19 Agustus 2020

Manajemen Panen (Belajar Hidroponik bagian empat belas)

Manajemen Panen

Panen bagi para petani adalah sesuatu yang diharapkan. Apalagi panennya sesuai dengan keinginan, tanaman subur, bebas hama serta hasilnya maksimal. Tetapi ada kalanya setelah panen, petani bingung menjualnya karena panennya terlalu banyak.

Inilah yang membedakan bertani dengan manajemen dan tidak, saat panen berlimpah terkadang menjadi kesulitan tersendiri, karena biasanya berbarengan dengan panen petani yang lain. Sehingga di pasar overload tanaman yang sama, hal ini bisa menyebabkan turunnya harga. Petani tentu saja menginginkan sayurannya terjual, supaya terjual akhirnya banting harga.

Manajemen panen diperlukan untuk menjaga hal tersebut. sistem tumpangsari bisa digunakan mengantisipasinya, ataupun bisa dengan menanam tanaman yang berbeda dengan yang lain. Agar disaat panen, jenis panennya tidak sama dengan yang lain. Sehingga harga bisa tinggi.

Sedari awal, agar panen tidak terlampau banyak dan sekali waktu, dalam waktu kurang lebih 2 – 3 bulanan.  Maka dalam 2 minggu saya merencanakan untuk panen sekitar 5 – 10 kg saja. Maka untuk mendukung hal tersebut semainya juga saya buat bertahap, setiap 2 minggu sekali semai baru.

Misal saya punya 500 lubang tanam, maka saya tidak langsung membuat semaian sejumlah 500, tetapi 100 semaian. 2 minggu kemudian semai lagi 100 dan seterusnya, jadi panennya tidak bersamaan. Agar bisa terus panen perminggu perlu sekitar 1000an lubang tanam.

Santai saja, belajar setahap demi setahap, mencanangkan target yang ingin dicapai, selangkah demi selangkah, target 3 bulan ke depan, 6 bulan ke depan. Terpenting berproses, tidak hanya sebuah angan yang hanya menciptakan bayang.   

Pembudidaya Ikan dan Petani Hidroponik

 

0 komentar :