30 Desember 2017

23 Desember 2017

Mohon Maaf Nomor Saya Hangus

Diberitahukan kepada sahabat dan teman-teman semua di dunia maya, bahwa nomor saya yang 085735106735 sejak satu bulanan ini tidak saya gunakan karena hangus, telah lewat masa tenggang dan telat untuk isi ulang. 

Sebenarnya saya ingin mengurus untuk mendapatkan nomor itu kembali, karena nomor itu sudah lama dan sudah tersebar ke antero jagat, (lebay sedikit boleh, he he he), tetapi ada 2 hal yang membuat saya malas, pertama pulsa saya sering tersedot habis, setelah saya isi ulang tiba-tiba saldonya menghilang, kedua, untuk masa aktifnya terlalu singkat.

Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, baik yang menghubungi saya lewat telpon, sms atau WA, karena tidak bisa merespon dan membalas. Saat ini saya menggunakan nomor lama yang lain, yang biasanya hanya saya gunakan untuk telpon dan sms.

Demikian pemberitahuannya, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
23 Desember 2017

20 Desember 2017

Menyiapkan Energi


Hasil berburu buku 2 minggu ini, untuk menambah referensi. Malam ini menata ulang lagi tumpukan buku dan mengambil buku-buku yang sesuai dengan tema penelitian, serta memisahkan buku-buku yang kurang sesuai.   

Setelah ujian proposal minggu lalu, perlu kiranya menghela nafas sejenak dan menikmati kebersamaan dengan keluarga. Menyiapkan energi untuk membaca dan menulis kembali tugas akhir.  

Perjalanan masih panjang semoga bisa istiqomah untuk membaca dan menulis setiap hari agar tahun depan bisa ujian terbuka. Aamiin. 

Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
20 Desember 2017

12 Desember 2017

Ujian Proposal Disertasi telah Usai

Langkah ketiga baru saja terlewati, yakni ujian proposal disertasi, setelah melewati 2 tahap sebelumnya, ujian kualifikasi tulis dan ujian kualifikasi lisan. Untuk menyelesaikan kuliah, ada 3 langkah lagi, pertama seminar hasil, kedua ujian tertutup, dan terakhir adalah ujian terbuka. Tidak lupa menyiapkan dana untuk membayar semester dan ujian - ujian itu   

Tahun ini memang mulai fokus untuk menyelesaikan kuliah, karena materi perkuliahan sudah selesai, diawali dengan ujian kualifikasi tulis.  Dalam ujian ini perlu menyiapkan outline rencana penelitian. Diantaranya subyek mayor, subyek minor dan metode penelitian, didalamnya ada sub bab dan anak bab. Ketiganya harus disiapkan minimal 10 buku dan harus ada buku yang berbahasa asing. Dilanjutkan dengan ujian kualifikasi lisan.  

Rencana setelah ini adalah istirahat sebentar satu atau dua hari, menikmati kebersamaan dengan keluarga, setelah itu, dalam jangka waktu satu setengah bulan sampai akhir januari mencanangkan untuk merevisi proposal, menulis bab 2 dan menyempurnakan bab 3. Awal bulan februari sudah bisa melakukan penelitian lapangan.   

Guna melengkapi referensi, selain mengandalkan buku sendiri, baik yang dibeli secara online dan juga mencari dari berbagai toko buku. Ada beberapa perpustakaan yang biasa kukunjungi selain perpustkaan tempatku bekerja, ada perpustakaan pusat kampus IAIN Tulungagung, perpustakaan daerah Kabupaten Tulungagung, perpustakaan perguruan tinggi seperti UNP Kediri dan STAIN Kediri, minggu ini kurencanakan untuk pergi ke perpustakaan Bung Karno yang ada di Blitar dan juga ke perpustakaan Unita. Beruntung karena ada teman-teman yang bekerja di masing-masing perpustakaan itu. Ditambah bisa saling meminjam buku kepada teman seangkatan. 

Semoga diberi kemudahan dalam menyelesaikan kuliah, selalu diberi kesehatan, tetap semangat untuk merevisi, konsultasi dan konsultasi lagi agar bisa menyelesaikan kuliah tahun depan. Aamiin. 

Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
12 Desember 2017.  


07 Desember 2017

Kualitas Diri itu Harus Diperjuangkan dan Butuh Pengorbanan

Proses langkah ketiga untuk menyelesaikan kuliah sudah dijalani, konsultasi, revisi dan konsultasi lagi menjadi menu wajib untuk segera menyelesaikan kuliah. Tinggal menunggu jadwal ujian proposal disertasi agar langkah ketiga semakin sempurna. Tentunya tidak lupa menyiapkan diri untuk merevisi lagi, kalau perlu minum obat tidak gampang menyerah (istilah jawanya tidak kapok) untuk maju konsultasi lagi. 

Ada banyak ilmu yang bisa di dapat dari setiap konsultasi, apalagi bisa berkesempatan berbicara panjang lebar. Hal-hal yang belum paham dan mengerti bisa ditanyakan secara langsung dan diberi solusi. Segela sesuatu yang masih remang-remang bisa jelas dan tidak buram lagi, hal yang masih ragu-ragu ketika diungkapkan dan diberi arahan bisa memberi keyakinan terhadap apa yang dituliskan. Terima kasih untuk 3 orang promotor yang memberikan bimbingan, arahan dan koreksi, semoga senantiasa diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitasnya.    

Bermodal nekat saja tidak cukup, bahkan salah satu promotorku mengatakan perlu ngawur juga, He he he, bermodal semangat, kerja keras, setiap hari menyisihkan waktu untuk memperbaiki dan merevisi proposal. Apalagi banyak hal yang menjadi rintangan, sempat sakit dan demikian juga dengan kedua anak, pekerjaan rutin dan ditambah kegiatan-kegiatan yang berlangsung, ada beberapa kewajiban dan pengembangan kualitas diri yang harus dikorbankan dan terbengkalai, seperti mengedit naskah dan juga mengirim tulisan. Tetapi Alhamdulillah semuanya sudah terlewati dan kembali normal lagi.  

Terima kasih untuk ibuku yang senantiasa mendoakan anak-anaknya sepanjang waktu dan selalu bangun disepertiga malam terakhir untuk berdoa, untuk almarhum abahku yang sudah tenang dialam barzah, tak lupa kewajibanku untuk selalu berdoa, setiap ingat dimanapun tempatnya minimal selalu kuhadiahkan fatihah. Untuk istriku tercinta, atas pengertiannya, karena 2 bulan ini, harus bercengkerama dengan buku dan lebih banyak di depan komputer ketika di rumah, serta menjauhkan anak-anak ketika sedang konsentrasi. Untuk anakku pertama kakak Zha, maaf belum bisa memenuhi permintaanmu untuk berenang, buat dedek Zi yang saat ini  sudah 10 bulan, saat ini sedang belajar berjalan, harus kukurangi waktu untukmu karena harus pergi ke satu perpustakaan ke perpustakaan yang lain untuk mencari buku referensi, bahkan sampai ke Kediri. Buat teman-teman kuliah yang selalu memberi semangat dan bertukar ide untuk memperbaiki dan merevisi tulisan demi mencari tanda tangan promotor. Dan perbagai pihak yang mendukung.  

Untuk meningkatkan kualitas diri memang harus ditebus dengan pengorbanan dan perjuangan, tetapi yakinlah bahwa perjuangan itu tidak akan sia-sia.  Untuk mewujudkan mimpi kita tidak boleh cepat berpuas diri karena hal itu dapat melemahkan diri dan bisa menggangu kita dalam melangkahkan kaki. 

Sumberingin Kidul Ngunut Tulungagung
6 Desember 2017.

01 Desember 2017

Semangat dan Senyuman


Satu setengah bulan lamanya tidak menulis di blog, kangen juga rasanya, ada banyak peristiwa yang terjadi, ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya dan dipelajari. Hari ini bisa santai sejenak menikmati kebersamaan bersama keluarga dan mengerjakan hobi.

Diawali dari pertengahan oktober, setiap akhir pekan selalu pergi keluar kota, ke Jombang untuk menimba ilmu di UNWAHA, belajar perjunalan dengan bapak Rektor yakni Dr. Anton, minggu berikutnya ke UNESA Surabaya, belajar dengan para penulis di kopdar SPN yang kelima, minggu akhir bulan oktober ke STAI Hasanudin Pare untuk belajar OJS 3 bersama-sama teman-teman FOREDJ KOPERTAIS IV.

Kesibukan selanjutnya adalah persiapan acara wisuda kampus, yang dilaksanakan tanggal 4 November, ternyata kegiatan-kegiatan yang kulakukan mulai agustus sampai wisuda mengakibatkan tubuh protes, sehingga hari minggu sore tubuh mengajak istirahat, sampai-sampai selama lima hari harus makan bubur saja, sebelumnya anak kedua (adik Zi) terlebih dahulu sakit, dilanjut anak pertama (kakak zha), sampai-sampai si kakak mengajak main ke rumah sakit. Untung saja istriku tangguh, bisa merawat kami bertiga. Akibat dari sakit ini ada beberapa hal yang terpaksa tidak kulakukan.

Seminggu setelah beristirahat, meskipun belum pulih benar aku berusaha untuk bisa mengajar, karena bagiku kalau untuk urusan mengajar tidak bisa ditawar, ketika kondisi masih memungkinkan maka aku berusaha untuk masuk. Disela-sela pekerjaan rutin, juga fokus untuk menyelesaikan proposal yang sempat terhenti, jadi selama 3 minggu berusaha menyelesaikannya, konsultasi, revisi, konsultasi lagi.  

Minggu yang lalu, sempat mencoba untuk badminton, ternyata kondisi tubuh masih menolak, karena setelah pemanasan tubuh terasa pusing, sehingga kuputuskan untuk tidak bermain terlebih dahulu. Hari jumat pagi ini bisa bermain, walaupun tidak bisa sampai selesai karena tubuh masih belum fit, jadi tidak berani memaksa sampai selesai. 

