Instalasi Hidroponik
Media Botol Bekas Mineral
Setelah 2 bulan proses
pembelajaran dengan media wadah cat bekas, botol air mineral dipotong dan
marangan bekas slametan, pada bulan februari dan maret, awal april saya ingin
meningkatkan ke level yang lebih serius, setelah beberapa lama menentukan media,
mulai dari paralon, guly, asbes dan botol mineral bekas, akhirnya saya pilih botol
air mineral bekas. Pertama karena saya ingin melihat seberapa serius saya untuk
memperdalam dan meneruskan, kedua apakah ini hanya bersifat sementara karena
situasi dan kondisi, ketiga karena bahannya murah. Saya menghabiskan kurang
dari 100 ribu untuk bahannya, untuk pompanya tidak saya perhitungkan disini. botol
air mineral bekas, pipa pvc bekas membangun rumah dan bekas renovasi tempat
kerja, catnya juga sisa cat rumah, untuk selang dan tutup pipa yang tidak
bekas.
Untuk pembuatan
instalasi 100 lubang dengan media botol air mineral, saya butuh waktu 1 minggu,
1 hari untuk melubangi, 1 hari untuk mencat, 1 hari untuk merakit, dan lain
lain adalah penyempurnaan, mulai dari bocor, pembuatan lubangnya kurang pas,
sehingga harus meninggikan bagaikan belakang dan lain sebagainya. Itupun saya
santai sambil mengerjakan pekerjaan yang lain. Artinya pekerjaan ini saya
nikmati sebagai bagian dari proses berpikir dan untuk membunuh kebosanan yang
melanda akibat dirumah terus. Instalasi kedua saya kerjakan 2 minggu sesudahnya
untuk peremajaan dengan jumlah 126 lubang.
Intinya adalah
menikmati proses step by step, tidak memaksa untuk langsung besar, mempelajari
sistem, mengenal sistem. Terkait hidroponik ini saya memang belajar dari nol.
Tahunya hanya menanam di tanah, karena abah dulu ketika kecil, sering
melakukan. Saya ikut atau lebih sering mainnya, saat abah memanen sawi setiap
hari, untuk dijual dipasar dan dari situ saya bisa menabung setiap hari
disekolah. Masa kecil tersebut menginspirasi saya untuk belajar hidroponik. Ya
kegiatan yang saya lakukan ini benar-benar saya nikmati dan merasakan
kenyamanan disana. Dan waktunyapun cocok dengan situasi saat ini yang
mengharuskan lebih banyak dirumah.
Melakukan pekerjaan
atau hobi yang dilakukan dengan hati memang memberikan kenikmatan tersendiri, dan
kepuasan itu diperoleh dengan melihat apa yang dilakukan. Pikiran jadi adem dan
enjoy. Apalagi bisa sering berkumpul dengan keluarga. Tidak ada yang lebih
membuat nyaman daripada bisa setiap hari melihat keluarga. Hidup dinikmati
saja, karena dengan itu makan akan lebih membuat nyaman. Membuat enak dan
membuat hati tenang.
Kerja dirumah itu
memang tidak bisa ditandingi, karena tidak perlu uang bensin untuk tetap
produktif. Bisa lebih dekat dengan anak dan istri. Dibalik musibah memang ada
hikmah. Tetap berpikiran positif terhadap segala sesuatu, maka jalanmu akan
nyaman dan terang. Ada banyak impian yang belum tercapai, ada banyak hal yang
masih harus dipelajari. Membiasakan untuk tetap terus belajar karena ilmu Allah
itu luas tak bertepi. Tetap belajar dan
terus belajar dan tidak lupa untuk menebar manfaat bagi orang lain.
0 komentar :
Posting Komentar