Jumat dan sabtu kemarin tanggal 14 dan 15 saya mengikuti Simposium di STAIN Kediri. Perjalanan saya mulai dari Ngunut Tulungagung ke Kediri, sebenarnya acara tidak di pagi hari tetapi dimulai di sore hari, makanya berangkatnya inipun saya nikmati dan tidak terburu-buru, maka jalur yang saya pilih inipun bukan jalur umum, tetapi melalui jalur alternatif.
Jalur ini saya tahu tanpa sengaja, bulan Februari yang lalu sewaktu ada workshop di UNP Kediri. Bertemu dan berbincang diatas tambangan Ngunut dengan seseorang yang lahir di Ngunut kemudian menikah dan mendapat istri dari Papar Kediri, kamipun berbincang mengenai rute, biasanya rute yang saya lewati kalau tidak dari Tulungagung Kota ke utara lewat Keras dan Ngadiluwih, Kauman ke utara lewat Mojo Kediri, dan juga lewat Sambi Kediri. “Ada jalur lebih cepat mas, daripada lewat Sambi, lewat jalur Jati ke utara nanti kita bisa lewat keras, branggahan atau Ngadiluwih” Katanya, “iya mas, kalau begitu saya mengikuti saja, jenengan di depan saya di belakang”, kataku.
Alhamdulillah jumat pagi kemarin saya bisa mengulangi rute itu sendiri tanpa tersesat karena kadang-kadang berkelok, yang penting bagi saya adalah kalau tidak ke utara ya ke barat, he he he, dengan mulus bisa keluar dari Branggahan yang terkenal dengan “Sotonya” kemudian lurus ke utara menuju Kediri. Jalur ini adalah jalur tengah dan memang lebih singkat daripada lewat Tulungagung ke utara ataupun lewat Sambi.
Rencana awal saya niatkan mampir ke Tribakti untuk menemui Mas Arif, belajar dan memperdalam OJS (online Jurnal Sistem) 3, tetapi sayangnya sedang di Surabaya, langsung meluncur ke Wilis Indah di barat Pondok Lirboyo bertemu dengan adik kandung yang bekerja diperpajakan Pare Kediri, setelah itu meluncur ke Perpustakaan UNP Kediri untuk mencari beberapa referensi guna menyelesaikan tugas akhir dan kebetulan di sini ada teman satu komunitas, yakni komunitas Slims Kediri Raya, lumayan mendapat 1 - 2 halaman setelah beberapa jam mengetik, dilanjutkan ke rumah saudara di sebelah timur pondok Lirboyo anak dari Bulek Siti yang kebetulan menjadi Kapolsek di Mojo Kediri, baru setelah itu meluncur ke STAIN Kediri untuk tujuan utama dan malamnya menginap di perpustakaan STAIN Kediri. Sambil mencari referensi dan alhamdulillah dapat 2 buku Babon..he he he.
(To be Continued)
Sumberingin Kidul
16 Juli 2017
0 komentar :
Posting Komentar