Alhamdulillah, hari jumat ini bisa refreshing sejenak dari rutinitas, bisa melakukan hal yang disukai, berkumpul dengan keluarga kecilku, dan malamnya setelah anak-anak tidur bisa bermain game dingdong, game masa kecilku. Tetap semangat dan tak lupa tersenyum untuk menghadapi kehidupan, karena hal itu akan menjadi energi yang tak pernah habis, tetap bersyukur dan jangan lupa bahagia.

Sumberingin kidul
1 Desember 2017  

24 Oktober 2017

Menulis itu Mengalir Saja

Minggu dini hari, 22 Oktober jam 3 pagi, kami berenam, Pak Ngainun Naim beserta adik dan anaknya, Mas Fahru, Pak Heru dan saya berangkat dari Tulungagung bersama. Bisa hadir dan mengikuti kopdar SPN ke V di Unesa adalah sebuah hal yang tak ternilai. Ada semangat dan vitamin baru yang saya dapat dalam pertemuan ini. Bertemu dengan penulis dan orang-orang yang mencintai dunia tulis menulis dengan berbagai latar belakangnya, bertemu untuk saling berbagi dan memberi dorongan.  

Teringat kembali teori dan praktik yang dicontohkan Bapak Hernowo dengan free writingnya, demikian juga dengan jurus menulis ala Pak Emcho dengan multitaskingnya saat ikut kopdar SPN IV di kampus ITS. Di Unesa saya mendapat ilmu dari Prof Budi Darma, menulis itu sama dengan lari marathon, harus menjaga nafas sampai ke finish. Menjaga momentum, ketika bertemu momentum segera menulis sampai selesai. Tidak tergesa-gesa, jangan grusa-grusu, tetapi tulisannya mantab. Ketika menulis jangan berada pada kondisi saat emosi, kondisi harus baik, tenang, tidak tergesa-gesa, agar kita bisa mengambil jarak dengan tulisan kita. 

Bagaimana ketika menulis menemui deadlock, writers block bahasa sederhananya macet, sulit melanjutkan, kekeringan ide, beliau menyarankan untuk membuka banyak buku di meja untuk dibaca, mencari referensi, menyelektifkan buku-buku yang kita baca. Mengamati segala sesuatu, melihat apa yang perlu dilihat sehingga ketika menulis akan muncul dengan sendirinya. Bisa juga sambil jalan-jalan, membawa pensil dan kertas, ketika menemukan ide segera ditulis, masukkan saku, sampai ditempat untuk menulis ditempelkan, ketika menemui kesulitan bisa dibaca. Menulis itu juga harus berani untuk menyendiri dan fokus dengan apa yang kita tulis. Menulis itu tidak usah berpikir macam-macam tugas penulis itu ya menulis. Disampaikan juga oleh beliau menulis itu mengembangkan bakat dan kemampuan, menggali potensi dan mencari jati diri. 

Pak Didi Junaedi pun memberikan tipnya kenapa bisa menulis setiap hari, menulislah dengan cinta, agar menulis menjadi mudah. Biar semakin semangat untuk menulis dan menyelesaikan tugas akhir, harus membaca ulang, buku karya pak Ngainun Naim yang berjudul The Power of Reading, The Power of Writing atau Proses Kreatif Penulisan Akademik. Mau membaca buku karya pak Husnaini sayangnya belum punya, ketika acara SPN di Surabaya mau membeli, kebetulan pak Husnaini masih belum pegang bukunya, he he he.   

Ada hal yang perlu saya rubah, setelah hari raya memang saya fokus dan mengkhususkan diri untuk menulis tugas akhir, tetapi sejak dari Unesa kemarin hal itu akan saya rubah, yang terpenting menulis, menulis apa saja yang disukai untuk mengembangkan dan mengasah diri. Jika menemukan ide segera tulis, sesuai dengan multitaskingnya Pak Emcho, menulis tidak hanya mengkhususkan satu hal saja, tetapi dalam waktu bersamaan kita bisa menulis dengan tema yang berbeda, yang penting menulis dilakukan secara ajeg dan istikhomah.  

Satu hal yang saya bisa simpulkan adalah menulis itu mengalir saja, seperti air yang mengalir menuju ketempat yang lebih rendah, dia tidak perduli dengan keadaan sekitar, yang berbatu, curam, terjal. mengalir saja, mengisi ruang kosong, mengikuti dan menyesuaikan bentuk sesuai tempatnya. Mengalir saja, untuk melepaskan dahaga dan kepanasan. Tugasnya hanya mengalir saja mengisi ruang hati yang kosong dan mengisinya dengan cinta dan kasih, untuk membuat hidup lebih indah dan berwarna. 

Sumberingin Kidul Ngunut
24 Oktober 2017

13 Oktober 2017

Menikmati Proses Bimbingan

       Setelah hampir 2 pekan disibukkan laporan BKD dan pencairan. Alhamdulillah diterima oleh verifikator, revisi hanya cover saja dan bisa langsung diselesaikan di tempat. Selain pekerjaan rutin dan tugas sebagai kepala rumah tangga, sekarang saatnya fokus revisi proposal penelitian yang sudah diajukan kepada promotor.
Ada beberapa catatan dari ketiga promotor,
1.    Konteks penelitian belum terlihat, kegelisahan akademik yang memicu dilakukannya penelitian, yang terlihat hanya hal-hal sederhana atau keseharian yang tidak terlalu signifikan untuk dijadikan pemicu akademik bagi lahirnya sebuah penelitian. Penggiringan ke judul dan paparan sebelumnya tidak terasa.
2.       Bahasa
Gunakan gaya bahasa yang mengalir, tidak kaku, tidak terlalu teknis, setiap bab dijelaskan seperlunya, isi kandungan dan penjelasannya secara memadai dalam bahasa yang popular,  mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Gunakan bahasa yang lugas, Jika sulit dipahami, sederhanakan kalimatnya, susun ulang kalimatnya. Gunakan perumpamaan yang lebih akademik. Jangan gunakan gaya bahasa essay. Hal-hal yang sifatnya nasehat dan wejangan hendaknya dihindari.
3.       Penulisan dan Paragraf
Paragraph diawali dengan subjek, 1 paragraf terdiri minimal 3 kalimat. Penulisan kata yang mempunyai arti sama dihilangkan, pengulangan kata dan hilangkan kata yang tidak perlu. Penulisan angka didalam paragraf. Gunakan kamus khusus yang terkait bidangnya, misalnya manajemen maka gunakan kamus manajemen, masalah ekonomi maka gunakan kamus ekonomi, hasil yang diperoleh akan lebih valid daripada kamus umum.
4.       Sistematika
Footnote letakkan di akhir kutipan, penulisan footnote berbentuk angka setelah titik. Perhatikan kapan titik, kapan koma. Besar kecil huruf. Bedakan jenis kutipan langsung atau bukan dan ikuti aturan penulisannya. Spasi biasa dan untuk kutipan diperhatikan. Tulisan bahasa asing dicetak miring. Nama orang tidak perlu ditulis miring.
5.       Metodelogi, penambahan lokasi penelitian

Mudah-mudahan bisa belajar dan menyerap ilmu dari ketiga promotor, tidak hanya sekedar menyelesaikan tugas akhir, tetapi juga belajar cara menulis yang baik. Semoga diberi kelancaran dan kemudahan, target hari selasa, maksimal hari jumat minggu depan bisa konsultasi. Bismillah.


Sumberingin Kidul
13 Oktober 2017





26 September 2017

Suntikan Vitamin (2)

Dr. Anton menyampaikan materi tentang, strategi peningkatan kualitas riset, arti dan fungsi indeksasi jurnal, manfaat publikasi di indeks internasional: scopus, thompson reuters, copernicus, google scholar, dll, pentingnya mengembangkan indeks dan jurnal nasional berkualitas internasional: SIKOPUS. Selain itu juga dalam penjelasannya yang bersumber dari Scimago berdasar data tahun 2017 jumlah publikasi global (Scopus) Indonesia berada di peringkat 57 Dunia. 

Menurut beliau publikasi Indonesia berada di bawah Maroko yang jumlah mahasiswa dan dosen hanya 1,5 Juta dan di bawah Serbia yang jumlah mahasiswa dan dosennya hanya sekitar 350 ribu, atau Slovakia (250 Ribu), serta Kroasia (200 Ribu), jumlah mahasiswa dan dosen di Indonesia saat ini tercatat sekitar 5 Juta (Sumber BPS) Jadi sangat layak dikatakan bahwa prestasi akademik dan riset Bangsa Indonesia sangat terpuruk. 

Menurut Reuters, lembaga di Indonesia bahkan tidak termasuk dalam 1000 lembaga terinovatif dalam riset. Selama Ini konsep dan strategi pengembangan akademik dan riset kurang tepat. Akar keterpurukan bangsa penyebabnya adalah, 1. Publikasi rendah, 2. Riset tidak berkualitas, 3. Pemanfaatan SDM dan SDA kurang tepat, 4. Konsep riset lemah.

Dalam penjelasannya juga solusi yang dilakukan pemerintah kurang berhasil dengan parameter, 1. Peningkatan Jumlah Publikasi Masih Sangat Lambat, 2. Peningkatan Jumlah Patent Sangat Lambat 3. Solusi Pemerintah Cenderung Bersifat Instant.

Solusi yang beliau tawarkan adalah dengan Optimalisasi Potensi Dosen dan Mahasiswa RI, 1. Publikasi dan Patent Luar Biasa, 2. Riset Berkualitas, 3. Pemanfaatan SDM-SDA Dosen-Mahasiswa Optimal, 4. Konsep Riset Bagus. Bagaimana riset itu dikatakan bagus, riset bagus jika, 1. Menyelesaikan Masalah Bangsa, 2. Sesuai Road Map Dunia 3. Payung Penelitian yang Sistematis 4. Pemanfaatan Potensi SDM-SDA Bangsa. 

