17 Juli 2020

Keuntungan menggunakan media tanam botol air mineral bekas (Belajar Hidroponik Bagian Empat)

Keuntungan menggunakan media tanam botol air mineral bekas

Setelah berproses selama 3 bulan dan merasakan panen hampir setiap hari dengan 226 lubang tanam, 126 lubang untuk peremajaan dan 100 lubang untuk pembesaran. Dengan menanam pakcoy, caisim dan kangkung. Ada kepuasan tersendiri karena apa yang dilakukan bisa berhasil, membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta tidak dilupakan adalah bisa mengurangi uang belanja sayuran.

Untuk skala belajar dan hobi, media tanam dengan menggunakan botol air mineral bekas patut dicoba karena dengan biaya 50 ribuan untuk botol dan sambungan bisa membantu kebutuhan keluarga akan sayur. Tetapi untuk skala serius ini akan menjadi sebuah pertanyaan dan itu tergantung kepada ketelatenan orang tersebut. 

Ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam pemanfaatan botol air mineral bekas untuk hidroponik. Pertama adalah dengan biaya murah kita bisa menanam sayur dengan media selain tanah, hal ini tentu amat murah sekali daripada kita harus membeli tanah atau media tanam yang lain seperti paralon, guly dan sebagainya.

Kedua dengan kreatifitas kita bisa menggunakan alat alat sederhana seperti kawat atau besi untuk melubangi dengan bantuan kompor gas untuk memanaskan.

Ketiga, dengan sistem DFT maka kita akan menghemat listrik karena tidak perlu menyala 24 jam. 15 menit atau maksimal 1 jam untuk pagi dan 1 jam sore. Kita coba menghitung, terlebih dahulu kita harus mengetahui biaya per Kwh nya. Setelah itu kita hitung berapa Kwh kebutuhan listrik untuk pompa yang kita gunakan selama 1 bulan. 

Listrik dengan 900 VA tarif per Kwh nya 1400 rupiah, listrik dengan 1300 VA tarif per Kwh nya 1500 rupiah, listrik dengan 2200 VA tarif per Kwh nya 1600 rupiah. Kita masuk ke perhitungan biaya listriknya : Misal kita menggunakan listrik pompa 33 watt selama 2 jam setiap hari maka kita memerlukan 33 x 2 = 66 watt jam ( watt hours ). Untuk pemakaian dalam sebulan maka 66 watt jam x 30 hari = 1980 watt jam, jadi kalo kita konversi ke Kwh maka 1980 / 1000 = 1,9 Kwh. Dalam sebulan kita menghabiskan 1,9 KWH. 

Untuk biaya listriknya tinggal dikalikan jumlah KWH x biaya perkwh. Misal menggunakan listrik 1300 VA maka biaya per kwh adalah 1500 rupiah. maka tinggal dikalikan saja 1,98 KWH x 1500 rupiah = Rp 2.970. jadi dalam sebulan saya hanya menghabiskan Rp 2.970 (dua ribu sembilan ratus tujuh puluh rupiah) untuk listrik. 

Pembudidaya Ikan dan Petani Hidroponik



Foto dari lantai 2

Foto dari lantai 2

0 komentar :