarSenin Dini Hari
00:00 WIB - Moto2 00:20 WIB - MotoGP 02:00 WIB
0214 AprilAmericasUSASenin Dini Hari
00:00 WIB - Moto2 00:20 WIB - MotoGP 02:00 WIB
0327 AprilTermasArgentina22:00 WIB - Moto2 22:20 WIB - MotoGP 24:00 WIB
0404 MeiJerezSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0518 MeiLe MansPrancis17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0601 JuniMugelloItalia17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0715 JuniCatalunyaSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0828 JuniAssenBelanda17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0913 JuliSachsenringJerman17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1010 AgustusIndianapolisUSA23:00 WIB - Moto2 23:20 WIB - MotoGP 01:00 WIB
1117 AgustusBrnoCeko17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1231 AgustusSilverstoneInggris17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1314 SeptemberMisanoItalia17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1428 SeptemberAragonSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1512 OktoberMotegiJepang10:00 WIB - Moto2 10:20 WIB - MotoGP 12:00 WIB
1619 OktoberPhillip IslandAustralia10:00 WIB - Moto2 10:20 WIB - MotoGP 12:00 WIB
1726 OktoberSepangMalaysia13:00 WIB - Moto2 13:20 WIB - MotoGP 15:00 WIB
1809 NopemberValenciaSpanyol18:00 WIB - Moto2 18:20 WIB - MotoGP 20:00 WIB

Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang diatas sewaktu-waktu dapat berubah menurut kebijakan FIM dan race direction juga Trans7 selaku pihak penyelenggara serta pihak penyiaran MotoGP 2014 yang resmi. - See more at: http://kiblatsport.blogspot.com/2014/03/jadwal-motogp-2014-trans7-live-race.html#sthash.XoOFtXBJ.dpuf
Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang. Bagi anda pencinta dunia balap khususnya MotoGP, tentunya tidak ingin ketinggalan jadwal siaran langsung race MotoGP musim 2014. Pada beberapa bulan yang lalu FIM selaku pihak penyelenggara event, telah resmi merilis jadwal race MotoGP 2014 terbaru.

Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang

Di Indonesia sendiri, penayangan balapan MotoGP 2014 akan disiarkan langsung oleh stasiun tv swasta TRANS7, yang pada gelaran musim ini masih memegang kontrak hak siar. Bagi anda yang ingin mengetahui kapan saja jadwal siaran langsung race MotoGP 2014 lengkap dengan jam tayang atau waktunya akan dihelat, pantengin selalu jadwalnya yang akan selalu update hanya di Kiblat Sport.

Jadwal Siaran Langsung MotoGP 2014 Trans7
SeriTanggalSirkuitMotoGPTrans7 Live Race
0124 MaretLosailQatarSenin Dini Hari
00:00 WIB - Moto2 00:20 WIB - MotoGP 02:00 WIB
0214 AprilAmericasUSASenin Dini Hari
00:00 WIB - Moto2 00:20 WIB - MotoGP 02:00 WIB
0327 AprilTermasArgentina22:00 WIB - Moto2 22:20 WIB - MotoGP 24:00 WIB
0404 MeiJerezSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0518 MeiLe MansPrancis17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0601 JuniMugelloItalia17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0715 JuniCatalunyaSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0828 JuniAssenBelanda17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0913 JuliSachsenringJerman17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1010 AgustusIndianapolisUSA23:00 WIB - Moto2 23:20 WIB - MotoGP 01:00 WIB
1117 AgustusBrnoCeko17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1231 AgustusSilverstoneInggris17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1314 SeptemberMisanoItalia17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1428 SeptemberAragonSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1512 OktoberMotegiJepang10:00 WIB - Moto2 10:20 WIB - MotoGP 12:00 WIB
1619 OktoberPhillip IslandAustralia10:00 WIB - Moto2 10:20 WIB - MotoGP 12:00 WIB
1726 OktoberSepangMalaysia13:00 WIB - Moto2 13:20 WIB - MotoGP 15:00 WIB
1809 NopemberValenciaSpanyol18:00 WIB - Moto2 18:20 WIB - MotoGP 20:00 WIB

Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang diatas sewaktu-waktu dapat berubah menurut kebijakan FIM dan race direction juga Trans7 selaku pihak penyelenggara serta pihak penyiaran MotoGP 2014 yang resmi. - See more at: http://kiblatsport.blogspot.com/2014/03/jadwal-motogp-2014-trans7-live-race.html#sthash.XoOFtXBJ.dpuf
Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang. Bagi anda pencinta dunia balap khususnya MotoGP, tentunya tidak ingin ketinggalan jadwal siaran langsung race MotoGP musim 2014. Pada beberapa bulan yang lalu FIM selaku pihak penyelenggara event, telah resmi merilis jadwal race MotoGP 2014 terbaru.

Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang

Di Indonesia sendiri, penayangan balapan MotoGP 2014 akan disiarkan langsung oleh stasiun tv swasta TRANS7, yang pada gelaran musim ini masih memegang kontrak hak siar. Bagi anda yang ingin mengetahui kapan saja jadwal siaran langsung race MotoGP 2014 lengkap dengan jam tayang atau waktunya akan dihelat, pantengin selalu jadwalnya yang akan selalu update hanya di Kiblat Sport.

Jadwal Siaran Langsung MotoGP 2014 Trans7
SeriTanggalSirkuitMotoGPTrans7 Live Race
0124 MaretLosailQatarSenin Dini Hari
00:00 WIB - Moto2 00:20 WIB - MotoGP 02:00 WIB
0214 AprilAmericasUSASenin Dini Hari
00:00 WIB - Moto2 00:20 WIB - MotoGP 02:00 WIB
0327 AprilTermasArgentina22:00 WIB - Moto2 22:20 WIB - MotoGP 24:00 WIB
0404 MeiJerezSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0518 MeiLe MansPrancis17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0601 JuniMugelloItalia17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0715 JuniCatalunyaSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0828 JuniAssenBelanda17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
0913 JuliSachsenringJerman17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1010 AgustusIndianapolisUSA23:00 WIB - Moto2 23:20 WIB - MotoGP 01:00 WIB
1117 AgustusBrnoCeko17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1231 AgustusSilverstoneInggris17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1314 SeptemberMisanoItalia17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1428 SeptemberAragonSpanyol17:00 WIB - Moto2 17:20 WIB - MotoGP 19:00 WIB
1512 OktoberMotegiJepang10:00 WIB - Moto2 10:20 WIB - MotoGP 12:00 WIB
1619 OktoberPhillip IslandAustralia10:00 WIB - Moto2 10:20 WIB - MotoGP 12:00 WIB
1726 OktoberSepangMalaysia13:00 WIB - Moto2 13:20 WIB - MotoGP 15:00 WIB
1809 NopemberValenciaSpanyol18:00 WIB - Moto2 18:20 WIB - MotoGP 20:00 WIB

Jadwal MotoGP 2014 Trans7 Live Race Dan Jam Tayang diatas sewaktu-waktu dapat berubah menurut kebijakan FIM dan race direction juga Trans7 selaku pihak penyelenggara serta pihak penyiaran MotoGP 2014 yang resmi. - See more at: http://kiblatsport.blogspot.com/2014/03/jadwal-motogp-2014-trans7-live-race.html#sthash.XoOFtXBJ.dpuf