Jam menunjukkan 10.30 break sebentar, kemudian dilanjutkan dengan materi dari Mas Agus Sifaunajah, M.Kom, yang memberikan materi deteksi plagiasi berbasis software, dalam penjelasannya beliau menyampaikan tentang makna dari plagiarsime, cara menghindari plagiarsime dan software-software yang bisa digunakan untuk mendeteksi, misalnya, Dupli Checker, Copyleaks, Paper Rater, Plagiarisma, Plagiarism Checker, Plagium, PlagScan, PlagTracker, Quetext, silahkan dicoba, software ini gratis dan bisa digunakan, ada beberapa software ketika menggunakannya lebih baik kita mendaftar dengan email, tentu saja tidak maksimal karena memang free software, tetapi lumayanlah bisa membantu.  

To be Continued

24 September 2017

Suntikan Vitamin

Tujuan utama dari perjalanan kali ini untuk mengikuti workshop Strategi Peningkatan Riset Publikasi Ilmiah Berkualitas Menghadapi Persaingan Global di UNWAHA (Universitas KH. Abdul Wahab Hasbullah) Tambakberas Jombang, seperti kata pepatah sambil menyelam minum air, kalau perlu ditambah susu maka agendannya saya tambah dan disesuaikan dengan kondisi dalam perjalanan, itupun saya lakukan mendadak setelah tiket terbeli, dan alhamdulillah ada beberapa hikmah yang bisa diambil. 

Perjalanan diawali dari Ngunut, jumat 22 september, kereta berangkat pukul 17.18 WIB sampai di Kertosono pada pukul 18.59 WIB, setelah keluar dari Stasiun Kertosono, saya menunggu kedatangan Arbi, adik bungsu saya yang tinggal di lengkong Sawahan Kertosono di depan pintu gerbang, beberapa waktu kemudian adik saya datang, ngobrol-ngobrol sebentar sambil menunggu kedatangan Mas Barid Jiddaann yang bekerja di STAIM Nglawak Kertosono, tak berapa lama, saya dan adik saya diajak menuju kedai STMJ lesehan yang ada di pinggir jalan sambil menikmati suasana malam Kota Kertosono, obrolanpun makin gayeng sambil sesekali meminum STMJ.

Sejak bulan Februari 2017 saya memang ditunjuk secara khusus memegang jurnal kampus, saya akui memang tidak mudah, makanya mumpung ada di Kertosono saya bisa menimba ilmu dari Maas Barid terkait pengalaman, tantangan, suka dukanya dan beberapa solusi guna mengelola jurnal. Intinya memang pengelola jurnal harus original, istilah yang sering dipakai dan digunakan para pengelola jurnal, he he he, (tidak enak kalau ditulis). Terima kasih buat sharingnya dan STMJnya, insyaallah kalau kerumah adik lagi, saya akan mampir. 

Jarum jam menunjukkan 20.30 malam, perbincangan harus kami akhiri, selanjutnya menuju kediaman adik saya, dalam perjalanan ini Arbi menceritakan Kota Kertosono sedang punya pekerjaan besar pembangunan waduk, proyek jalan tol, sehingga banyak jalan yang rusak akibat kendaraan besar yang lalu lalang, sesampai di rumah perbincanganpun kami lanjutkan sampai jauh malam, tentang pabrik tempat adikku bekerja, yang sedang mengadakan pengembangan, yang nantinya akan dijadikan pusat dari pabrik yang semula ada di Gresik, perpindahan ini kemungkinan salah satu penyebabnya adalah tingginya UMR di kota sebelumnya yang masuk ring 1, enak dan tidak enaknya dalam pekerjaannya, bagaimana harus menyeleksi karyawan baru dan memutuskan siapa yang akan diterima, tetapi dengan mempunyai standar, hal itu akan lebih mudah, kadang-kadang harus pulang agak malam karena membuat sistem untuk kemudahan pekerjaan selanjutnya, tentu saja tidak lupa perbincangan ringan terkait keluarga.   

Paginya jam 6.30 WIB saya ke Braan diantar olek keponakan, Hakam anak sulung kakak, saat ini sedang kuliah di UM Malang, kebetulan ada disana, jam 7 lebih sedikit saya sudah naik bis menuju kota Jombang, turun dari Bis di Pasar Legi naik Bentor menuju kampus UNWAHA, sesampai disana kondisi masih sepi belum banyak peserta yang datang. Ah ketemu sama Mas Zainal Ipink dari IAI Tribakti Kediri yang saat ini masih kuliah program Doktoral di UM Malang dan menjadi Ketua LP2M dikampusnya, saya berkenalan dengan Mas Ipink saat ada workshop Jurnal yang diadakan LP3M IAIN Tulungagung di Hotel Crown Tulungagung awal tahun ini, di sela-sela break acara kami mengobrol terkait tugas akhir, mengenai metodologi, dan lain-lain, lumayan ada masukan yang bisa dipertimbangkan, dan mendapat ide yang nakal juga, kalau kita membuat proposal atau tugas akhir pasti tidak sempurna, kita buat semaksimal yang kita bisa, untuk sempurna dan cepatnya lebih baik dikonsultasikan dengan promotor, disitu nanti akan ada masukan, lebih baik lagi kalau ditunjukkan bukunya ”kamu baca buku ini !, buku ini !”, (mudah-mudahan promotor saya tidak baca tulisan ini, he he he), semoga sukses mas Ipink untuk kuliahnya dan segera mendapat jadwal untuk ujian kualifikasi.

Acara inti dari perjalanan kali ini adalah workshop dengan tema Strategi Peningkatan Riset Publikasi Ilmiah Berkualitas Menghadapi Persaingan Global dengan pemateri Dr. H Anton Muhibuddin, SP., MP.  Jabatan beliau lumayan mentereng sebagai Rektor UNWAHA Tambakberas Jombang, Presiden Core to Core Program JSPS Japan,  Presiden e-Asia JRP for Bioethanol Research Program-Japan, Koordinator Korea-ASEAN Biomass Research Cooperation, Koordinator Thailand-Indonesia Biomass Joint Research Program Koordinator SSSV-JASSO Japan, karya beliau sudah cukup banyak, diantaranya 15 Buku terbit nasional dan Internasional, 9 Patent, mendapatkan 12 Hibah Riset Internasional, Mendapat lebih dari 100 Hibah Riset Nasional, Publikasi lebih dari 30 Jurnal Nasional dan Internasional, serta Mas Agus Sifaunajah, M.Kom yang memberikan materi deteksi plagiasi berbasis software. 

Tobe Continued

Ide awal di tulis di Kereta Api Penataran Dhoho antara Stasiun Kertosono dan Kediri, kereta berangkat dari Jombang jam 7.41 WIB sampai Ngunut jam 22.07 WIB. 

11 September 2017

Proposalku Semakin Menemukan Bentuknya

Mata ini masih serius menatap monitor di tengah malam, rasa kantuk sudah mulai menyerang, kucoba untuk tetap bertahan, serius membaca dan memahami kalimat demi kalimat, mencoba menghubungkan kalimat antar paragraf agar enak untuk dibaca. Mencari dan berusaha menemukan, menangkap ide-ide yang terbias dalam setiap lantunan huruf, kemudian merumuskan serta menuliskannya. 

Istirahat dulu nampaknya menjadi pilihan terbaik, dalam membacapun mata sudah mulai kehilangan fokus, kadang-kadang terpejam, kepalapun sudah mulai memberat, leher kugerakkan kekiri dan kekanan, tangan kunaikan keatas, jari dari kedua tangan kesatukan, punggungpun kurekatkan ke kursi untuk menambah tekanan pada tangan dan punggung.

Yah berhenti saja disini, pergi tidur meluruskan badan, besok pagi selepas subuh dilanjutkan kembali, semakin bisa menikmati dalam mengerjakan tugas akhir kuliah, semoga berlangsung sampai dengan ujian tahun depan,  senantiasa dipermudah dalam mengerjakannnya.   Aamiin. 

Sumberingin Kidul
Jam 2.00 Dini Hari, 11 September 2017

07 Agustus 2017

Baca Tidak Tuntas Bahaya Menyapa

Seperti biasa, ketika menerima sebuah undangan tahlilan dari tetangga, apa yang kita baca, hari dan jam saja khan !. sama, hal itulah yang saya lakukan, tetapi nampaknya hal itu tidak berlaku untuk kali ini, karena kurang teliti, ternyata tempatnya bukan di rumah tetangga, tetapi rumah orang tuanya tetangga, yang lumayan jauh jaraknya, sekitar 15 menitanlah menuju kesana, alhamdulillah ada tetangga sebelah rumah yang belum berangkat, akhirnya bisa sampai kesana.

Untung saja itu adalah hal sepele dan resikonya tidak terlalu besar, paling kalau ketemu malu saja. Bayangankan jika yang keliru dalam menafsirkan adalah seorang dokter, masinis, pilot, sopir, apa yang terjadi !, tentu saja nyawa menjadi taruhan dan bisa mencelakakan banyak orang. Kita ambil contoh dokter, yang menjadi dasar masuk ke jurusan kedokteran dipilih orang-orang yang pandai berintelegensi tinggi, agar ketika mengambil keputusan dan tindakan yang cepat terhadap situasi yang membahayakan nyawa tidak akan salah diagnosis, sudah dipertimbangkan secara matang, walaupun dalam sekejap. 

Ketelitian dalam membaca memang diperlukan ketika seseorang ingin memahami sesuatu, kalau perlu direnungkan terlebih dahulu, sehingga kita bisa mengambil jarak dari apa yang kita baca. Keputusan yang keliru tidak perlu terjadi.  Membaca secara tuntas perlu dilakukan, kita bisa paham maksud dari sebuah tulisan, agar kita tidak keliru mengambil langkah dan mengambil keputusan, sehingga bahaya tidak mengancam kita dan orang-orang diseliling kita.

Sampai di rumah, kubaca kembali undangannya, mataku kuarahkan langsung ke tempat : di rumah bapak ……/Almh ……, tertulis hanya itu saja, jadi tidak salah persepsiku, berdasarkan redaksi undangannya, bahwa tempatnya di rumah tetanggaku bukan di rumah orang tua tetanggaku, karena tidak ada nama desanya, kalau begini yang salah adalah redaksinya bukan orang yang membacanya, ha ha ha, tetapi yang terpenting adalah bisa menghadiri undangan dari tetangga sebelah rumah.   

