Rumah keluarga kecilku sudah berdiri sejak 2012 waktu itu hanya berukuran 9x7,5, kemudian 2 tahun lalu panjangnya ditambah 11 meter, bagian belakang masih nampak batu bata yang berjejer, masih banyak dana dan perkakas rumah tangga yang harus diadakan. Berhenti dulu dan lebih mendahulukan prioritas dan kebutuhan menjadi hal utama dan harus dilakukan.
Pemilihan prioritas berdasar kebutuhan wajib didahulukan, jika orang itu sudah mapan, penghasilan sudah besar, maka bukan menjadi sebuah masalah, tetapi jika penghasilannya pas-pasan maka harus pandai mengatur strategi untuk memiliki sebuah barang atau impian, mengumpulkan dulu untuk beberapa lama, ungkapan bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian menjadi cocok dalam hal ini, untuk memudahkannya, saya harus menganggap ini adalah sebuah seni untuk memiliki, mempunyai dan mencapai impian. Karena ada tantangan disitu.
Jika mempunyai HP yang masih layak dan bisa digunakan mengapa harus membeli yang baru, walaupun perlu membeli casing, jika mejanya masih layak mengapa harus membeli yang baru, meskipun harus memperbaikinya terlebih dahulu, daripada menyelesaikan rumah yang memerlukan dana yang wah, saya memilih untuk menggunakannya membayar uang kuliah yang cukup lumayan, karena dalam hitungan juta, ha ha ha. Yah sebuah prioritas.
Prioritas saya tahun depan mudah-mudahan bisa menyelesaikan kuliah, dan setelah itu baru memimpikan hal yang baru, ada 6 tahapan yang harus dijalani, sekarang sudah menapaki langkah yang ketiga, “Ayo minggu depan kita bertemu dengan promotor untuk setor proposal,” ha ha ha, prioritas dalam minggu ini adalah menyelesaikan proposal, ha ha ha, bertumpuk-tumpuk buku sudah siap dilahap dan ditulis berdasarkan pemahaman. “Ayo kita berlomba kawanku, ha ha ha”.
24 Juli 2017
Sumberingin Kidul Ngunut
0 komentar :
Posting Komentar