Hansi Flick mampu memadukan pemain senior yunior, dan Tuchel dengan permainan pertahanan terbaik dan serangan cepat dari para pemain depan. Permainan posisional play ala Flick mampu diterjemahkan dengan baik oleh pemain. Posisional play adalah sebuah taktik untuk memanipulasi lawan hanya dengan pemosisian yang tepat, pemain paham harus berposisi dimana saat kondisi tertentu. Misal menggunakan posisional play untuk memecahan tekanan lawan, kelebihan lainnya adalah para pemainnya mampu bermain di beberapa posisi, alaba bisa kembali ke posisi fullback dan Muller si penafsir ruang, yang mampu menjadi second striker, second winger sesuai ruang yang bisa dieksploitasi .
Pertandingan mengalahkan Barcelona dengan 8 – 2 akan menjadi pertandingan yang sulit dilupakan sepanjang sejarah Liga Champion. Permainan Munchen yang baik dan terstruktur, variasi build up serangan yang bervariasi mampu mengobrak abrik Barca yang sudah menurun jauh. Di bawah Flick bayern menjadi tim yang komplit. Kelebihanya lagi mampu menjadikan functional role dengan baik, tim yang fluid, pemain tidak terpaku pada satu posisi, misal harus ada pemain yang berfungsi menjaga kelebaran, maka siapapun pemain yang terdekat dengan fungsi tersebut akan mengisi posnya, interchange posisinya terjadi secara natural. Saat menyerang bisa bermain penguasaan bola atau direct pass untuk mengekploitasi pertahanan lawan.
PSG dibawah Tuchel mampu memainkan Tiki taka, penguasaan bola pendek merapat yang cepat untuk memindahkan posisi bola. Mempunyai organisasi permainan yang baik pula, permainan tanpa bolanya apik. Permainan taktis dengan memanfaatkan skill dewa ala neymar dan permainan cepat mbape dan dimaria.
Dalam permainan memang ada kalah dan menang, tapi saya lebih menyukai permaiannya itu sendiri. Saya tidak terlalu fanatik dengan tim. Di Inggris suka Arsenal, Jerman senang Munchen, Spanyol Real Madrid, Itali dengan Milan. Teman teman saya sudah tahu itu, karena saat main PS, saya sering menggunakan klub klub itu untuk bermain.
Jadi selamat kepada Munchen karena telah mendapat si Kuping Lebar, dan trible winner. Demikian juga untuk PSG yang meraih trible winner meski hanya di lokal saja, untuk meraih juara di Champion harus bersabar lagi.
0 komentar :
Posting Komentar