Sumberingin Kidul
7 Agustus 2017, jam 00. 14 WIB

24 Juli 2017

Prioritas dan kebutuhan Vs Keinginan

Rumah keluarga kecilku sudah berdiri sejak 2012 waktu itu hanya berukuran 9x7,5, kemudian 2 tahun lalu panjangnya ditambah 11 meter, bagian belakang masih nampak batu bata yang berjejer, masih banyak dana dan perkakas rumah tangga yang harus diadakan. Berhenti dulu dan lebih mendahulukan prioritas dan kebutuhan menjadi hal utama dan harus dilakukan.

Pemilihan prioritas berdasar kebutuhan wajib didahulukan, jika orang itu sudah mapan, penghasilan sudah besar, maka bukan menjadi sebuah masalah, tetapi jika penghasilannya pas-pasan maka harus pandai mengatur strategi untuk memiliki sebuah barang atau impian, mengumpulkan dulu untuk beberapa lama, ungkapan bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian menjadi cocok dalam hal ini, untuk memudahkannya, saya harus menganggap ini adalah sebuah seni untuk memiliki, mempunyai dan mencapai impian. Karena ada tantangan disitu.

Jika mempunyai HP yang masih layak dan bisa digunakan mengapa harus membeli yang baru, walaupun perlu membeli casing, jika mejanya masih layak mengapa harus membeli yang baru, meskipun harus memperbaikinya terlebih dahulu, daripada menyelesaikan rumah yang memerlukan dana yang wah, saya memilih untuk menggunakannya membayar uang kuliah yang cukup lumayan, karena dalam hitungan juta, ha ha ha. Yah sebuah prioritas. 

Prioritas saya tahun depan mudah-mudahan bisa menyelesaikan kuliah, dan setelah itu baru memimpikan hal yang baru, ada 6 tahapan yang harus dijalani, sekarang sudah menapaki langkah yang ketiga, “Ayo minggu depan kita bertemu dengan promotor untuk setor proposal,” ha ha ha, prioritas dalam minggu ini adalah menyelesaikan proposal, ha ha ha, bertumpuk-tumpuk buku sudah siap dilahap dan ditulis berdasarkan pemahaman. “Ayo kita berlomba kawanku, ha ha ha”.

24 Juli 2017
Sumberingin Kidul Ngunut  

16 Juli 2017

Sambil Menyelam Minum Susu

Jumat dan sabtu kemarin tanggal 14 dan 15 saya mengikuti Simposium di STAIN Kediri. Perjalanan saya mulai dari Ngunut Tulungagung ke Kediri, sebenarnya acara tidak di pagi hari tetapi dimulai di sore hari, makanya berangkatnya inipun saya nikmati dan tidak terburu-buru, maka jalur yang saya pilih inipun bukan jalur umum, tetapi melalui jalur alternatif.

Jalur ini saya tahu tanpa sengaja, bulan Februari yang lalu sewaktu ada workshop di UNP Kediri. Bertemu dan berbincang diatas tambangan Ngunut dengan seseorang yang lahir di Ngunut kemudian menikah dan mendapat istri dari Papar Kediri, kamipun berbincang mengenai rute, biasanya rute yang saya lewati kalau tidak dari Tulungagung Kota ke utara lewat Keras dan Ngadiluwih, Kauman ke utara lewat Mojo Kediri, dan juga lewat Sambi Kediri. “Ada jalur lebih cepat mas, daripada lewat Sambi, lewat jalur Jati ke utara nanti kita bisa lewat keras, branggahan atau Ngadiluwih” Katanya, “iya mas, kalau begitu saya mengikuti saja, jenengan di depan saya di belakang”, kataku. 

Alhamdulillah jumat pagi kemarin saya bisa mengulangi rute itu sendiri tanpa tersesat karena kadang-kadang berkelok, yang penting bagi saya adalah kalau tidak ke utara ya ke barat, he he he, dengan mulus bisa keluar dari Branggahan yang terkenal dengan “Sotonya” kemudian lurus ke utara menuju Kediri. Jalur ini adalah jalur tengah dan memang lebih singkat daripada lewat Tulungagung ke utara ataupun lewat Sambi. 

Rencana awal saya niatkan mampir ke Tribakti untuk menemui Mas Arif, belajar dan memperdalam OJS (online Jurnal Sistem) 3, tetapi sayangnya sedang di Surabaya, langsung meluncur ke Wilis Indah di barat Pondok Lirboyo bertemu dengan adik kandung yang bekerja diperpajakan Pare Kediri, setelah itu meluncur ke Perpustakaan UNP Kediri untuk mencari beberapa referensi guna menyelesaikan tugas akhir dan kebetulan di sini ada teman satu komunitas, yakni komunitas Slims Kediri Raya, lumayan mendapat  1 - 2 halaman setelah beberapa jam mengetik, dilanjutkan ke rumah saudara di sebelah timur pondok Lirboyo anak dari Bulek Siti yang kebetulan menjadi Kapolsek di Mojo Kediri, baru setelah itu meluncur ke STAIN Kediri untuk tujuan utama dan malamnya menginap di perpustakaan STAIN Kediri. Sambil mencari referensi dan alhamdulillah dapat 2 buku Babon..he he he.

(To be Continued)

Sumberingin Kidul
16 Juli 2017 

14 Juli 2017

Kecanduan Handphone (Bumerang)

Menurut sebuah survey, ternyata jumlah HP lebih banyak dari pada jumlah penduduk Indonesia, wah gila ini, berarti 1 orang tidak hanya mempunyai 1 HP, tetapi bisa mempunyai 2, 3 atau lebih tergantung dari kebutuhan, tetapi jika hanya untuk kebutuhan pribadi maka hal itu menjadi sebuah pemborosan, lain lagi ketika untuk pekerjaan maka bisa untuk dimaklumi, semisal orang-orang yang berbisnis di dunia online maka HP menjadi kebutuhan yang harus ada untuk melayani pemesanan barang, bahkan jika perlu semakin banyak semakin baik.   

Keberadaan HP saat bisa menjadi bumerang, satu segi bisa positif dan satu lagi akan merugikan pihak pemakai, jadi si pemakai harus bisa memanfaatkannya dengan baik guna mendukung dan menunjang kegiatan sehari-hari, misal untuk memudahkan komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan, mencari informasi, mengumpulkan jurnal untuk bahan menulis, mendekatkan dengan saudara dan masih banyak hal postif yang lainnya.

Sisi negatifnya, jika tidak bisa menggunakannya secara bijak maka HP bisa menjadi bencana, pekerjaan bisa molor, pemicu terjadinya kecelakaan (sering melihat orang menggunakan HP saat berkendara), waktu banyak yang sia-sia, bisa menimbulkan pertengkaran, menjauhkan yang dekat dan masih banyak yang lain.

Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan dapat menggunakan handphone sebagaimana mestinya untuk menunjang dan meringankan kegiatan kita. Salam sukses bersama.

(To be Continued)

Sumberingin Kidul

14 Juli 2017      

13 Juli 2017

Sungai Tercemar Karena Popok

Pagi ini, salah satu TV Swasta Nasional,  memberitakan bahwa sungai di Surabaya tercemar dan banyak ditemukan limbah popok, sepertinya membuang sampah ke sungai sudah membudaya dan banyak dilakukan masyarakat, apakah karena mudah dan tidak perlu bersusah payah. Ah sungai, kasihan sekali dirimu, harus menderita, menanggung beban sampah karena banyak orang yang tidak bijak dan seenaknya sendiri. 

Miris dan ngeri karena melihat secara jelas, bagaimana tumpukan sampah popok dan botol-botol air mineral dan sampah-sampah yang lain berkumpul menjadi satu sehingga membuat air sungai tidak kelihatan dan jika kelihatanpun airnya keruh. Padahal banyak masyarakat di sekitar sungai yang memanfaatkannya untuk kegiatan rumah tangga, seperti mencuci, untuk air minum, dan tentu saja nanti berakibat terhadap kesehatan masyarakat disekitar sungai.

Mengapa orang melakukan itu, apakah karena mereka tidak mempunyai lahan, tidak mau susah dan repot sehingga harus mengorbankan lingkungan, hal itu seharusnya bisa diatasi dengan mengubur atau membuat tempat sampah yang baik dan layak, bisa dibuang ketempat sampah dimasukkan kedalam plastik agar pasukan kuning mudah membawanya ke tempat penampungan sampah.

Kesadaran menjadi kunci utama, perlu pendidikan sejak dini, dimulai dari keluarga, bagaimana orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya, guru-guru disekolah mendidik murid-muridnya untuk membuang sampah pada tempatnya, memanfaatkan sampah untuk sesuatu yang bermanfaat. Mengajarkan bagaimana cara mencintai lingkungan. 

Kesadaran dari masing-masing individu, sosialisasi dari pihak-pihat terkait dan yang mencintai lingkungan, yang didukung dengan kebijakan pemerintah, nampaknya perlu dilakukan, misal saja standart pembuangan sampah, memberi pendidikan kepada masyarakat bagaimana memilah, memilih dan memisah sampah untuk diolah, jika perlu bisa dibuat aturan atau undang-undang yang bisa memberi efek jera kepada pelaku yang membuang sampah. 

Jika sungai indah, airnya jernih maka masyarakatlah yang akan untung, bisa dimanfaatkan sebagai tempat hiburan yang murah meriah, perlu kesadaran secara bersama-sama untuk menjaga agar sungai tidak kotor dan tercemar, tentu saja untuk kepentingan masyarakat serta menjalankan perintah agama untuk menjaga kebersihan karena kebersihan itu menunjukkan keimanan.

Sumberingin Kidul
13 Juli 2017

12 Juli 2017

POPOK PERBIJI NAIK Rp. 200

Tubuhnya semakin memanjang, berat badanya naik, mengasuh dan menjaganya harus lebih hati-hati, terlebih saat ini sedang musim pancaroba, biar tumbuh kembangnya berjalan secara optimal, tidak terganggu dan semuanya berjalan dengan baik.  

