08 Juli 2020

Instalasi Hidroponik Media Botol Bekas Mineral (Belajar Hidroponik Bagian Tiga)

Instalasi Hidroponik Media Botol Bekas Mineral 

Setelah 2 bulan proses pembelajaran dengan media wadah cat bekas, botol air mineral dipotong dan marangan bekas slametan, pada bulan februari dan maret, awal april saya ingin meningkatkan ke level yang lebih serius, setelah beberapa lama menentukan media, mulai dari paralon, guly, asbes dan botol mineral bekas, akhirnya saya pilih botol air mineral bekas. Pertama karena saya ingin melihat seberapa serius saya untuk memperdalam dan meneruskan, kedua apakah ini hanya bersifat sementara karena situasi dan kondisi, ketiga karena bahannya murah. Saya menghabiskan kurang dari 100 ribu untuk bahannya, untuk pompanya tidak saya perhitungkan disini. botol air mineral bekas, pipa pvc bekas membangun rumah dan bekas renovasi tempat kerja, catnya juga sisa cat rumah, untuk selang dan tutup pipa yang tidak bekas.    

Untuk pembuatan instalasi 100 lubang dengan media botol air mineral, saya butuh waktu 1 minggu, 1 hari untuk melubangi, 1 hari untuk mencat, 1 hari untuk merakit, dan lain lain adalah penyempurnaan, mulai dari bocor, pembuatan lubangnya kurang pas, sehingga harus meninggikan bagaikan belakang dan lain sebagainya. Itupun saya santai sambil mengerjakan pekerjaan yang lain. Artinya pekerjaan ini saya nikmati sebagai bagian dari proses berpikir dan untuk membunuh kebosanan yang melanda akibat dirumah terus. Instalasi kedua saya kerjakan 2 minggu sesudahnya untuk peremajaan dengan jumlah 126 lubang. 

Intinya adalah menikmati proses step by step, tidak memaksa untuk langsung besar, mempelajari sistem, mengenal sistem. Terkait hidroponik ini saya memang belajar dari nol. Tahunya hanya menanam di tanah, karena abah dulu ketika kecil, sering melakukan. Saya ikut atau lebih sering mainnya, saat abah memanen sawi setiap hari, untuk dijual dipasar dan dari situ saya bisa menabung setiap hari disekolah. Masa kecil tersebut menginspirasi saya untuk belajar hidroponik. Ya kegiatan yang saya lakukan ini benar-benar saya nikmati dan merasakan kenyamanan disana. Dan waktunyapun cocok dengan situasi saat ini yang mengharuskan lebih banyak dirumah.

Melakukan pekerjaan atau hobi yang dilakukan dengan hati memang memberikan kenikmatan tersendiri, dan kepuasan itu diperoleh dengan melihat apa yang dilakukan. Pikiran jadi adem dan enjoy. Apalagi bisa sering berkumpul dengan keluarga. Tidak ada yang lebih membuat nyaman daripada bisa setiap hari melihat keluarga. Hidup dinikmati saja, karena dengan itu makan akan lebih membuat nyaman. Membuat enak dan membuat hati tenang.

Kerja dirumah itu memang tidak bisa ditandingi, karena tidak perlu uang bensin untuk tetap produktif. Bisa lebih dekat dengan anak dan istri. Dibalik musibah memang ada hikmah. Tetap berpikiran positif terhadap segala sesuatu, maka jalanmu akan nyaman dan terang. Ada banyak impian yang belum tercapai, ada banyak hal yang masih harus dipelajari. Membiasakan untuk tetap terus belajar karena ilmu Allah itu  luas tak bertepi. Tetap belajar dan terus belajar dan tidak lupa untuk menebar manfaat bagi orang lain. 

 



0 komentar :