Sempat terlena dengan suasana puasa dan lebaran, saatnya menjejakkan kaki kembali ke bumi dan melangkah menuju impian diri. Menata waktu, menguatkan komitmen, menumbuhkan semangat yang sempat turun mencapai titik kulminasi. Menyiapkan diri kembali untuk meraih mimpi dan cita-cita yang sempat terhenti, semoga lekas selesai sehingga tahun depan bisa membuat impian baru lagi.
Selepas akreditasi di minggu ketiga bulan Ramadhan yakni bulan Juni, membuat mata ini tidak bisa diajak kompromi untuk membaca kembali, padahal beberapa buku sudah tersaji di meja siap untuk di habisi, ditelaah, dipelajari, mengambil pokok-pokok pikiran dan menuangkan kembali dalam bentuk tulisan untuk menyelesaikan tahap ketiga, mengerjakan proposal tugas akhir perkuliahan.
Membaca beberapa paragraf, pikiran sudah melayang-layang kemana-mana, terlebih lagi harus menyiapkan diri untuk menyongsong hari raya Idul Fitri. Semuanya tahulah, bagaimana mempersiapkannya, apalagi sudah mempunyai rumah sendiri dan 2 anak yang masih kecil. Ternyata semangat membacanya hanya untuk membaca cerita silat dari penulis Asmaraman Sukowati Khopingho atau lebih dikenal dengan Khopingho saja, bacaan zaman biru putih dan abu-abu putih. Dan hal itu berlanjut sampai hari minggu kemarin, jadi selama 3 minggu otak ini hanya bisa dimasuki oleh sekitar 10 sampai 15 cerita silat karya beliau. Dan untuk membuat tulisan-tulisan sederhanapun jari-jari tangan ini sulit untuk digerakkan.
Kemarin pagi kekampus bersama teman seangkatan untuk bersilaturahmi dengan pembimbing, itupun zonk artinya tidak menjumpai, tapi alhamdulillah sudah mengetahui meja kerja baru beliau-beliau, yang pertama karena memang tidak janjian sebelumya, terlebih memang belum masa aktif perkuliahan, yang kedua ada pemberangkatan kurang lebih 3000an mahasiswa KKN untuk ditempatkan dibeberapa kabupaten di sekitar kampus, di luar jawa tepatnya di Gorontalo dan bahkan di Thailand. Paling tidak semangat bisa terletup kembali dan membara untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah.
Semoga dipermudah dan bisa selesai tahun depan, sehingga tidak perlu ngeces (masih bingung untuk untuk kata yang tepat) he he he, karena untuk masuk kuliah inipun adalah sebuah kenekatan, rumah belum jadi seluruhnya, tanggung jawab terhadap istri dan 2 anak yang harus dipenuhi. Tetapi untuk menjadi sukses orang memang harus keluar dari zona nyaman, menuntut diri untuk terus memperbaiki diri, dan mumpung anak-anak masih kecil sehingga belum perlu biaya yang banyak untuk sekolah mereka.
Apalagi si kecil Zi yang berusia 5 bulan mendekati 6 bulan, sedang lucu-lucunya dan seringkali dibuat gemas olehnya, ketika posisi tengkurap sudah bisa goyang-goyang, pantatnya diangkat tinggi dan bergerak mundur kebelakang, jadi harus hati-hati untuk menjaganya. Akhirnya ya dinikmati saja kemalasan dan masa liburannya. Ha ha ha.
Sumberingin Kidul
11 Juli 2017
0 komentar :
Posting Komentar