“Yah, popoknya naik Rp. 200 perbiji”. kata istriku. Kutanggapi obrolan istriku dengan senyuman. Menurut laki-laki, hal semacam ini tidak terlalu diperhitungkan, dan termasuk urusan sepele, tetapi bagi perempuan nampaknya berbeda, semuanya akan dihitung, kalau 200 x 100 biji popok saja sudah berapa???. (silahkan dijumlah sendiri he he he).  

Menurut pendapat saya perempuan pikirannya terlalu njlimet untuk urusan yang seperti ini. Saya sering mendengar cerita, untuk membeli suatu barang mereka akan berkeliling dari toko yang satu ke toko yang lain, membandingkan harga untuk satu jenis barang yang akan dibeli, padahal hanya selisih Rp 500 – Rp. 1000, kalau perlu harganya ditawar sedemikian rupa. Ha ha ha. Jadi kalau disuruh mengantar saya jarang mau, atau kalau maupun lebih memilih berada di depan toko atau di parkiran sambil melakukan sesuatu, agar belinya lebih cepat. He he he

Lahir dengan panjang 50cm sekarang menjadi 70cm, bobot lahir 4 kg sekarang sudah 8 kg 2 ons, jadi sudah semestinya kalau ukuran popoknya L. Sebuah keagungan Allah, sampai 5 bulan berjalan ini hanya minum ASI, saat saat tertentu ditambah dengan susu formula, untuk makanan pendamping ASI baru diberikan pada usia 6 bulan nanti. Semoga sehat selalu nduk, dan kami berusaha menjadi orang tua yang terbaik. 

Sumberingin Kidul
12 Juli 2017

11 Juli 2017

MENJEJAKKAN LANGKAH KE BUMI KEMBALI

Sempat terlena dengan suasana puasa dan lebaran, saatnya menjejakkan kaki kembali ke bumi dan melangkah menuju impian diri. Menata waktu, menguatkan komitmen, menumbuhkan semangat yang sempat turun mencapai titik kulminasi. Menyiapkan diri kembali untuk meraih mimpi dan cita-cita yang sempat terhenti, semoga lekas selesai sehingga tahun depan bisa membuat impian baru lagi.

Selepas akreditasi di minggu ketiga bulan Ramadhan yakni bulan Juni, membuat mata ini tidak bisa diajak kompromi untuk membaca kembali, padahal beberapa buku sudah tersaji di meja siap untuk di habisi, ditelaah, dipelajari, mengambil pokok-pokok pikiran dan menuangkan kembali dalam bentuk tulisan untuk menyelesaikan tahap ketiga, mengerjakan proposal tugas akhir perkuliahan.  

Membaca beberapa paragraf, pikiran sudah melayang-layang kemana-mana, terlebih lagi harus menyiapkan diri untuk menyongsong hari raya Idul Fitri. Semuanya tahulah, bagaimana mempersiapkannya, apalagi sudah mempunyai rumah sendiri dan 2 anak yang masih kecil. Ternyata semangat membacanya hanya untuk membaca cerita silat dari penulis Asmaraman Sukowati Khopingho atau lebih dikenal dengan Khopingho saja, bacaan zaman biru putih dan abu-abu putih. Dan hal itu berlanjut sampai hari minggu kemarin, jadi selama 3 minggu otak ini hanya bisa dimasuki oleh sekitar 10 sampai 15 cerita silat karya beliau. Dan untuk membuat tulisan-tulisan sederhanapun jari-jari tangan ini sulit untuk digerakkan.

Kemarin pagi kekampus bersama teman seangkatan untuk bersilaturahmi dengan pembimbing, itupun zonk artinya tidak menjumpai, tapi alhamdulillah sudah mengetahui meja kerja baru beliau-beliau, yang pertama karena memang tidak janjian sebelumya, terlebih memang belum masa aktif perkuliahan, yang kedua ada pemberangkatan kurang lebih 3000an mahasiswa KKN untuk ditempatkan dibeberapa kabupaten di sekitar kampus, di luar jawa tepatnya di Gorontalo dan bahkan di Thailand. Paling tidak semangat bisa terletup kembali dan membara untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah. 

Semoga dipermudah dan bisa selesai tahun depan, sehingga tidak perlu ngeces (masih bingung untuk untuk kata yang tepat) he he he, karena untuk masuk kuliah inipun adalah sebuah kenekatan, rumah belum jadi seluruhnya, tanggung jawab terhadap istri dan 2 anak yang harus dipenuhi. Tetapi untuk menjadi sukses orang memang harus keluar dari zona nyaman, menuntut diri untuk terus memperbaiki diri, dan mumpung anak-anak masih kecil sehingga belum perlu biaya yang banyak untuk sekolah mereka. 

Apalagi si kecil Zi yang berusia 5 bulan mendekati 6 bulan, sedang lucu-lucunya dan seringkali dibuat gemas olehnya, ketika posisi tengkurap sudah bisa goyang-goyang, pantatnya diangkat tinggi dan bergerak mundur kebelakang, jadi harus hati-hati untuk menjaganya. Akhirnya ya dinikmati saja kemalasan dan masa liburannya. Ha ha ha. 


Sumberingin Kidul
11 Juli 2017     

20 Juni 2017

SAAT DAN WAKTU YANG INDAH

19 Juni, 5 bulan usia Adik Zi sekarang, ada banyak hal yang mulai bisa dilakukan, kunikmati masa-masa perkembangannya yang tidak akan terulang lagi.  

Dalam meremas tanganya sudah kuat, sering memasukkan mainan kedalam mulut, maunya ditemani dan diajak mengobrol, ketika di tinggal atau orang disekitarnya diam, maka timbul kesalnya dan merespon dengan menangis. Ocehan-ocehannya ah, ee, aw sudah semakin sering terdengar, mudah tertawa dan tersenyum , terkadang juga memekik kencang. 

Tengkurapnya semakin lama, mampu menyangga tubuh dengan tangan, ketika minum susu sudah mampu memegang dot selama beberapa lama, senang ketika didudukkan dan dipangku, ketika didirikan bisa menggerakan kaki dan menggoyangkan kaki.

Senang bermain dan memegang jenggot asesoris yang kupelihara, he he he, makanya ada rasa sayang ketika akan memotong atau merapikan, biar bisa dijadikan mainan dan menimbulkan rasa kedekatan dengan anak. Ketika di gendong dan diletakkan diatas bahu, lebih mudah tersenyum dan bergerak.

Menikmati perkembangan masa kecil anak, menghabiskan waktu bersama dengan keluarga, ketika semua yang terkait dengan kerja bisa terselesaikan untuk sementara waktu. Sungguh saat dan waktu yang indah dan saya idamkan.

19 Juni 2017
Sumberingin Kidul    

13 Juni 2017

LELAKI BERAMBUT HITAM TEBAL SEBAHU DENGAN JEANS BIRU BERLUBANG DI LUTUTNYA

Lelaki muda berambut hitam tebal lurus sebahu sedang memandang deretan rumah-rumah, posisinya berada di gerbong paling belakang, karena menurutnya disitulah tempat yang paling mengasikkan, bisa lepas dalam menikmati pemandangan yang terhampar disekelilingnya.

Sandal jepit biru usang melekat dibawah dikakinya, dari sudut matanya ia memandang hamparan padi menghijau yang mampu menyejukkan dan membuat pikirannya melayang mengangankan masa depannya. Kemana nanti arah langkah kakinya berpijak. 

Celana jeans belel warna biru yang berlubang di bagian lutut, setia menemani dalam pengembaraannya, ada kenyamanan yang ia rasakan ketika memakainya, seolah-olah menunjukkan jiwa mudanya bergejolak yang tidak bisa di kekang dan ingin lepas bebas menikmati keindahan dan proses pencarian jati dirinya. 


Angin sejuk menggerakkan rambutnya yang hitam tebal itu, sehingga menutupi pandangan matanya, ia menyibakkan rambut dengan tangannya sambil berangan “Alangkah Indahnya ciptaan-Nya, manusia haruslah bersyukur dan jangan merusak alam”.

Masa muda memang masa yang indah, walaupun masalah menerpa silih berganti, dari situlah kedewasaan bermula, jika ia berhasil mengatasi riak ombak ganas kehidupan di masa ini, maka bisa dipastikan kesuksesan berada digenggamannya.  



 

13 Juni 2017
Utara Alun-alun Tulungagung

KELUARGA TETAP NOMER SATU ( Part 5 )

Hal yang sangat penting bagi diri dan yang sering kita lupa adalah keluarga, teman, kesehatan dan keinginan besar kita. Sering kita lebih fokus kepada hal-hal kecil, banyak mengeluarkan energi dan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan bermanfaat untuk diri dan masa depan. 

Memanfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya, pintar-pintarlah melirik kesempatan, hargai kesempatan bak kekasih, jika ada kesempatan yang terbuka, maka hampirilah, berjuanglah dan genggamlah, jangan lepaskan, maka jalanmu akan mulus.  

Jika saat ini waktumu dihabiskan untuk hal-hal yang kurang berguna maka ubahlah cara pandangmu, tinggalkanlah dan tata kembali hidupmu, agar bermanfaat buat masa depan dan orang-orang yang ada disekelilingmu.

Jangan keluarkan energimu untuk hal-hal kecil, fokuslah pada hal-hal besar dalam hidupmu. Dan hal itu akan menggiring ke arah kesuksesanmu. 

12 Juni 2017
Utara Alun-alun Tulungagung

10 Juni 2017

KELUARGA TETAP NOMER SATU ( Part 4 )

Bekerja keras dan giat untuk mencari rezeki yang halal bagi keluarga adalah kewajiban, tapi jangan lupakan waktu untuk bersama-sama dengan keluarga, karena waktu tidak bisa diputar kembali. Bekerja boleh asal keluarga juga diperhatikan. Semuanya harus seimbang dan diatur sebegitu rupa. 

Sesibuk-sibuknya bekerja, sekeras-kerasnya mencari rezeki, jangan seperti Bang Toyib yang lupa tidak pulang-pulang, ada waktunya mencari nafkah, menyebar, mewarnai, menjelajahi segala penjuru bumi serta menjalankannya peran sebagai khalifah di muka bumi. 

Tetapi aturlah sedemikian rupa, agar peranmu tidak meninggalkan dan melupakan keluarga. Buatlah rencana dan program yang matang, jika memang terpaksa, buatlah target kapan harus kembali. 

Kita melihat apa yang terjadi di sekeliling kita. misal saja, banyak yang menjadi TKI diluar negeri, sayangnya mereka hanya bekerja keras saja tanpa bekerja cerdas. Kebanyakan dari mereka bekerja keras diluar, pulangnya membeli gaya hidup mewah, sehingga memaksa mereka harus kembali lagi. Ada memang yang sukses tetapi jumlahnya hanya sedikit, pulang membawa modal, modal itu digunakan untuk membangun bisnis mereka, setelah menghasilkan barulah mereka berpikir bagaimana membuat rumah yang layak, baru berpikir untuk membeli mobil, dan mulai menyenangkan diri.

Jadi bekerja secara cerdaslah, agar menjadi orang yang sukses, dan kembalilah kekeluargamu untuk berperan dan menyiapkan generasi penerusmu.    

9 Juni 2017
Sumberingin Kidul  

09 Juni 2017

KELUARGA TETAP NOMER SATU ( PART 3 )

Jika sudah berkeluarga segala sesuatu memang harus dipertimbangkan, setiap keputusan yang diambil haruslah tidak mengorbankan keluarga, karena keluarga adalah tempat kita kembali dan akan bersama dalam jangka waktu yang lama.

Ketika mempunyai keinginan atau ingin melakukan sesuatu hendaklah duduk bersama dan membicarakannya atau minimal teman hidup mengetahui apa yang diinginkan atau apa yang akan dilakukan. Faktor keterbukaan menjadi hal utama agar kebersamaan menjadi langgeng.

Keputusan yang dilakukan secara bersama akan lebih baik, karena mendapat dukungan dan sama-sama mengetahui, maka ketika melakukannya akan nyaman dan enak, tidak perlu sembunyi-sembunyi.

Keterbukaan akan menciptakan kebersamaan, dukungan akan menambah kekuatan, jalan akan semakin mulus untuk mencapai apa yang diinginkan, kesuksesan akan terasa lengkap karena dinikmati bersama-sama.   

Sumberingin Kidul
8 Juni 2017

08 Juni 2017

KELUARGA TETAP NOMER SATU (Part 2)

Jika sudah menikah, keluarga menjadi prioritas utama, bukan berarti membelenggu setiap langkah, tetapi lebih memberi arah dan tujuan yang jelas. Dan tentu saja bernilai ibadah.

Merunut pengalaman dan cerita dari beberapa sumber yang bisa dipercaya. Misal saja, gajian Rp. 500.000,- ketika masih jomblo, yang tentunya sering bepergian, berkumpul, kongkow-kongkow, hangout dengan teman-teman, maka tanpa kita sadari, uang yang ada dalam dompet akan melayang tanpa disadari, tahu-tahu uang itu menipis dan habis, tetapi jika kamu sudah menikah, uang 500 ribu itu akan cukup untuk kehidupan 1 bulan, jika tidak cukup maka bisa dicukupkan. Karena segala sesuatunya lebih diperhitungkan.

Dalam bekerja, kesungguhan bekerja akan berbeda, walaupun tidak semuanya, yang sudah menikah akan lebih fokus dan bersemangat untuk menghasilkan lebih karena ada tuntutan untuk memberi nafkah keluarga, sebagai bentuk kewajibannya, yang masih jomblo tidak terlalu, karena hidup untuk diri sendiri dan kebutuhannya tidak begitu banyak.

Ketika pulang kerja dalam kondisi lelah, ada yang membuatkan minuman, memberi perhatian, memberikan senyuman, ada keceriaan anak-anak yang menghilangkan semua lelah, memberikan suntikan energi untuk berbuat lebih.      
Sumberingin Kidul
7 Juni 2019

07 Juni 2017

KELUARGA TETAP NOMER SATU

Setiap manusia mempunyai tujuan, cita-cita atau impian, jika mampu mewujudkannya tentu akan merasa bahagia, karena apa yang dimpikannya berhasil dicapai, jika masih sendiri, tentu saja langkah itu akan lebih leluasa dijalankan daripada yang sudah menikah, yang menikah lebih harus berkompromi dengan keadaan.

Bagi para jomblowan dan jomblowati, harus bisa memanfaatkan, mengefektifkan dan mengefisienkan waktunya untuk mengejar asanya, karena langkahnya lebih bebas dan belum mempunyai beban untuk dipikirkan. Belajar menggunakan waktu adalah hal yang harus dilakukan karena waktu itu tidak akan pernah kembali menghampiri untuk kedua kali.

Bagi yang sudah menikah harus lebih bisa untuk mengefektifkan dan mengefisienkan setiap apa yang dilakukannya, karena waktunya akan semakin terbatas, disana ada keluarga, pekerjaan dan impiannya. Dan semuanya menuntut fokus dan dedikasinya sebagai orang yang bertanggung jawab. Artinya lebih banyak peran yang harus dijalankannya. 

Buat para jomblowan dan jomblowati isilah kegiatanmu dengan sebaik-baiknya atau engkau akan menyesal, karena saat masih muda adalah saat yang paling baik untuk mengembangkan diri dan belajar sesuatu, jika sudah berkeluarga engkau tinggal memanfaatkan keahlianmu itu. tidak perlu harus belajar dari awal lagi, apalagi jika engkau mempunyai anak, anakmu akan bangga dan senang jika engkau mempunyai banyak keahlian, karena mereka tidak perlu bertanya kepada orang lain, karena cukup bertanya kepada orang tuannya. 

Sumberingin Kidul
6 Juni 2017

04 Juni 2017

REKOR TERCIPTA, BACK TO BACK LIGA CHAMPIONS

Rekor tercipta, Real Madrid berhasil Back to back menjuarai Liga Champions, begitupun juga dengan pelatihnya Zinedine Zidane, mampu membawa tim yang sama juara kembali, berarti Real menjadi juara terbanyak dengan 12 kali. Hala Madrid.

Diawali dengan tempo lambat karena masih berhati-hati, mencari ruang, mencari celah serta meraba-raba strategi yang digunakan lawan masing-masing, jika menyerangpun tidak berani terbuka dan meninggalkan beberapa pemain untuk bertahan dibelakang. 

Menit ke-20 sejak Ronaldo mampu menciptakan gol pertandingan mulai terbuka, saling bergantian menyerang,  sehingga Mandzukic bisa menciptakan gol yang cukup indah dengan penempatan yang baik. Sejak menciptakan gol penyama, Juventus sering memborbardir pertahan Real Madrid, hal yang agak berbeda, karena Juventus terkenal dengan permainan bertahannya sedang Madrid dengan permainan menyerangnya, 5 menit menjelang berakhirnya babak pertama Real Madrid mulai nyaman dan kembali bermain seperti biasanya. Babak pertama kedudukan imbang 1 – 1.

Babak kedua permainan mulai mengasyikan, saling menyerang silih berganti, Real Madrid mencoba membongkar pertahanan Juventus dengan bermain lebih melebar dan pemainnya berani menyusur pinggir dan menusuk ke pertahanan Juventus untuk membuka ruang, tak disangka gol tercipta oleh Casemiro gelandang bertahan Real Madrid pada menit ke 61 dari tendangan jarak jauh. Terciptanya gol kedua untuk Madrid membuat permainan Juventus mulai tidak terorganisir, sehingga Ronaldo mampu menciptakan gol, lewat operan Modric yang menusuk sisi kanan dan memberi umpan cut back kepada Ronaldo, kedudukan menjadi 3 – 1. Penderitaan Juventus makin lengkap setelah pada menit ke 84, Juan Cuandrado terpaksa keluar karena kartu merah, menit ke 90 pemain pengganti Asensio mampu menciptakan gol, sehingga di akhir pertandingan skor menjadi 4-1 untuk kemenangan Real Madrid. 
#Hala Madrid 

Sumberingin Kidul
4 Juni 2017 

03 Juni 2017

MENANTANG DIRI UNTUK BERBUAT LEBIH

Selepas buka puasa bersama dilanjutkan jama’ah sholat maghrib di mushola lingkungan, kupulang kerumah, bercengkerama dengan anak dan istri sebentar, setelah itu ku buka WA group kuliah. Sebuah foto yang dikirim oleh Co Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Dr Nurul, yang berisi tentang pembagian promotor atau pembimbing tugas akhir kuliah. Saya mendapat 3 orang promotor, yakni, Prof. Dr. H. Mujamil, M. Ag, Dr. Ngainun Naim, M. HI dan Dr. H Abad Badruzaman, Lc. M. Ag. Hal ini memang sesuai dengan apa yang saya ajukan beberapa waktu yang lalu dan alhamdulillah di setujui oleh pengelola dan disahkan oleh Direktur pascasarjana. 

Saya memilih beliau bertiga, karena tertarik dengan apa yang sudah mereka lakukan, disini saya memang sengaja menantang diri saya sendiri untuk berbuat lebih. Tidak hanya sekedar menyelesaikan tugas akhir. Tetapi saya ingin belajar dari beliau bertiga, karena mereka adalah penulis yang produktif dan konsisten dalam menghasilkan karya. Semoga bisa meniru beliau-beliau. 

2 tahap sudah ter lewati, masih kurang 4 tahap lagi untuk menyelesaikan kuliah. Memasuki tahap ke-3 harus lebih menyiapkan segalanya, energi, fokus, semangat pantang menyerah, konsisten untuk menulis dan menulis serta belajar untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. Mohon bimbingannya kepada bapak dosen bertiga yang saya hormati. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir kuliah tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat. Aamiin.    

Sumberingin Kidul
3 Juni 2017

02 Juni 2017

MEMANDIKAN BUAH HATI

Kesegaran menghinggapi tubuhku, rasa nyaman mengalir kesendi-sendi. Adik Zi, anak keduaku yang berusia 4 bulanan, buang air besar, hal itu baru diketahui olah istriku waktu sahur, “Daripada hanya dibersihkan dengan tisu basah sekalian saja dimandikan, tapi nanti selepas sholat subuh saja” kataku. 

Kalau posisi di rumah, memandikan Adik Zi adalah sebuah hal yang biasa, dan sering saya lakukan, sama dengan anak pertama dulu Kakak Zha, kecuali kalau berangkat kerja di pagi hari, jam 6 pagi harus berangkat, karena jarak tempat kerja yang kurang lebih 35 km dari rumah, kalau sore hari malah jarang memandikan, karena biasannya berada ditempat kerja, kecuali saat hari libur. 

Menjelang Imsak saya mengambil sepanci air, kemudian kunyalakan kompor, memasak  air yang akan digunakan mandi Adik Zi, setelah itu sejenak menunggu waktu subuh. Selesai Sholat Subuh langsung memandikan Adik Zi. Walaupun untuk memandikannya sekarang agak sulit, tangannya sudah bisa memegang bak mandi, kaki sudah diangkat, tanganya kadang memegang kaki, ataupun kakinya yang menyilang. Jika waktu luang tidak hanya memandikan saja, mulai dari memberi bedak ke tubuh, memberi minyak telon agar hangat, memakaikan popok, kaos dalam, celana dan juga baju. Selepas memandikan, ah lebih baik mandi juga. he he he


Paling tidak hal sederhana ini bisa membantu meringankan beban istri, berani berumah tangga berarti juga harus berani mengasuh dan merawat anak. Jika pekerjaan dilakukan secara bergantian dan saling kerjasama, maka pekerjaannya akan ringan. 

Sumberingin Kidul
2 Juni 2-17

01 Juni 2017

KETIKA ANAK SAKIT

Orang tua jika mengetahui atau mendengar anaknya sedang sakit pasti gelisah dan berpikir tentang anaknya, ketika ditempat kerja, mendapat khabar dari istri bahwa anak sakit, pasti tidak akan bisa konsentrasi dan fokus dalam pekerjaan, pikirannya akan selalu ke anaknya yang ada di rumah dan segera ingin pulang serta berpikir dan mengusahakan bagaimana buah hatinya akan sembuh.

Begitulah pengalaman yang saya alami, ketika anak yang pertama dulu sakit, sekitar satu minggu tidak masuk kerja, semua itu demi anak, menjaga, merawat dan memperhatikan agar segera sembuh dan melakukan aktifitas dan kegiatan seperti biasa, jika sakit maka orang tua tidak akan memikirkan yang lain, tetapi memikirkan bagaimana agar buah hati bisa sembuh.

Perasaan yang campur aduk, nelangsa dan ingin menggantikan rasa sakit yang diderita oleh si anak, hal yang lumrah terjadi. Kemarin anak kedua imunisasi, setelah itu di beri obat, biasanya juga tidak terjadi apa-apa, tetapi karena setelah diberi obat dimuntahkan, ternyata berefek suhu tubuhnya naik, mungkin obatnya tidak  terserap oleh tubuh. 

Menyiapkan segala sesuatu, perlengkapan dan obat di rumah sangat diperlukan guna memberi pertolongan pertama kepada anak. Kadang juga perlu terjaga semalaman dan menggendong jika ditidurkan tidak mau. Semoga lekas sehat dan ceria kembali, agar kami tidak khawatir.  

Sumberingin Kidul
1 Juni 2017         

29 Mei 2017

BELAJARPUN BUTUH SKILLS (2)

Thinking Skills (Ketrampilan Berpikir)


Untuk dapat mengembangkan ketrampilan berpikir ini, maka otak harus dirangsang dan dibiasakan untuk berpikir, agar memori pengetahuan yang tersimpan didalam otak bisa optimal. Ibarat pisau ketika lama tidak dipakai dan diasah maka akan berkarat dan sulit dipakai untuk mengiris sesuatu, kalaupun bisa itupun perlu tenaga yang lebih besar dan hasilnya tidak memuaskan, demikian juga dengan otak, jika biasa digunakan untuk berpikir maka otak akan encer, tidak perlu loading lama dan bisa menyimpan memori yang lama serta mudah memanggilnya jika suatu saat dibutuhkan. 

Sejalan dengan itu menurut Hendra Surya dalam bukunya Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar untuk mengembangkannya, maka seseorang harus mengarahkan dan menggerakkan sistem kerja otak dengan benar. cara mengembangkan ketrampilan berpikir ini dengan cara menguasai dan membiasakan berpikir taktis, metodologis dan imaginatif.

Berpikir taktis merupakan upaya mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terfokus, terukur dan terarah langsung menuju obyek sasaran usaha. Berpikir taktis ini menunjukkan kecekatan dan ketrampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses rangsangan yang dihadapi. Cara melatih pengetahuan ini adalah membiasakan diri mengamati atau melakukan observasi segala sesuatu secara detail langsung tertuju pada inti masalah yang dihadapi. Jika menghadapi masalah atau kegiatan maka biasakan untuk melakukan observasi, berusaha berpikir untuk menentukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi atau kegiatan yang sedang dilakukan. Hal tersebut bisa merangsang untuk berpikir bagaimana cara memecahkan, menemukan dan menciptakan terobosan guna mengatasi masalah yang dihadapi.

24 Mei 2017

ANTARA MENYUNTING, FREE DAN MULTIPLE

21 Mei 2017 berada di Kampus ITS Surabaya, memberikan makna yang sangat mendalam, dan meneguhkan keinginan yang kuat untuk menghasilkan tulisan yang bisa dijadikan warisan untuk generasi selanjutnya. 

Dimulai dengan materi dari Dr. Ngainun Naim, mengenai cara mengedit naskah, sebuah hal yang sangat diperlukan karena terkait dengan pekerjaan baru saya di LP2M, bagaimana proses penyuntingan harus dilakukan ketika kondisi benar-benar tenang, tidak terburu-buru, teliti dan kalau bisa tulisan itu di print agar maksimal dalam proses pengeditan, kata beliau, jika dalam bentuk file tidak akan maksimal dalam mengedit, jika di print akan lebih memudahkan, ketika memberikan tambahan atau pengurangan kalimat, mengoreksi kata-kata yang salah, kalimat yang tidak baku, beliau memberikan tips berdasarkan pengalaman beliau sebagai Chief Editor dalam sebuah Jurnal Ilmiah yang sudah terakreditasi, juga sebagai penulis buku The Power of Writing dan Proses Kreatif Penulisan Akademik. 

Dilanjutkan dengan Bapak Hernowo, penulis buku Flow di era Sosmed, beliau mendemonstrasikan teknik latihan menulis Free Writing, hal ini dilakukan sebagai latihan menulis mengalir bebas, untuk menyamankan dan melejitkan kemampuan menulis seseorang. Ketika dalam proses ini seseorang harus membuang emosinya, tanpa terburu-buru dan tidak dipengaruhi kondisi luar dirinya. Ada tiga langkah teknik free writing yang diungkapkan pertama, membebaskan pikiran dari segala hal yang menekan pikiran hal ini dilakukan dalam 3 menit, kedua mengekspolari gagasan, ada topik tertentu yang akan di tulis (beliau meminta salah seorang anggota SPN untuk memberikan topik, dan tahap yang kedua ini dilakukan selama 5 menit), ketiga adalah mengikat makna (menulis bebas setelah membaca teks), beliau mencontohkan dengan menulis kembali ide yang beliau tangkap ketiga membaca buku dalam perjalanan dari rumah beliau ke Surabaya, bisa dilakukan selama 5 menit, tetapi tergantung dari keinginan orang yang berlatih, boleh lebih dan boleh kurang. Dan yang perlu diketahui selama melakukan latihan dengan teknik free writing, bisa juga disebut menulis tanpa bentuk, beliau menulis tanpa jeda selama waktu yang telah ditentukan meskipun banyak salah kata atau salah huruf tidak perlu dipikirkan dan tidak perlu diedit terlebih dahulu, untuk mempermudahnya bisa menggunakan alarm sehingga ketika alarm berbunyi maka mengetiknya berhenti. Dari teknik ini lebih menekankan pada jumlah kata yang bisa ditulis dalam waktu tertentu, hal ini bisa naik dan bisa turun tergantung kondisi orang yang melakukannya.

Multiple Writing adalah salah satu trik dari Bapak Emcho sapaan akrab dari Much Khoiri dosen UNESA untuk menghasilkan karya secara maksimal, di awal tahun beliau mencanangkan menulis beberapa buku, kemudian menetapkan urutan buku yang akan selesaikan, menentukan bab-bab yang akan di tulis,  didalam proses menulis dan menyelesaikannya, tidak terpaku pada satu buku dan urut dari bab 1, bab 2, tetapi bisa meloncat-loncat, setelah bab 2 bisa langsung menuju bab 7, agar kelihatannya hampir selesai, padahal bab 3 sampai 6 masih belum di tulis, atau hari ini rencana buku A, besoknya Buku B, buku C dan seterusnya. Dalam kopdar hari minggu lalu, penulis Pagi Pegawai Petang Pengarang dan SOS (sopo ora sibuk) ini, ada hal dilakukan dalam proses penulisannya. Menulis adalah sebuah pekerjaan, dalam proses penulisan, meskipun di rumah beliau menggunakan baju kerja, biar ketika mengantuk tidak langsung tidur, sayang baju kerja digunakan untuk tidur, beda jika hanya mengenakan pakaian biasa, tentunya dalam hal penyampaiannya dilakukan dengan ciri khasnya. 

Acara-acara seperti kopdar SPN (Sahabat Pena Nusantara) inilah yang bisa menginjeksi semangat dan membakar kembali gairah untuk menulis, terima kasih bagi senior-senior yang mau berbagi dan menyebarkan virus menulis, berbagi pengalaman dan proses menulis yang sangat bermanfaat, semoga semuanya selalu diberi kesehatan dalam menyebarkan virus kebaikan dan kemanfaataan di setiap langkah kehidupan. Aamiin

Sumberingin Kidul

22 Mei 2017

22 Mei 2017

SPIRIT MENEKUNI DUNIA KATA

Sekitar jam 4 sore kami berempat, Dr. Ngainun Naim, Mas Fahru, Mas Sikin dan saya, berangkat dari Tulungagung untuk mengikuti acara KOPDAR SPN IV di Rektorat ITS Surabaya, sebuah perjalanan yang lumayan lama karena baru sampai di tempat kami menginap di Asrama Haji Sukolilo pada jam 10 malam. Tetapi kami menikmati perjalanannya, tidak terburu-buru karena acaranya baru pada hari Ahadnya, di tambah lagi hari sabtu malam minggu sehingga banyak kendaraan yang memenuhi jalan.

Jika sebelumnya hanya lewat buku dan dunia maya, hari ini secara langsung bisa bertemu dengan orang-orang yang menekuni dunia tulis menulis, terbukti dengan banyak karya yang mereka hasilkan, sungguh suatu hal menyenangkan serta tidak lupa bertemu muka dengan beberapa teman ABM yang sebelumnya hanya kenal lewat WA.   

Kalau dulu hanya sekedar iseng, mengeluarkan uneg-uneg, kegundahan hati dan sekedar hobi saja, ada spirit baru yang muncul dan mengubah pemikiran untuk menekuni dunia ini. Pertama tentu saja adalah pelepas dahaga dan menuruti gejolak serta panggilan jiwa untuk menulis, kedua kewajiban untuk terus belajar dan memperbaiki diri, ketiga untuk menyebarluaskan apa yang kita tahu, keempat menjadi orang yang bermanfaat. 

Pak Emcho nama panggilan dari Pak Much Khoiri, memaparkan ada 8 semboyan write or Die : 
1. Menulis sebagai kewajiban
2. Menulis untuk melatih berpikir
3. Menulis untuk penghidupan
4. Menulis untuk perjuangan
5. Menulis untuk personal branding
6. Menulis untuk warisan
7. Menulis untuk berbagi kebaikan
8. Menulis membangun peradaban  

Terima kasih untuk Dr. Ngainun Naim, Mas Fahru serta Mas Sikin, atas hari yang menyenangkan, serta banyak inspirasi yang saya dapat, semoga spirit ini tetap terawat dan tumbuh subur serta menghasilkan banyak karya dan harapannya bermanfaat bagi orang lain. Aamiin.

Surabaya, 21 Mei 2017

19 Mei 2017

GARA-GARA TENGKURAP HEBOH SE ISI RUMAH

Awal bulan lalu, ketika ditimbang di posyandu, bobot Adik Zi sudah 7,4 Kg.  Muncul ke dunia dengan bobot 4 kg, cukup besar bagi bayi yang dilahirkan secara normal, berarti naik 3,4 kg.

Mencari sumber suara, senang jika orang yang bicara didekatnya, menggerakan kepala, sering menghisap jempol tangan, memegang baju, memegang sudah bisa mencengkeram dan mencubit, ketika tangan ditarik untuk posisi duduk, sudah kuat mengangkat tubuh mengikuti tangan sehingga bisa dalam posisi duduk, bisa mengeluarkan suara ocehan yang bernada rendah dan tinggi, ah, ewh, sudah mulai sering tertawa, menangis dan marah untuk menunjukkan rasa lapar, ngantuk atau ganti popok, tenang jika ada suara yang dikenal.

2 minggu ini, gerakan tengkurap menjadi lebih sering, hal ini menimbulkan kekhawatiran, pertama takut terjatuh dari tempat tidur, kedua setelah minum ASI atau susu akan dikeluarkan kembali, ketiga jika dalam posisi tengkurap takut tidak diketahui, ada anggapan akan sesak karena terlalu lama, dan juga dikarenakan belum bisa kembali ke posisi semula, yang bisa menjadi tanda adalah menangis, kepala diletakkan dibawah karena sudah tidak kuat mengangkat. 

Pengawasan harus ditingkatkan, jika melakukan aktifitas apapun, Adik Zi diusahakan berada di dekat atau dalam jangkauan pandangan, saling mengingatkan untuk mengawasi, untuk memudahkannya bisa juga diletakkan dalam kereta bayi, untungnya Kakak Zha sudah bisa membantu sehingga bertiga bisa keroyokan untuk menjaga. Tentunya porsi istri yang paling banyak dan lebih sering.  

Hal yang kusuka adalah melihat Adik Zi pada posisi akan mandi, setelah semua baju dilepas, gerakannya menjadi liar, kaki menendang, tangan leluasa bergerak, badanpun pindah posisi, bisa naik, bisa melintang dan berpindah.  Posisi tengkurap saja, bisa membuat seisi rumah heboh, apalagi nanti jika sudah mulai berjalan. He he he. 

19 Januari – 19 Mei 2017 ( 4 bulan).




Sumberingin Kidul
19 Mei 2017

17 Mei 2017

TERIMA KASIH TELAH MENJADI BELAHAN JIWA DAN BAGIAN TERINDAH DALAM HIDUPKU

Rasanya baru kemarin, Ijab Qobul itu terucap, sebagai pertanda hubungan suami istri yang sah, tak terasa waktu berjalan begitu cepat, panas dan hujan silih berganti menandai perjalanan kita dalam membangun rumah tangga. 

Bagaikan kapal yang sudah melepas sauh, untuk mencapai tujuan harus berani menantang badai, menerjang ombak yang datang silih berganti menggoyangkan biduk bahtera kita, kadang membuat tubuh kita terguncang, tetapi jika kita lalui dengan sabar, saling pengertian, saling menerima dan berpegangan tangan, niscaya semua itu akan menjadi penguat jalan kita kedepannya, menjadi instrument serta simphoni yang membuat kita terhanyut dan membuat segala sesuatunya menjadi indah.      

Arah dan tujuan telah ditetapkan, walau kadang untuk mencapainya perlu membelokkan kemudi sedikit untuk menghindari batu karang atau gunung es yang bisa menyebabkan kapal karam. Asalkan berjalan seiring, kerjasama dan saling membantu semuanya akan dilalui dengan indah.

Pada tahun ke tujuh pernikahan kita sudah hadir 2 bidadari yang akan menemani hari-hari kita, membuat rumah sederhana yang kita bangun 5 tahun lalu melalui tetes keringat semakin ceria, penuh tawa, rajukan dan tangisan mereka, semoga kita bisa jadi orang tua yang baik, menjadi teladan, dan bisa dibanggakan oleh anak-anak kita.  

Terima kasih istriku sayang, telah menjadi belahan jiwaku, menjadi bagian yang terindah dalam hidupku, mengarungi samudra kehidupan untuk menggapai impian-impian yang kita rajut. Telah merawat dan mendidik 2 bidadari pengisi relung hati kita, semoga sehat semua dan bersama selamannya. Selamat Ulang Tahun Pernikahan semoga kita senantiasa menapak dijalan yang telah Allah tunjukkan. Aamiin.   





Sumberingin Kidul
16 Mei 2017

14 Mei 2017

KENIKMATAN MANA LAGI YANG KAU DUSTAKAN

Jam menunjukkan 4.30 pagi, selepas subuh, kubersiap-siap untuk menuju Gedung Serbaguna Ngunut untuk berolahraga. Kalau biasanya jam 5.00an baru siap-siap, kemarin Ketua dari PB “Minggu Pagi” yang juga sebagai Kepala Desa Pandansari, menelpon untuk dibelikan shuttle cocks di Tulungagung. 

Bukan hanya sekedar mencari keringat, tetapi juga rasa keakraban terjalin, meskipun tidak ikut olahraga karena kondisi kurang fit, tidak main, tetap datang juga, terasa ada yang kurang, demikian yang dikatakan Bapak Gito selaku Kepala Sekolah di sebuah SMP.  

Memang orang-orang yang bermain badminton di PB “Minggu pagi” ada bermacam-macam profesi, dari Kepala Desa, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, Pegawai Negeri pada suatu instansi pemerintah, Pensiunan Guru, Penjual mobil, Penjual Nasi goreng, Penjahit pakaian, Penjual sapi, Mahasiswa dan masih banyak lagi yang lain, semua disatukan dengan hobi bermain badminton.   

Pulangnya, istirahat dulu, setelah keringat hilang, mandi dilanjutkan sarapan pagi. Hmmm, Nikmat dan lezat, ketika makan setelah olahraga badminton di minggu pagi, apapun menunya pasti tandas. Ini yang membedakan dengan badminton pada malam hari. Ditambah lagi badanpun terasa segar sekali sehabis mandi. Lengkap sudah kenikmatan yang bisa kurasakan. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang engkau dustakan !!!.


Sumberingin Kidul
14 Mei 2017

    

12 Mei 2017

MANAJAMEN WAKTU UNTUK YANG TERBAIK

8 tahun lamanya tidak berkecimpung di desa, tidak disangka dan tidak diduga, akan berkecimpung lagi di desa. Dulu aktif di PNPM, hal yang membuatku mengundurkan diri adalah ingin fokus untuk menyelesaikan kuliah karena sudah memasuki tahap awal penelitian.

Harus pandai membagi waktu, mengefektifkan dan mengefisienkan, itu yang harus dilakukan. Waktu untuk keluarga, pekerjaan, menyelesaikan kuliah yang saat ini sudah memasuki tahap pembuatan proposal, pengabdian dimasyarakat, organisasi dan tidak lupa untuk pengembangan diri.  

Diakui atau tidak berhadapan dengan masyarakat lebih sulit, karena yang kita hadapi dari berbagai jenis orang, mempunyai pandangan, pengertian dan kemampuan yang berbeda.

Tapi jika ini jalan hidupku, maka harus memberikan yang terbaik, berjuang secara ikhlas, jujur dan adil untuk membuat masyarakat desa lebih sejahtera. Semoga dimudahkan dan selalu diberi kesehatan dalam melakukan berbagai aktifitas. Amiin.

Sumberingin Kidul
12 Mei 2017